Take You Home

221 52 5
                                    

I'm not your man

But watch over me

I'm not your person

I can't hold you

But I'm a man with the large back to take you home

I'll take you home

Lean on me


Sehun menghela napas lega saat ia menemukan kursi penumpangnya di dalam pesawat. Rupanya kursi di sebelahnya sudah ada yang menduduki, seorang gadis yang kurang lebih seusia dengannya.

Gadis itu tengah berbincang dengan seseorang via ponselnya, merasa ada seseorang yang melihatnya, gadis tersebut menoleh dan memberikan anggukan sopan dan seulas senyum tipis pada Sehun yang ternyata teman duduknya.

Untuk beberapa detik, Sehun tertegun saat melihat wajah gadis tersebut. Bukan, bukan karena ia adalah seseorang yang ia kenal, ataupun seorang artis terkenal. Melainkan karena paras ayu gadis tersebut yang bisa Sehun katakan setara dengan member girl group di negaranya.

Lewat sudut matanya, Sehun mengamati gadis tersebut. Oh, ayolah. Itu tidaklah berlebihan, namanya juga lelaki. Dan Sehun juga lelaki normal, jadi wajar saja matanya tak bisa tak melirik ke lawan jenis yang cantik.

"Iya, iya. Nanti aku telepon lagi kalau aku sudah sampai. Kututup."

Sehun menaikkan kedua alisnya ketika mendengar gadis itu berbicara lewat ponselnya. Ah, rupanya si gadis cantik itu juga orang Korea. Pasalnya, Sehun kini sedang berada di salah satu bandara internasional Jepang. Entah mengapa ia merasa senang karena duduk dengan saudara senegara.

Sehun sedikit tergagap saat si gadis menoleh ke arahnya dan lagi-lagi memberikan senyum. Lalu tanpa terkontrol, pertanyaan itu muncul saja dari bibir Sehun.

"Kau juga orang Korea?"

Mata si gadis sedikit terbelalak, lalu senyum lebih lebar kembali ia tampilkan sembari mengiyakan pertanyaan Sehun dengan riang.

"Aku tak menyangka bisa duduk dengan orang Korea."

Lanjut Sehun kemudian. Entah kenapa lelaki itu jadi suka basa-basi. Biasanya juga ia cuek-cuek saja dengan orang asing. Dengan kepalanya yang menoleh ke arah si gadis, Sehun bisa lebih jelas melihat rupa gadis tersebut.

Kulit seputih susu –bahkan lebih putih dari kulit Sehun–, rambut hitam kecoklatan, hidung mancung yang terpahat sempurna, bibir tipis merah muda, dan matanya. Oh, Sehun merasa ingin lama-lama memandang mata gadis itu, atau memandang wajah ayu gadis itu.

Ia sedikit tergagap saat samar-samar mendengar si gadis mengeluarkan suaranya. Rautnya menunjukkan keingin tahuan bak anak kecil membuat Sehun mengumpat dalam hati.

'Holy shit! This girl is so crazily pretty and chic and cute at the same time!'

"Uh? Maaf?" tanya Sehun bermaksud meminta si gadis untuk mengulangi pertanyaannya.

"Mau ke Korea juga?"

Pertanyaan basa-basi. Tapi Sehun tak keberatan untuk menanggapinya. Asal tahu saja, lelaki itu biasanya pantang untuk berbasa-basi apalagi dengan orang asing seperti ini. interaksi mereka ternyata hanya cukup sampai di situ karena si gadis tak lama kemudian sudah tertidur lelap di kursinya. Katakan Sehun konyol, tapi dia sedikit kecewa karena awalnya ia mengira akan bisa berbicara lebih banyak dengan gadis tersebut.

Da Capo Al FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang