08. Im not your Joy

235 20 11
                                    

Jung Chaeyeon terbangun dari tidur nyenyaknya setelah dua tahun ia tidak bisa tidur dengan tenang.

'Apa ini surga?'

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ruangan putih memasuki indera penglihatannya.

Hanya putih, tidak ada lukisan atau foto yang dipajang. Chaeyeon menghembuskan napasnya kasar, bagaimana ia bisa meninggalkan Haechan kecil di dunia sendirian?

"Ini beneran surga?" Kali ini mulutnya ikut berbicara. Hatinya gelisah.

"Jangan gerak-gerak, Chaeyeon. Aku masih mengantuk." Suara pria yang berat dan serak terdengar dari belakang tubuhnya.

Chaeyeon menatap tangan besar yang sedang berada diperutnya. Ia membalikkan badan, terkejut melihat penampakan Johnny yang tidur pulas tanpa pakaian.

Terkejutnya lagi, Ia juga sedang tidak memakai pakaian apapun.

"Kita semalam melakukan itu, Pak?"

"Hm.."

Chaeyeon terkejut, hendak berdiri dan menenggelamkan diri. Malu dan kesal pada dirinya sendiri yang tidak mau mengikuti rencana yang sudah ia susun sedemikian rupa.

Johnny menahan pergerakan Chaeyeon dengan mempererat pelukannya dari belakang.

"Pak, lepaskan. Saya harus bekerja."

"Hm.."

Ia berusaha membawa tangan Johnny lepas dari tubuhnya. Tapi malah tangannya digenggam erat.

Chaeyeon ingin menangis sekarang. Rasanya dadanya ingin meledak.

"Hari ini libur kalau kau lupa." Ucap Johnny sambil menyerukkan kepalanya pada leher Jung Chaeyeon dan mengecupnya.

"Aku harus bertemu Jung Haechan."

Chaeyeon menggigit bibirnya menahan desahan yang siap keluar karena tangan Johnny sedang menggerayanginya.

"Hm.. Aku antar." Johnny melepaskan pelukannya, membiarkan Chaeyeon berlari ke kamar mandi dengan selimut yang melilit ditubuhnya.

Pemandangan yang indah bagi Johnny. Ia tersenyum geli.

Chaeyeon keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi milik Johnny yang kebesaran. Sedangkan Johnny masih diposisi yang sama, tidur dengan tenang.

Hatinya bergejolak melihat bajunya yang berceceran dilantai dengan mengenaskan. Ia memungut satu demi satu pakaiannya.

"Jangan dipakai lagi, tunggu maid kesini." Kata Johnny masih dengan mata tertutup.

Jung Chaeyeon menaruh pakaiannya dan pergi duduk di meja rias, berniat mengeringkan rambutnya yang basah.

"Bagaimana keadaan Jung Echan?" Tanya Johnny yang merubah posisi menatap Chaeyeon lewat pantulan cermin.

"Anakku baik-baik saja. Mama memanggil dokter keluarga untuk merawatnya. Jadi tidak apa-apa."

"Syukurlah. Keluargamu ada disini?"

Chaeyeon mengangguk, menyisiri rambut panjangnya.

"Kau yakin Jung Echan bukan anakku?"

Jung Chaeyeon menghentikan aktifitasnya. Matanya bergetar tidak berani menatap Johnny yang memandangnya lekat.

"Ya."

Johnny terdiam. Kenapa sepertinya Chaeyeon tidak jujur padanya? Atau hanya perasaannya saja?

"Ini dimana?" Tanya Chaeyeon mengalihkan pembicaraan.

"Di mansion ku."

Chaeyeon mengangguk, "MANSION?! Bukan hotel?!"

Kaget.

Johnny mengerjapkan matanya, telinganya berdengung mendengar teriakan Chaeyeon yang tiba-tiba.

"Memangnya kenapa?" Johnny terduduk, mengambil ponselnya diatas nakas.

"Kenapa?! Bagaimana jika kita tertangkap kamera? Kau tidak berpikir sampai sejauh itu?"

"Why? Aku tidak perduli."

Chaeyeon menatap Johnny kesal.

"Okey, okey. Aku akan bersiap dan kau akan kuantarkan pulang. Jangan melotot seperti itu, kau membuatku takut."


--

"Turunkan aku disini."

Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan selain Johnny yang menanyakan jalan menuju rumah keluarga Jung Chaeyeon.

Jung Chaeyeon hanya menatap jendela dengan perasaan campur aduk.

Kecewa? Marah? Entahlah rasanya tidak bisa didefinisikan.

"Aku ingin bertemu Jung Haechan.." Kata Johnny menginterupsi Chaeyeon yang sedang bersiap turun dari mobil.

"Dia sedang bersama ibuku, kau bisa menemuinya lain hari."

Drrt Drrt

Ponsel Johnny bergetar. Chaeyeon yang sedang mengambil tas, tidak sengaja melihat nama si penelfon.

Joy.

Tunangan Johnny Suh yang sering dibicarakan Kak Heejin.

"A-aku turun, terimakasih." Jung Chaeyeon turun dari mobil, meninggalkan Johnny yang terdiam.

"Echan! Itu mommy pulang!" Teriak wanita paruh baya yang sedang merebus sesuatu didapur.

Sedangkan Jung Haechan dibiarkan main di ruang tengah bersama seorang maid.

"Sorry Mom, aku baru menjemputnya sekarang." Kata Chaeyeon berdiri disamping Ibunya.

"Its okay, Echan cucuku, kupikir aku tidak bisa hidup tanpanya sekarang. Anakmu sangat lucu."

Chaeyeon tersenyum memperlihatkan gigi rapinya.

"Kau sedang ada masalah?"

Ikatan batin Ibu dan anak. Mau disembunyikan bagaimanapun Ibu pasti tau jika anaknya sedang dalam masalah.

"Hanya masalah pekerjaan." Jawab Chaeyeon seadanya.

"Jung Haechan! Jangan digigit, itu kotor!"

"Jangan sering berteriak didepan anak, itu tidak baik."

Chaeyeon yang merasa bersalah menggendong Jung Haechan. Memeluknya erat.

"Ma, boleh aku titip Haechan sebentar lagi? Aku mau ketemu sama Eunseo."

"Oh iya! Mama hampir lupa bilang kalo Eunseo udah pulang dari Kanada. Yasudah ditinggal saja Haechan, lagipula besok Mama harus pergi ke Jepang jadi hari ini bisa puas main sama cucu."

Chaeyeon tersenyum senang mendengarnya.

"Telpon saja jika ada apa-apa, aku akan segera kembali." Kata Chaeyeon pergi meninggalkan Ibu dan Anaknya, lagi.






Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy | Johnny SuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang