Saat Somi menginjakkan kakinya di kantin, hal pertama yang langsung ditangkap mata segitiganya adalah kedai berpapan nama 'halal tanpa micin'. Seperti ada daya tarik tersendiri bagi Somi.
"Assalamualaikum om tante ibu bapak kakak abang adek mas mba." Somi sukses menyapa seluruh anggota keluarga pemilik kedai itu.
"Iya sis," sahut mba-mbanya, "mau pesen apa, sis?"
Mata Somi segera mengabsen menu-menu yang disediakan kedai itu. Satu persatu menu ia terawang, ia hayati, lalu ia jilat.
Jorok anjing :)
"Mba, Somi mau es teh manis anget gak pake gula ya." Somi mengibaskan rambut panjangnya lalu berlalu ke meja tempat Ryujin, Daehwi dan Baejin berkumpul.
Hari ini, cuaca sedang masuk ke masa pubertasnya. Pasalnya matahari yang tadinya bersinar terik, kini tergantikan oleh hujan yang mengundang hasrat manusia untuk menikmati bakso siang ini. Tak terkecuali Somi.
"Ryujinku sayang, yang paling cantik se-galaksi bima sakti~"
"Iya anjing, gue tau lu mau bakso gue kan!" Tanpa diminta, Ryujin menyuapkan sebakul bakso kepada Somi. Dan Somi ya seneng-seneng aja.
"Uh, Ryujin gue pacarable banget!" puji Somi. Ia memeluk Ryujin dari samping. "Sisain satu dong yang kaya begini!"
Di sisi lain, Daehwi menepuk kepala super mini lelaki yang duduk di sebelahnya itu a.k.a Baejin. "Nih Som, gue korbanin toples sabun colek gue buat lu."
Respon tak terduga datang dari Somi. Ia tertawa sepuas-puasnya. "Jahat banget sih lu nepuk kepala Baejin gitu, ntar otaknya pindah ke mata kaki gimana goblok!"
Lagi-lagi Daehwi tertawa, padahal tidak ada yang terdengar lucu dari kata-kata Somi tadi. Maklum, Daehwi sudah ditakdirkan receh sejak minggu kedua kandungan ibunya.
"Gapapa Som, aku rela dihujat. Asal kamu ketawa aja, aku udah seneng." Entah setund darimana yang merasuki Baejin, ia tiba-tiba mencocol manja pipi Somi. Bukan hanya Daehwi, Ryujin juga terkejoed no play.
"Wuanjir, Baejin ngalus!" teriak Daehwi, berniat agar se-Indonesia Raya mendengar teriakannya. Somi yang dialusin, malah Daehwi yang girang. Herman juga saya.
Sementara itu, Baejin mengedipkan sebelah matanya ke arah Daehwi dan Ryujin. Menunjukkan kesuksesannya dalam selangkah lebih maju!
"Somi aja udah dialusin Baejin, kamu gak niat ngalusin aku gitu?" celetuk Ryujin sembari mengerucutkan bibirnya.
Baru saja Daehwi akan memulai aksi ngepet- ralat, memulai aksi ngalusnya, sesosok lelaki setinggi 1,8m datang untuk membelah pinang menjadi dua dengan tidak sopan. "Biar gue aja yang ngalusin Ryujin."
Sebuah senyuman miring yang terbentuk di wajah maha hensem lelaki itu ternyata sukses membuat Ryujin merasa...
agak geli.
"Yah anjing cyin gue ketikung sama temen sebangku!" gerutu Daehwi saat lelaki bermarga Lai itu dengan gantengnya duduk di sebelah Ryujin. Sementara itu, lelaki yang ia sindir terus mengembangkan dress nya. YA ENGGA LAH EMANG GUANLIN BALERINA APA :v
Di sisi lain, Somi sangat penasaran dengan sianjing yang out of nowhere doyan ngegas temennya. Somi takut jika ternyata Guanlin hanya mempermainkan perasaan Ryujin seperti alur fanfic-fanfic yang biasa Somi baca di wattpad. "Lo kenawhy sih, Lin? Naksir sama temen gue?"
Lagi-lagi, Guanlin tidak menghiraukannya. Ia masih asik memandangi wajah mulus kinclong nan bening Ryujin sambil menjulurkan lidahnya.
gak woy Guanlin ga autis :v
Sementara itu, Somi yang tengah menahan dirinya agar tidak naik daun itu mendapat sebuah tonjokan maha halus dari Daehwi. "Udah tau masih pake nanya sianjing unch unch."
"Ya kan gue cuma nanya doang, ga gue hamilin," gerutu Somi.
"Yaudah woy, terus kita masih mau jadi nyamuk di sini?"
Somi dan Daehwi pun terdiam. Pertanyaan Baejin barusan menohok tenggorokan keduanya.
"Lo belom pernah dibangsatin ya, Jin?" tanya Ryujin penuh sindiran dan kasih sayang.
"Eh, Ryujin. Bahasanya di filter dong," celetuk Somi sambil senyam senyum sendiri.
Kalo mau yang di filter ya ngomong aja sana sama Snapchat -_-, kata Ryujin dalam hati.
Lalu tiba-tiba, sang buaya dalam air akua gelas pun mengaum. "Terus ini kapan kalian modarnya?"
Mendengar kalimat usiran super halus Guanlin, si telu serangkai itu pun bergegas mengangkat kaki mereka dari kantin.
"Eh tapir pada jahat ya gue ditinggal!" teriak Ryujin, yang sudah pasti tak akan di dengar Baejin, Daehwi, dan Somi.
"Yaudah gapapa, kan enak tinggal kita berdua di sini." Kalimat kotor itu sukses meluncur keluar dari bibir Guanlin.
"Au deh serah, lagian ngapain coba kalo emang tinggal kita berdua di sini? Lo gada kerjaan lain apa? Kegiatan kek apa kek."
Guanlin menghela nafasnya sambil goyang ngebor .g
"Kegiatan gue? 20% ngerjain tugas, 30% latihan basket."
Lah sisanya?
"Sisanya? Ya ngisi hati lu lah."
aku pengen nyebur ke kuah popmie rasa telur ceplok aja, Lin ಥﭛಥ
๑◕ܫ◕๑ ᴄᴀsᴀɴᴏᴠᴀ ๑◕ܫ◕๑
hellaw chingus! maap ya baru apdet, abis natal sibuk bengad soalnya hehe. btw, selamat tahun new frinz semoga harapan kita semua di tahun ini tercapai muah 🔫
YOU ARE READING
「 casanova 」
Ficção Adolescente"Kegiatan gue? 20% ngerjain tugas, 30% latihan basket. Sisanya? Ya ngisi hati lu lah." ㅡ Guanlin "Aku pengen nyebur ke kuah popmie rasa telur ceplok aja, Lin." ㅡ Ryujin © byeoljangnan