Park Chanyeol tidak ingin menjadi pria yang tidak bertanggung jawab.
Chanyeol memiliki masa lalu yang kelam akibat kelalaian sejumlah orang dalam menjalankan tanggung jawab mereka. Sejak saat itu, penyandang marga Park tersebut bersumpah untuk tidak mengabaikan tanggung jawabnya—termasuk tanggung jawab atas gadis bernama Kwon Jia.
Jadi, setelah menjaga Jia di rumah sakit hingga pagi menyapa, kemudian memastikan kepada dokter untuk merawat gadis itu hingga kondisinya pulih kembali, Chanyeol akhirnya bisa meninggalkan rumah sakit dengan perasaan yang sedikit lebih tenang. Meskipun apapun yang terjadi pada Jia bukan diakibatkan oleh dirinya, tetapi karena gadis itu meminta tolong kepadanya semalam, Chanyeol merasa ia memiliki tanggung jawab untuk membantu sang dara.
Lagipula, jika bukan dirinya, siapa lagi?
Normalnya, Chanyeol akan kembali ke apartemen terlebih dahulu. Akan tetapi, tujuan Chanyeol setelah meninggalkan rumah sakit bukanlah apartemen, melainkan kantor. Menurutnya, tidak ada gunanya, jika ia kembali ke apartemen. Chanyeol tidak akan memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat. Mungkin, ia hanya sempat mandi dan mengganti pakaian. Jadi, akan lebih baik, jika pria itu langsung meminta anak buahnya untuk mengantarnya kembali ke kantor.
Sambutan yang diberikan sejumlah karyawannya yang sudah tiba terlebih dahulu di kantor pagi itu tidaklah terlalu baik. Mayoritas dari mereka memberikan tatapan penuh tanya saat mendapati kemeja yang dikenakan atasan mereka terkena noda darah. Beberapa di antara mereka justru dengan berani saling berbisik, membicarakan kemungkinan hal yang dialami oleh pimpinan mereka.
Chanyeol tidak ingin ambil pusing dan mencoba mengabaikan tatapan atau bisikan tersebut. Ia melanjutkan langkah menuju ruang kerjanya. Ia segera mendudukkan tubuh jangkungnya di atas sofa yang tersedia di dalam ruang kerja. Dengan punggung yang tersandar dan kaki jenjang yang diluruskan, Chanyeol mengambil ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan untuk sekretarisnya yang memang belum tiba di kantor.
Jieun-ah, tolong bawakan sarapan dan satu setel pakaian untukku.
Setelah memastikan pesan itu terkirim, Chanyeol menggeletakkan ponselnya di atas meja. Pria itu kemudian memejamkan matanya. Awalnya, ia berniat untuk beristirahat sejenak sembari menunggu kedatangan Lee Jieun, sekretarisnya. Akan tetapi, sesaat setelah kelopak matanya tertutup, bayangan tentang sosok Jia yang malang berkelebatan dalam benaknya. Chanyeol pun membuka kelopak matanya kembali. Rasa penasaran tentang sosok gadis yang ditolongnya itu kembali menghantui. Pertanyaan seperti, 'Apa yang sebenarnya dialami gadis itu?' lagi-lagi menyeruak di dalam benak. Saat ini, ia hanya bisa berharap bahwa Oh Sehun bisa mendapatkan informasi sebanyak dan sedetail mungkin mengenai gadis bernama Kwon Jia tersebut, sehingga Chanyeol mampu menemukan titik terang perihal apa yang terjadi pada sang dara.
Suara denting ponsel membuyarkan lamunan Chanyeol. Lelaki bertubuh tinggi itu mengambil ponselnya kembali dan mengecek pesan yang masuk. Rupanya, hanya ada sebuah pertanyaan dari pesan yang baru saja dikirimkan oleh Sehun, yakni, "Di mana?" Tanpa membuang waktu, Chanyeol pun memberitahukan bahwa dirinya sudah berada di kantor, di dalam ruang kerjanya.
YOU ARE READING
SUGAR ( PCY )
Fanfiction"But your daughter calls me Daddy too, Sir." - Park Chanyeol