Chapter 2

4.1K 532 107
                                    

MISUNDERSTANDING

Langkah mereka bergema di lorong koridor. Beberapa anak yang sedang berdiam diluar kelas menatap sinis ke Naruto.

"Teme! Kau mau membawaku kemana sih?! Hey! Jangan tarik-tarik tanganku, Sakit tau!!" Protes Naruto yang meronta-ronta minta dilepaskan.

"Kau akan tau nanti" ucap Sasuke tenang tidak memperdulikan ucapannya.

Akhirnya mereka sampai di atap sekolah.

Mata kelam Sasuke menatap ke seluruh penjuru untuk memastikan tidak ada siapapun, walaupun dia sudah tau jika jarang sekali ada siswa yang menghabiskan waktu untuk ke atap sekolahan seperti dirinya sekarang ini.

"Kau mau apa teme?!" Tanya Naruto to the point.

"Kau berisik, sudah cepat duduk" Bukannya menjawab Sasuke justru memerintah seenaknya.

"Cih!" Naruto mendecih kesal, dia tidak tau apa maksud Sasuke membawanya ke atap sekolah padahal sudah jelas-jelas seharusnya mereka belajar diruang kelas, bukan malah membolos seperti sekarang.

"Kau tau, disini lebih nyaman dibanding kan dengan dikelas" Nada suara itu begitu datar, tetapi penuh kegembiraan di dalamnya.

Sasuke berjalan pelan, mendekatkan diri kearah Naruto. Naruto yang tidak tahu apa-apa hanya diam melihat apa yang dilakukan pria minim ekspresi itu.

Kemudian tanpa aba-aba Sasuke duduk disebelah Naruto dan merebahkan dirinya lalu menjadikan pangkuan Naruto sebagai bantal.

"Ah!?" Sontak Naruto membulatkan matanya. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Sasuke.

"H-h-hei!!! Kau! J-jangan ja-jadikan paha ku sebagai bantal! Menyingkir!" Ucap Naruto sambil memalingkan wajahnya dari pemuda Uchiha tersebut. Jujur ia sangat malu, wajahnya mulai mem-blushing.

Senyum sangat tipis tersungging di wajah tampan Sasuke saat melihat reaksi yang ditunjukkan pemuda pirang. Dia benar-benat tampak sangat terkejut sekali.

"Teme! Angkat kepala mu itu! Jika ada yang lihat bagaimana?!" tanya Naruto dengan wajah yang memerah. Tangannya mulai mendorong kepala Sasuke dari pangkuannya.

"Dobe, disini tak ada siapapun selain kita..." Sasuke menjawabnya dengan nada yang terdengar seduktif.

Wajah Naruto semakin memerah,

"T-te-tetap saja....!" Naruto kelabakan.

"D-dari pada aku diam disini... Lebih baik aku kembali ke kelas...!"

"Atau mungkin aku akan ke Iruka-sensei dan menjelaskan segalanya!" Dia mulai mengancam Sasuke, walaupun sepertinya sia-sia karena sang Uchiha bungsu itu tampaknya tak peduli dan masih saja tidur di pangkuannya.

"Percuma Dobe, kau hanya membuang-buang waktu"

"Buang-buang waktu katamu?" Naruto mulai tersulut emosi.

"Teme, Kau tidak sadar semua orang mulai membenciku! Mereka menatap sinis kearahku! Bagaimana kalau mereka memikirkan hal yang aneh-aneh terhadap diriku?! Kalau kau mau jadi homo cari saja partner yang lain!" Ucapnya frustasi saat melihat sikap Sasuke yang sangat menyebalkan.

Setelah itu dia melengos pergi. Sasuke menghela nafas panjang ketika memandang punggung Naruto perlahan pergi dari hadapannya.

Dengan berat hati, akhirnya Sasuke mengikuti si pirang dari belakang. Dia tak akan mungkin membiarkan Naruto menghadap kepada Iruka sendiri.

.

.

.

MISUNDERSTANDING!! (SasuNaru) [HIATUS!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang