"Pementasan Romeo dan Juliet?? Apa-apaan? Apa nggak ada yang lain😧 kayak sepak bola, pementasan makan tercepat-"
Bugghh😲
Celotehan Miiko terpotong karena jitakan Tappei. Miiko membalas pukulan Tappei dikepala nya dan saling meledek satu sama lain, peristiswa biasa yang selalu terjadi dikelas 5-3.
"Berisik👊!"Gertak Tappei.
"Biar!! Ini memang nggak asyik tahu!"Balas Miiko keras.
"Hey, sudah jangan berkelahi lagi!"lerai pak Guru. "Pementasan nya tetap drama Romeo dan Juliet!"
"Horeee😄 semoga aku yang dapat peran juliet nya!!"Seru Tanimura Miho. "Dan Tappei dapat peran Romeo nya😉!"
"_- malas, ah!"Komentar Tappei.
Pak Guru pun sibuk membuat gulungan kertas bertuliskan nama murid-muridnya, ini adalah cara efektif yang tiba-tiba timbul dipikirian pak Guru. Setelah beberapa menit, Pak Guru pun siap mengocok gulungan kertas.
"YAMADA MIIKO!!!"Teriak Pak guru disertai sorak seisi kelas.
"Wuaahhh😲 aku jadi si Juling ya😱?? Eh, si Juliet?!"Pekik Miiko heboh.
Sementara itu, Dua orang pria sedang mengharapkan diri nya menjadi pasangan Juliet. Kalian pasti tahu siapa mereka berdua kan?
"Dan yang jadi Romeo.."
Semoga aku!! Pinta Yoshida dalam hati.
Kasian sekali yang jadi pasangan si pendek itu, maka dari itu lah aku berharap agar aku saja yang jadi Romeo nya. Batin Tappei memohon.
"YOSHIDA TAKUYA!!"Suara pak guru melengking kuat seolah memgumumkan pemenang kompetinsi internasional😅.
"Eehhh?? Benarkah??"Yoshida meloncat girang.
Seperti nya Doa ku salah,-pikir Tappei kecewa.
"Yakk, Yoshida dapat door prize nihh.. Congrat!"Kenta menyalami Yoshida.
"Ah, tidak begitu."Yoshida berusaha menutupi bahagia nya.
"Ciee.. Miiko pasti seneng,"Goda Mari-chan.
"😫ukhh.. Aku mau nya lomba makan!"Rengek Miiko.
"Sudah diputuskan ya! Nggak boleh bantah lagi😌."Tegur pak Guru lalu berlalu.
***
Skip latihan..
"Akhh.. Juliet, kenapa kau melakukan ini? Kenapa?"
Yoshida meraih sebuah botol kecil yang seolah-olah adalah racun dalam cerita serial Romeo dan juliet, yang sebenarnya hanya air madu lalu berkata sesuai teks naskah.
"Kalau kau pergi membawa cinta ini, biarkan lah aku menemani mu. Aku tidak bisa hidup tanpa mu, juliet.."Kata Yoshida dengan ekspresi sungguh-sunggu.
Miiko yang terbaring seolah tak sadar pun hanya diam, tak bergeming. Yoshida membuka tutup botol kecil itu dan meminum nya sedikit. Tak lama, Yoshida ber-acting kejang dan tak bernyawa disamping Juliet.
Miiko terbangun, wajahnya manis dengan make-up yang natural diwajahnya. Miiko ber-espresi bingung dan sedih melihat Romeo nya telah tak bernyawa disampingnya.
Dan Miiko menangis histeris.. Ya, sangat histeris. Sampai teman-teman nya bingung lalu menyoraki Miiko bangga. Karena di latihan sebelumnya, miiko sangat sulit untuk mengeluarkan Air mata nya dibagian ini.
"Cutt!!"Yoshiki yang berlagak seperti sutradara pun berteriak menyudahi latihan nya.
Yoshida terbangun dari baring nya, menatap Miiko dengan seutas senyuman manis membuat murid-murid kelas 5-3 menatap kedua nya. Yoshida mengelus pucuk kepala Miiko dan menyeka air mata Acting lawan peran nya itu.
"Kau hebat sekali, yamada."
Miiko tak menggubris, ia hanya tersenyum kecil dan melepas properti Drama nya lalu bergegas pulang.
"Besok adalah penampilan nya!"kata Yoshiki mengingat kan.
"Ah, aku pasti ingat kok!"Ujar Yoshida semangat. "Jadi tenang saja."
"Huh!"Tappei memaling kan wajah nya geram.
"Miiko, btw apa yang membuat mu Begitu sedih tadi?"Tanya Mari-chan yang sudah didekat Miiko.
"Tentu saja karena Miiko begitu menikmati alur Cerita nya, Mari-chan."celetuk Yuuko bangga.
"Kalau begitu, karena hampir sore kita tutup saja drama ini. Yang nggak dapat tugas apa-apa bawa properti yang dibutuhkan tadi ya!"Kembali Yoshiki berteriak mengingatkan.
___
"Kelihatan nya kau senang sekali, ya?"
Miiko menoleh kebelakangnya, yang didapatinya Tappei sedang berkacak pinggang tanpa ekspresi_-.
"Loh? Tappei? Bukan nya sore ini kau nggak ikut main bola ya? Kau kan ada jadwal bantu mama mu."Selidik Miiko bingung.
"Apa urusan mu😑? Urusi saja dia😡!"
"Maksud mu papa ku😅?"
Tappei merasakan rona malu ketika msngingat kejadian tempo lalu dikantin, ada bahagia dihatinya waktu itu. Membuat Tappei menjadi salah tingkah sendiri dibuatnya kala itu.
"Pangeran mu itu😬?"
"Oh.. Diri mu😄?"
Degh
Apa ini? Apa Tappei tidak salah dengar? Miiko menyebut dirinya sebagai pangeran😲? Bagaimana bisa, sedangkan dirinya saja tidak merasa hal spesial dari Miiko.
"Ap-apa😰?"Tappei menatap intens Miiko.
"Ya, Kau kan pangeranku Tappei😊. Dulu saat kelahiran Momo, kau selalu ada untukku😁. Dan saat cabut gigi pun, kau yang menemaniku😆."Ungkap Miiko yang membuat Tappei salah tingkah.
"Baiklah, aku pulang duluan saja. Angin sore nggak baik buat pangeran keren mu😎."Tappei berlari setelah mengatakan hal itu.
"Tappei!! Kau meninggalkan ku?!!"Teriak Miiko kesal.
***
Skip pertunjukkan..
"Juliet.. Kenapa kau melakukan ini? Kau biarkan dirimu pergi bersama cinta. Juliet, aku tak bisa hidup tanpamu.. Izinkan aku untuk menemanimu,"
Yoshida meneguk sebuah botol kecil bertuliskan racun yang sudah disiapkan, Yoshida terbaring disamping Miiko dan berekspresi menghembuskan nafas yang terakhir kalinya. Saat itu lah Miiko terbangun, mendapati Romeo nya sudah tak bernyawa.
Lagi-lagi Miiko menangis, ekpresi nya benar-benar keren. Air mata deras meluncur begitu saja.
"Romeo.."tangis Miiko histeris.
Semua penonton yang menyaksikan ini begitu tersentuh, mereka bahkan tampak anstusias mslihat nya.
"Huweee.. KENAPA YOSHIDA HABISKAN AIR MADU NYA LAGI😭?!"
###
WKWKWKWK..
HAHAHAHAHA..
HEHEHEHEHE..JANGAN LUPA KETAWA BARENG😂.. senang nya bisa namatin chap ini. Semoga banyak yg sukaaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Miiko!
Romance"Buat apa kau pakai sepatu? Seberapa macam sepatu apapun, kau nggak akan jadi tinggi kan?" -Tappei "Yamada, aku selalu menyukai mu. Kau tampak begitu manis setiap hari." -Yoshida "Yoshida selalu Ramah dan menyenangkan. Di rumah nya juga sangat enak...