Tok... Tok...
Alex yang baru saja bangun dari tidurnya terpaksa bangkit dari posisinya saat mendengar sebuah ketukan di pintu kamarnya. Hari itu adalah hari Sabtu dan waktu baru saja menunjukkan pukul tujuh pagi.
"Selamat ulang tahun ke-17, anak mama sayang," ucap Irene sembari memeluk anaknya yang masih setengah sadar dari tidurnya.
"Hoammm. Makasih, Ma," balas Alex sambil menguap menandakan dirinya masih mengantuk.
"Udah makin dewasa harusnya bisa bangun pagi dong, sayang," ucap Irene saat melihat anaknya masih mengantuk.
"Aturan siapa tuh, Ma? Ini kan Sabtu, Ma. Harusnya aku bisa bangun siang," balas Alex membuat Irene gemas sendiri.
"Yaudah, kamu cuci muka, sikat gigi dulu gih. Di bawah, Mama udah nyiapin sarapan kesukaan kamu," balas Irene sambil mengacak rambut anaknya.
"Pancake, Ma?" tanya Alex dengan mata berbinar yang dibalas dengan anggukan dari Irene.
"Oke, Ma. Bentar lagi aku turun ya," ucap Alex sambil mengecup pipi Irene sebelum dirinya kembali masuk ke dalam kamarnya.
Di kamar, Alex kembali merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya karena rasa kantuk masih menguasainya. Kalian penasaran, mengapa Alex masih mengantuk?
Ini alasannya.
Lelaki tersebut baru tidur jam tiga pagi karena menunggu seseorang untuk memberinya ucapan selamat ulang tahun. Tentu saja orang yang dimaksudkan adalah Stella. Alex pikir walaupun hubungan keduanya sedang break, gadis tersebut tetap akan mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya tepat pada pukul 12 malam. Namun dugaannya salah. Memang beberapa temannya memberikan ucapan di pukul 12 malam, namun hal tersebut tentu saja berbeda dengan harapannya.
Alex pun kembali meraih handphone-nya di nakasnya dan kembali membuka semua aplikasi sosial medianya sambil berharap adanya ucapan dari Stella. Namun hasilnya tetaplah sama. Gadis tersebut belum mengucapkan apapun kepadanya. Merasa pasrah, ia pun memilih untuk mencuci muka dan menggosok giginya, dan akhirnya turun untuk sarapan.
"Ini dia, the birthday boy. Happy birthday ya, anak Papa. Makin dewasa ya," ucap Logan saat melihat Alex menuruni tangga menuju ruang makan.
"Makasih, Pa," balas Alex sambil memeluk Logan.
"Oh, iya, nanti jam delapan malam kita sekeluarga pergi ke Skyline Resto ya, untuk merayakan ulang tahun kamu," ucap Irene di tengah aktivitas sarapan keluarganya.
"Iya, Ma," balas Alex dan anggukan dari Logan.
Seusai menyantap sarapan, terdengar notifikasi menandakan pesan masuk dari handphone Alex. Lelaki tersebut dengan segera membuka handphone-nya, membuat kedua orang tuanya bingung akan tingkah laku anaknya.
"Kenapa, Lex? Gitu amat buka HP-nya," tanya Irene.
Alex hanya mendiamkan Mamanya sementara ia membaca pesan yang masuk. Namun seketika ekspresinya berubah saat mengetahui bukan orang yang ia tunggu-tunggulah yang memberinya pesan.
"Eh, gak kok Ma. Ini si Ferdi nge-line," balas Alex.
[LINE]
Ferdi: Bro, keluar rumah dong. (08:12 AM)
Ferdi: Sekarang! (08:12 AM)
KAMU SEDANG MEMBACA
Brainy Love
Novela JuvenilHighest rank #252 in Teen Fiction. Cinta itu gak butuh logika yang ribet. Cinta hanya butuh hati yang tulus untuk menerima. - Carol. ______________________________________________ "Kalau perempuan itu lebih memakai perasaan dibanding...