Mereka berjalan menuju aula, banyak karyawan yang berlalu lalang menuju aula juga untuk mengikuti rapat terbuka mengenai pengangkatan CEO baru perusahaan ini.
"Lah, itu Ten sama Aheng!" Teriak Heejin saat tidak sengaja melihat Ten yang sudah duduk dikursi paling depan dengan Aheng disampingnya.
"Waah pengkhianat! Aku ditinggalin!" Jungwoo segera berlari menuju Ten dan Aheng, memarahi mereka.
Pak Taeil yang selaku pimpinan tim duduk bersama pimpinan yang lain dibangku khusus.
"Kita duduk disini aja Chae, biarin Jungwoo biar duduk dikarpet! Udah tau rame malah nyamperin Ten."
Chaeyeon mengambil duduk disebelah Heejin dengan sedikit canggung. Padahal Heejinnya terlihat sangat santai padanya.
"Chae, Itu yang kecil Ten yang satunya Hendery panggilannya Aheng." Kata Heejin memperkenalkan dua personil lain.
"Jadi tim kita ada berapa orang Kak?" Tanya Chaeyeon.
"Enam orang. Jangan remehin tim kami Chae, gini-gini tugasnya yang paling banyak tim ini tapi paling dikit personilnya. Sedih aku." Heejin memajukan bibirnya beberapa senti.
Jika dilihat perusahaan teknologi besar seperti ini memang ujung tombaknya di marketing dan pemasaran. Chaeyeon jadi mengerti kenapa Papanya ngotot untuk memasukkan Chaeyeon ke divisi ini.
"Eh-eh dateng! Pak Jason dateng Chae. Ganteng amat jodoh orang."
Chaeyeon menatap wajah Kak Jason, sudah hampir sepuluh tahun mungkin mereka tidak bertemu. Terlihat sama, tidak ada yang berubah dari penampilannya. Dengan balutan jas hitam putih Kak Jason masih terlihat sangat tampan.
"Pak Johannes bakalan datang nggak ya Kak?" Tanya Chaeyeon penasaran.
Pasalnya sepuluh tahun belakangan, Om Johannes dan Papa hanya bertemu berdua. Tidak seperti dulu yang selalu makan-makan besar bersama.
"Kurang tau Chae, harusnya sih datang."
"Baik, semua yang ada di aula harap tenang. Kita akan mulai, Pak Johannes hampir sampai."
Aula tiba-tiba hening, semua orang fokus pada pintu masuk. Penasaran dengan keadaan Pak Johannes setelah skandal keluarganya yang terekspos media.
Johannes datang memasuki ruangan dengan seorang pria dibelakangnya. Tinggi, tampan dan terlihat sangat berwibawa.
"Chae, Chae! Gila! Aku nggak bisa napas! Ganteng bangeeet!" Heboh Heejin.
Chaeyeon yang awalnya fokus pada ponselnya mengangkat kepalanya, melihat pria yang kata Kak Heejin ganteng banget itu.
"Loh? Eh? Hah?" Bingung Chaeyeon saat melihat siapa yang datang.
"Kamu kenal sama Pak Johnny?"
Jung Chaeyeon terdiam.
Tidak kenal. Chaeyeon tidak mengenal pria itu. Tapi, Jung Echan memiliki darah dari pria yang sedang berdiri tegak dengan senyum tipis itu.
"Nggak Kak. Baru lihat, kaget aja persis banget sama Pak Johannes." Alibinya.
Chaeyeon tidak bisa berhenti menatap Johnny. Aneh sekali rasanya, nama yang membuatnya penasaran selama dua tahun terakhir akhirnya terjawab. Seo Johnny, atau Johnny Suh.
"Kedip eh Chae! Kamu liatin Pak Johnny rakus banget. Emang ganteng sih tapi jangan berlebihan gitu." Perkataan Heejin menginterupsinya dari lamunan.
Bagaimana jika Johnny mengingatnya?
Tidak mungkin.
Mana mungkin pria sepertinya, mengingat wanita yang hanya lewat dalam hidupnya.
Fokus Chae, sekarang bukan waktunya untuk memikirkan Ayah Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy | Johnny Suh
Fiksi PenggemarDONT COPY MY STORIES! Johnny Suh; pria yang datang entah darimana, dan pergi meninggalkan satu luka paling nyata dalam hidup Jung Chaeyeon ⚠️ Fanfiction ⚠️ 18+ ©Defon