04. Imposible

257 28 1
                                    

Johnny terlihat duduk dengan wajah bingung di lorong rumah sakit. Kenapa dia disini? Ia mengurutkan lagi kejadian yang baru saja terjadi.

Jung Chaeyeon adalah bawahannya di kantor. Tidak sengaja bertemu lagi dalam keadaan yang genting. Dan Haechan adalah anak Chaeyeon.

"Tapi, kenapa rasanya sangat tidak asing?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Rambutnya, parfumnya, badannya yang pas saat dipeluk, senyumnya. Semua terasa seperti deja vu bagi Johnny.

"Apa aku melupakan sesuatu?"

Ia mengambil ponselnya, mencari nama seseorang dan meneleponnya.

"Ini aku. Coba cari semua tentang Jung Chaeyeon."

Panggilan berakhir.

Chaeyeon keluar dari kamar Haechan, menginterupsi Johnny yang sekarang memandang kasihan wanita dihadapannya.

"Bapak nggak pulang? Ini sudah larut." Katanya tanpa tenaga.

Johnny menghela napas, bagaimana ia bisa pulang kalau keadaan Chaeyeon saja masih separah ini.

"Haechan sudah sadar?" Alih-alih menjawab pertanyaan Chaeyeon, Johnny malah bertanya tentang keadaan Haechan.

"Sudah, sekarang lagi tidur. Kata dokter kalau udah bangun bisa dibawa pulang."

Johnny menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Kau nggak mau ke kamar mandi dulu?"

"Untuk apa?"

"Kau terlihat sangat berantakan, Jung Chaeyeon."

Chaeyeon ber-ah canggung menanggapi pernyataan Johnny.

"Nanti saja dirumah." Kata Chaeyeon sedikit membenarkan rambutnya.

Johnny menarik tangan Chaeyeon untuk duduk disampingnya. Membalikkan badannya, mengambil kuncir yang ada dipergelangan tangan Chaeyeon.

"Bapak mau ngapain?" Chaeyeon bingung dengan apa yang sedang bosnya ini lakukan padanya.

Hening. Tidak ada jawaban.

Johnny menarik rambut Chaeyeon, menyisirnya dengan tangan besarnya. Menariknya pelan dan menguncirnya.

"Ini lebih baik."

Chaeyeon merasa ingin menangis lagi. Andai saja Johnny tau. Tapi, pikiran Chaeyeon melayang pada ketakutannya jika Haechan diambil paksa oleh pria tinggi dibelakangnya ini.

"Anda tidak pulang?" Pertanyaan yang sama dengan nada yang lebih dingin.

Aneh.

Ekspresi Chaeyeon berubah kaku. Tidak seperti tadi yang terlihat sangat sayu.

"Huaa.. " Tangisan Haechan yang terdengar dari luar membuat Chaeyeon otomatis berlari kearahnya.

"Jung Echan.." Panggil Chaeyeon pada anaknya.

Haechan berhenti menangis saat melihat Chaeyeon dihadapannya.

-----

Johnny dan pikirannya yang sedang rumit. Setelah mengantar Jung Chaeyeon pulang ke apartmentnya, Johnny merasa masih ada yang janggal.

"Jadi, aku pernah bertemu dengannya sekitar dua tahun lalu?" Tanya Johnny pada ponsel yang ia taruh di meja.

"Iya, dikelab Gangnam. Mungkin saat kau sedang kalut-kalutnya karena masalah keluarga."

Benar. Dua tahun yang lalu Johnny dikejutkan dengan pengakuan Ibunya kalau Ayahnya--Johannes ternyata sudah berkeluarga.

Kabar yang sangat mengejutkan, karena ternyata ia hanyalah anak hasil dari perselingkuhan.

"Kau bilang tadi mengantarnya pulang dengan anaknya, emang suaminya kemana?"

Johnny terdiam.

"Entahlah, aku tidak menanyakan itu."

"Jung Chaeyeon itu anak dari Jung Jun Ha, sahabat Ayahmu. Kau tidak curiga kalau anak itu anakmu?"

Perkataan pria diseberang sana membuat Johnny tertawa geli. Masa iya main sekali udah jadi bayi. Nggak mungkin.

"Its impossible dude, kita hanya bertemu sekali or dua kali, tapi aku yakin hanya main dengannya sekali. So, itu tidak mungkin."

Membayangkan anak kecil memanggilnya Ayah saja sudah bikin pusing, apa-apaan temannya ini.

"Lagian wanita mana yang mau dihamili orang asing." Lanjutnya.

"But, i have something. Sepertinya kau main dengan wanita itu bukan sekali tapi dua kali? Aku tidak yakin tapi cctv mengatakan kau masuk hotel dengannya dua kali dibulan yang sama."

Johnny menutup matanya, mengingat kembali apa yang terjadi dua tahun yang lalu.

"Aku ingat sekarang. Menurutmu bagaimana Tae?"

Taeyong yang ada diseberang sana hanya bisa mengutuk Johnny dalam hati. Untuk kali ini kelakuan Johnny sedikit keterlaluan. Menghamili wanita yang tidak ia kenal.

"Ya, mau bagaimana lagi? Dekati saja, siapa tau beneran anakmu. Ada untungnya juga, kau bisa memberi Ayahmu cucu terlebih dahulu daripada Jason. right?"

Johnny mengangguk mengiyakan perkataan Taeyong. Ayahnya sudah memberinya kantor pusat, kalau saja Haechan adalah anaknya entah berapa banyak lagi yang akan ia dapatkan nanti. Ini karena ayahnya sedang sangat mengidamkan cucu laki-laki. Timing yang sangat pas bukan?

"Akan kucoba." Kata Johnny memutuskan panggilan itu sepihak.

Ia sebenarnya sedikit tidak yakin. Mengambil hak asuh anaknya? Itu gampang. Tapi bagaimana dengan Chaeyeon? Sepertinya wanita itu tidak bisa hidup tanpa Haechan disisinya.

"Akhh.. Entahlah."






Bersambung..

Daddy | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang