Sinar kuning yang kini memancar telah memasuki ruangan gadis cantik itu. Dia hanya menggeliat dan berdecak kesal karena ulah sinar itu.
"Siapa sih ini yang buka tirai kamar gue. Masih subuh pun main buka tirai aja" ucapnya
"Yaampun Cecil ini sudah jam 6 pagi kamu mau sampai kapan seperti ini terus?" ucap seorang paruh baya yang tengah berjalan keluar dari kamar gadis tersebut.
Ya, seorang paruh baya tersebut adalah mama Cecil.Gadis itu beranjak bangun dari singgasananya dan langsung bergegas ke kamar mandi.
Dia Cecilia Sydney Wiguna anak ke dua dari dua bersaudara. Cecil anak mandiri dan sedikit manja tapi memiliki paras yang cantik. Selain cantik, tubuhnya yang ramping, ramah dan pintar itu yang membuat para lelaki di kampus mengejarnya.
Dia mempunyai kaka yang sangat di gandrungi para wanita dikampusnya. Dia ganteng, baik, cool, tinggi dan anak basket. Dia Matthew Andreas Wiguna. Cecil sayang dengan kakaknya begitu pula sebaliknya.
Keluarga Wiguna sangat lah kaya. Ira Utami mama Cecil dan Matt yang berumur 38 tahun, masih mempunyai wajah muda, mempunyai beberapa butik besar dan ternama di Jakarta sedangkan Christian Wiguna papa Cecil dan Matt yang memasuki umur 41 tahun mempunyai perusahaan yang sangat besar dan maju.
Cecil mempunyai dua sahabat, Wina dan Icha. Mereka gemar sekali berkumpul di ruangan musik. Mereka sangat mencintai musik.
Sampai dia datang kembali, membuat Cecil menutup diri. Baginya musik adalah kenangan buruk untuk diingat.
*maafkan prolog yang gajelas ini. Aku masih baru dalam dunia penulisan. So enjoy this story :-)

KAMU SEDANG MEMBACA
Only 12 Hours
Teen Fiction"Musik bagi gue adalah segalanya. Musik selalu ada buat gue saat gue sedih, sendiri dan sakit. Tapi itu semuanya berubah ketika dia datang dan merusak segalanya. Gue benci musik karena dia." Cecilia Sydney Wiguna "Pertama kali gue kenal dia gue lan...