Saya sibuk. Maaf
.
.
.
.
.Three
"Ada apa disana ? Kok gue nggak tahu sama sekali !".
Ashilla berjalan sambil membersihkan seragamnya yang sedikit kotor. Banyak orang yang berkumpul disana, Ashilla semakin heran dia sebagai ketua OSIS tidak tahu menahu tentang hari ini.
"Ada apa nih ?" Menelusuri dan berdempetan dengan siswi lain.
SORRY ASHILLA !
Yap Dewa membawa banner yang bertuliskan maaf untuk Ashilla. Ashilla hanya mematung ditempat tak bicara apapun. Dia sangat kaget melihat sepupunya melakukan hal seperti itu.
Ekspresi Ashilla saat ini campur aduk. Entah bingung , senang , atau marah. Dewa menghampiri Ashilla.
Dewa pun mengatakan. "Maaf , Ashilla".
"Dew Lo nggak papa ?" Sambil menyentuh kening Dewa.
Dewa pun hanya terkekeh pelan. "Isshh , gue minta maaf tau untuk kemaren !".
"Unnch sepupuku ucul banget deh " goda Ashilla sembari melihat siswa dan siswi meninggalkan lapangan depan menyisakan Ashilla dan Dewa.
Dewa melipat banner itu dan menyerahkan kepada Ashilla. "Nih buat Lo !".
"Idiiihhh , gue yang bawa nih ?"
Dewa hanya mengangguk dan berjalan bersama memasuki lorong kelas. Banyak siswa yang melihat kedua ketua itu. Benar saja mereka adalah sepupu tetapi sikap yang diberikan Dewa kepada Ashilla bisa dibilang lebih dari sepupu.
Ashilla sekarang berada di dalam kelas. Melihat Ify yang asyik mengobrol dengan Nanda. Nanda juga lumayan dekat dengan Ashilla. Karena entah itu kebetulan dia selalu satu kelompok dengan Nanda.
Ashilla duduk dan mengeluarkan buku agenda untuk OSIS kali ini. Hari terakhir bukanlah hari bersenang-senang dalam masa orientasi. Melainkan banyak hal yang harus diperhatikan Ashilla.
Ashilla masih didalam kelas menunggu waktu untuk segera keluar dalam kelas. Jam ke-4 menunjukkan bahwa dia harus keluar menuju ruang orientasi siswa.
Dewa sudah berada disana. Mempunyai paras yang tampan memberi nilai plus bagi Dewa. Dia melihat Ashilla di depan pintu.
Dewa menghampiri Ashilla. "Masuk !"
Ashilla masuk ruangan itu. Anggota OSIS , MPK , maupun ketua kelas juga berkumpul di depan ruangan itu.
Ashilla berdiri berdampingan dengan Dewa. Cantik dan Ganteng menggambarkan mereka berdua. Banyak adik kelas yang mengatakan bahwa mereka berdua sepasang kekasih. Tetapi respon dari Ashilla dan Dewa biasa saja.
Ashilla pun menyambut adik kelasnya dan mengatakan agenda terakhir hari ini.
"Selamat pagi ! Bagaimana hari ini ?"
"Pagi kak , Baik" seluruh siswa - siswi menjawab hal yang sama.
"Hari ini adalah hari terakhir kalian orientasi. Jadi kakak disini membuat permainan yang harus dilakukan kalian semua. Kak Dewa akan menjelaskan permainannya" Ujar Ashilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANQUILO
Dla nastolatkówCerita ini menggambarkan sosok cewek yang tidak mempermasalahkan gender yang berbeda. Menganggap semua itu sama , tapi setelah dia datang semuanya berubah menjadi ZERO !. Angka ZERO menggambarkan sosok cewek ini entah apa yang membuat kehidupannya...