1

14.1K 1.2K 143
                                    

Beberapa scene di ambil dari Srah Surrender Novel.

©2015

.

.

.

"F*uck!"

Namjoon mengumpat marah setelah meletakkan gagang telepon pada tempatnya dengan kasar, memijit pelan pelipisnya yang berdenyut nyeri. Mood nya sedang tidak dalam keadaan baik.

Namjoon bersumpah jika ada salah satu staff yang berani masuk ke dalam ruangannya saat ini sudah di pastikan orang itu akan merasakan kemarahan terbesarnya.

Susah payah ia mengeluarkan jutaan kekayaannya untuk pembangunan salah satu Rumah Sakit besar di Seoul, namun manusia-manusia picik yang terkait di dalam pembangunan itu malah menyalah gunakan pendanaan besar-besaran yang ia berikan.

Namjoon menghela napas kasar, setidaknya ia sudah mengerahkan orang-orang yang berkompeten untuk menyelidiki kasus penggelapan dana itu. Jujur, ia terlalu malas untuk turun langsung ke lapangan walaupun uang ratusan juta miliknya sedang dijadikan taruhan.

Namjoon selalu berusaha untuk meminimumkan interaksinya dengan orang-orang sekitar sekalipun mereka adalah staff di kantornya sendiri. Ia tidak terlalu suka bersosialisasi, tidak terlalu suka berbasa basi atau sejenisnya.

Namjoon seorang penyendiri dan ia menikmati hal itu untuk dirinya sendiri, hanya ada satu alasan jika ia keluar untuk mencari teman.Teman kencan lebih tepatnya, dan alasan itu adalah seks.

Hanya satu alasan itulah yang mendesaknya untuk mencari teman kencan karena ia memiliki sebuah dorongan seksual yang merajalela.

Tapi sebanyak apapun ia menghabiskan waktunya seorang diri di dalam ruangannya, cerita kesuksesan dan reputasinya yang tidak main-main dalam berbisnis telah menyebar secara luas di luar sana.

Dengan jas formal yang tersampir di pundaknya, menyisakan kemeja hitam lengan panjang, Namjoon melangkah lebar-lebar setelah keluar dari dalam lift, mengabaikan berbagai salam sapaan dari para pegawai yang di tujukan padanya. Menuju ke arah parkiran khusus di mana mobilnya terparkir dengan rapi. Ia butuh udara segar sekedar untuk menghilangkan penat terhadap permasalahan yang terjadi hari ini.

Di saat pikirannya masih fokus terhadap permasalahannya, Namjoon memutuskan memutar stir ke arah pom bensin di sisi kiri jalan. Mobilnya tepat berhenti di samping pompa diesel.

Namjoon turun dari Mayback Landaulet hitam miliknya, dalam diam ia memasukkan debit card ke dalam slot, menarik tuas dan mulai mengisi bensin ke dalam tangki mobilnya.

Sebuah mobil masuk ke sisi lain dari pompa bensin dan seorang pemuda keluar. Dia seorang pemuda dengan wajah manis—lebih tepat masuk kategori cantik menurut Namjoon, dengan tinggi yang hampir menyamai dirinya serta bentuk tubuh yang ramping. Namjoon mulai berpikir betapa pas nya pinggang itu jika ia rengkuh. Sepertinya dorongan seksual milik Namjoon mulai muncul hanya dengan melihat pemuda itu.

Namjoon memperhatikan mobil milik pemuda itu, sedan model lama dan ia berpikir bahwa pemuda ini bukanlah penduduk lokal. Hanya sekedar numpang lewat.

Pompa berbunyi 'klik'menandakan tangki milik Namjoon sudah terisi penuh. Kemudian ia meninggalkan mobilnya sebentar di sana untuk masuk ke dalam minimarket yang berada di pom bensin itu untuk membeli minuman.

Namjoon mengambil sebuah air mineral dari dalam Pendingin Minuman. Setelah membayar tagihannya pada petugas kasir, pemuda berdimple itu membuka tutup botolnya dan meminumnya setengah dari isi botol.

Obsession [NMJ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang