Chapter 2

117 19 35
                                    

🎶 So far away- martin garrix
                            
Happy reading guys!
                  
             
Wanita itu mendekat.

"Perkenalkan namaku Lira. Aku penjaga ruangan ini. Kau bida melihatku?"tanya Lira.

"Ya aku bisa melihat orang yang sudah tiada,"jawab Loraine.

"Apakah kau mau menjadi temanku? Aku sangat kesepian"tanya Lira. Loraine mengangguk.

"Baiklah mulai sekarang kau menjadi temanku."kata Loraine dengan diiringi senyum yang sangat tipis.

***

Dihari kelulusan Loraine, gadis itu tampak tak berniat sama sekali untuk merayakannya. Dia hanya memandang teman-temannya yang sedang asik mewarnai seragam-seragam mereka dengan pilok. Salah satu dari mereka yang tak lain adalah sahabatnya menghampiri Loraine.

Mereka bersahabat dari kecil, mereka selalu pergi kemanapun bersama. Sehingga ada yang berkata mereka seperti orang kembar tak identik. Tapi jika orang yang belum mengenal mereka maka orang-orang akan menganggap mereka sepasang kekasih.

"Bengong mulu lo dari tadi!"ucap Rio. Loraine hanya menoleh sekilas, lalu kembali menatap kedepan.

"Udahlah lo gak usah mikirin bokap lo yang egois  itu. Yang harus lo pikirin itu masa depan lo"nasehat Rio. Ya Rio mengetahui masalah keluarganya. Loraine hanya menceritakan masalah keluarganya pada Rio. Rio pun dengan senang hati mendengarkan keluhan Loraine.

"Eh ngomong-ngomong lo mau nerusin ke SMA mana?"tanya Rio.

"Ke SMA Garuda mungkin"jawab Loraine datar.

"Yaudah deh gue ngikut lo ke SMA Garuda, biar bisa jagain lo"ucap Rio sambil menaik turunkan alisnya.

"Kok gitu? Gue bukan anak kecil yang harus dijagain lagi. Lagian gue bisa kok jagain diri gue sendiri"ucap Loraine sambil mengerucutkan bibirnya. Rio tersenyum gemas ketika melihat Loraine mengerucutkan bibirnya. Bagi Rio itu sangat menggemaskan.

"Laper nih kantin yuk!"ajak Rio sambil mengelus-elus perutnya yang sedari tadi minta diisi.

***

"Lo mau pesan apa biar gue pesanin"tanya Rio sambil menatap Loraine yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Bakso sama es teh hangat"ucap Loraine yang masih memainkan ponselnya. Loraine yang menyadari Rio belum beranjak memesan makanan pun mendongak.

"Kok masih belum pesen makanannya"tanya Loraine bingung.

"Gimana mau pesen, gue aja bingung lo mau pesen apa. Emang ada ya minuman es teh hangat?"tanya Rio bingung.

"Ada mungkin"kata Loraine pelan. Ia sangat malu karena gagal fokus. Loraine menundukan wajahnya dalam-dalam. Ingin rasanya Loraine meminum Aqua satu galon biar tidak gagal fokus.

"Yaudah, lo mau pesen es teh atau teh hangat"tanya Rio akhirnya.

"Es teh"kata Loraine dengan masih menunduk.

Rio beranjak dari duduknya dan berkata,"yaudah lo tunggu sini."
Setelah kepergian Rio Loraine langsung mendongak dan berkaca pada layar ponselnya. Wajahnya kali ini benar-benar memerah karena malu.

Setelah beberapa menit berlalu Rio  kembali dengan membawa nampan berisi pesanannya dan Rio.

"Habis ini lo mau kemana?"tanya Rio disela2 ia melahap makanannya.

"Pulang"jawab Loraine yang hanya fokus pada makanannya.

"NoBar yuk! Lagi ada film bagus. Itung-itung buat nenangin pikiran biar fresh. Gue bosan dirumah mulu"ajak Rio.

Pretty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang