Chapter 1

74 4 0
                                    

*Deg Deg

Masing-masing dari mereka saat ini sedang mengamati kami satu per satu.

Mereka hendak memilih peserta yang akan bermain bersama mereka... Atau setidaknya, itulah yang mereka katakan pada kami.

*Tap Tap

Seorang pria berjalan dengan perlahan.

Mengamati setiap orang yang dia lewati dengan seksama.

Dia juga melewati beberapa orang tanpa mengamati mereka.

"Tidak, bukan, bukan, bukan aku, bukan aku pelakunya!"
Seorang pria yang berteriak ketakutan.

"Satu, dua, tiga..."
*Pak Pak Pak(suara tepukan tangan)
Seorang pria yang berhitung sampai tiga lalu bertepuk tangan dan tertawa dengan gembira.

Awalnya aku tidak mengerti, namun setelah melihat kembali, mereka yang dia lewati begitu saja. Aku akhirnya mulai mengerti.

Bukan hanya pria itu, tapi mereka, ke-11 orang lainya juga melakukan hal yang sama.

"Mereka hanya tertarik dengan yang masih waras"gumamku, saat sedang melihat sekeliling.

*Deg Deg

Tiba-tiba, saat aku sedang melihat sekeliling...

*Deg Deg

Mataku, teralihkan terhadap sesuatu...

*Deg Deg

Aku melihat seseorang...

*Deg Deg

Seorang pria, yang saat ini juga sedang melihat ke arahku...

*Deg Deg

Pria itu, yang tadinya sedang mengamati pria gemuk yang sedang tertunduk gemetaran di depanya tiba-tiba melihat ke arahku.

*Deg Deg

Dia langsung meninggalkan pria gemuk itu, dan berjalan ke arahku.

*Deg Deg

Pria itu berjalan sambil terus melihat ke arah ku.

*Deg Deg

Tidak, itu pasti bukan aku, dia pasti melihat orang lain. memangnya, apa yang membuat dia tertarik padaku...

*Deg Deg

Ja..jangan-jangan...

Tiba-tiba, aku akhirnya menyadari, apa yang membuat dia tertarik...

*Deg Deg

Di..dia...

*Deg Deg

Pria itu berhenti tepat di depanku.

*Deg Deg

Lalu, setelah berjongkok. Pria itu mengeluarkan tangan kanannya kemudian meletakkannya di daguku dan mengangkat wajahku agar bisa melihatku dengan jelas.

*Deg Deg

"Hahaha! Ini dia, inilah yang aku suka! Baiklah aku akan memilihmu!"

Setelah mengatakan itu, pria itu berjalan sambil menarikku bersamanya.

"AAaa!!"

Dia menarikku, namun bukan tubuhku, melainkan dia menarik tali rantai yang di pasang di kedua tanganku.

"Aghaaa!!"

Dia menarikku dengan paksa, membiarkan tubuku terseret sehingga pergelangan tanganku yang di pasangi rantai terasa sangat kesakitan.

*Buk

"Ghaagh"

Dia menarik rantai itu lebih kuat, sehingga pergelangan tanganku mulai terluka dan tubuhku terlepar menabrak tembok.

"Kau tunggulah di sini, aku akan mencarikan teman untukmu"

Setelah dia mengatakan itu dengan lembut, dia berjalan pergi, sementara aku mengerang kesakitan.

--------------------------------------------

Akhirnya semua peserta sudah dipilih.

Jumlahnya ada 36 orang.

"Bagaimana, apa kalian sudah siap?"tanya pria itu, pada kami tepatnya padaku dan dua orang pria di sebelahku.

Pria berkacamata bernama Toni, dan yang bersergam satpam pak maman.

Kami bertiga adalah peserta yang di pilih oleh pria itu, Farhan.

"Yah...Di ronde pertama ini masing-masing dari kami hanya akan mengajukan satu peserta, jadi siapa?"

Pria itu bertanya, namun sebelum ada yang bicara, dia bicara lagi.

"Ah, tidak, akan lebih baik jika aku yang memilih, nah kamu..."

Pria itu menunjuk pria berkacamata.

"Hah!!" Toni, terkejut.

"Ya, kamu, ayo kita main"

Setelah berkata begitu, Farhan menarik rantai ditangan Toni, seperti yang dia lakukan seblumnya dan menyeret Toni ke tengah ruangan.

Setelah ke-12 peserta di ronde pertama terkumpul, Farhan dan ke-11 temannya mulai berdiskusi untuk menentukan siapa yang akan menjadi Raja Zombie di Ronde ini.

Dan yang terpilih adalah seorang pria berbadan besar, yang mereka panggil dengan nama Jay.

Setelah Raja Zombie terpilih, Farhan dan teman-temanya mulai berkumpul dengan para peserta, sementara Raja Zombie sedang mengambil seseorang pria yang bukan peserta untuk pertunjukkan.

Setelah itu, Raja Zombie melempar pria itu kehadapan para peserta dan...

PERMAINAN DIMULAI....

--------------------------------------------------

Permainan : Pura-Pura Jadi Mister ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang