01. Bae Jisoo

72 25 9
                                    

Bae Jisoo's pov
Seoul, 24 december.

Aku sudah berpakaian rapi berseragam, karena hari aku harus mengikuti tambahan serta remidi yang diberikan sekolah padaku, huh menyebalkan ya? Padahal hari ini kan malam natal.

Menyebalkan sih, tapi tidak ada salahnya bukan? Karena aku akan menemui Byun Baekhyun juga disekolah, ia juga harus mengikuti kelas tambahan. Sebenarnya aku sudah lama menyukainya dan aku rasa hari ini hari yang tepat untuk menyatakan perasaanku, karena itu aku berangkat, kalau tidak sudah pasti lah aku membolos dari tambahan sialan itu.

Aku menatap foto ku dengannya di layar hpku, hari ini aku harus menyampaikan, perasaan ini!

"Jisoo-ah, sepertinya salju hari ini akan lumayan deras, jadi hati hati ya."pesan eomma memasangkanku slayer kelinci kesukaanku itu. Sambil mengayunkan tasku aku melambaikan tangan.

"Aku tidak apa apa, aku berangkat dulu eommaa!"

❄❄❄

Benar kata eomma, hari ini salju sangat deras, untung saja aku sudah ada di bus umum untuk menuju sekolah.

Jantungku berdebar 2x lipat saat menatap layar hp ku berulang kali, aku tidak siap, bagaimana aku mengatakannya pada Baekhyun? Bagaimana jika ia menolakku atau mentertawakanku?

Tidak tidak Bae Jisoo! Kau harus bersemangat!

Untuk menenangkan diriku aku berulang kali memutar lagu di headsetku sambil menatap salju dari kaca jendela bus.

Aku tidak sabar.

❄❄❄

"Pagi!"sapaku ceria masuk kedalam kelas.

"Pagi juga Jisoo."lhoh eh, aku mencari ke sumber suara, ommo, Baekhyun! Jantungku berdebar saat ia balik menyapaku dan tersenyum manis seerti itu. Membuatku salah tingkah.

Tapi tunggu, kenapa cuma Baekhyun di kelas?

"Lhoh cuma Baekhyun? Yang lain mana?"tanyaku pada pria berambut coklat itu sambil melepas mantelku.

"Yah, gara gara hari ini ada peringatan badai salju, jadi sekolah diliburkan hari ini,tapi aku udah keluar rumah sebelum peringatan di umumkan, kalau sendiri?"jelas Baekhyun sambil memutar mutar hpnya di meja.

"Wah, mungkin aku sama dengamu, waktu aku keluar rumah peringatannya belum diumumkan."ujarku menaruh mantel di kursi dan duduk berhadapan dengannya.

"Hyeri-nim bilang dia akan mengantar kita pulang dengan mobilnya, lucky, tapi kalau badainya sudah reda sih,"jelasnya tersenyum puas.

"Tapi sayangnya aku disuruh belajar sampai badai reda."sambungnya lagi sambil mengerucutkan bibir merahnya.

Eh tunggu, berarti, hari ini aku berdua saja dengan Baekhyun?

Senangnya~

Aku tidak bisa berhenti tersenyum,

"Ngomong ngomong kita bodoh juga ya, datang kesekolah saat ada peringatan, bukankah lebih baik tidur saja dirumah." helaan nafas panjang terdengar dari pria itu.

"Masa? Aku malah senang tuh," ucapku tersenyum meronggoh isi laci mejaku, mengambil beberapa buku yang kutinggal di laci.

"Habis rasanya sekolah jadi milik sendiri sih~"aku menaruh beberapa buku paket dan kotak pensil di mejaku yang sekarang berhadapan dengan Baekhyun.

"Kamu ninggalin banyak banget buku di sekolah sih?"komentar Baekhyun menopang dagu.

"Gapapa kan? Yang lain juga kok."

Another Dimension • bbh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang