My Fallen Angel

975 63 23
                                    

"Santa Claus, tolong beritahu pada Tuhan, Sehun ingin bertemu malaikat yang cantik dan baik hati saat natal. Kalau bisa menemani Sehun selamanya"

Doa dan harapannya tetap sama seperti Doa-doa yang ia tuliskan pada hari sebelum natal di tahun-tahun sebelumnya. Doa yang dituliskan seorang anak kecil berkulit putih seperti salju yang di bulan desember, sangat putih dan bersih. Umurnya sekitar 5 tahun, Wajah tampan yang terlihat polos serta rambutnya yang berwarna hitam dengan poni yang menutupi sebagian dahi mungilnya. Sebuah Syal berwarna merah dengan tulisan 'angel' melingkari leher anak itu. Ia memakai topi rajut dengan warna merah dan hijau bergambar lonceng dan Santa Claus di sisinya

Ia memandang kertas permohonannya dengan senyum yang terkembang. Tertulis nama Oh Sehun di kertas berwarna emas dengan hiasan bintang-bintang pada permukaannya itu. Senyum Sehun bergantikan raut menyesal, Ia melihat Tulisan tangannya yang sedikit berantakan membuat anak kecil itu sedih 'apakah santa claus akan mengambil surat jelek seperti ini'-Begitulah pikir Sehun.

Mengesampingkan rasa sedihnya, Sehun tetap mengaitkan kertas itu pada ranting terendah pohon natal yang telah dihias dengan sangat indah di depannya. Ada banyak kertas yang mirip seperti miliknya telah tergantung di sana. Sehun tersenyum puas saat dirinya berhasil menggantungkan kertas permohonannya itu meskipun kaki kecilnya terasa pegal karena harus berjinjit agak lama.

"Hatchii"-

Sehun bersin karena udara dingin di bulan desember yang menerpa tubuh kecilnya. ia kemudian menggosok hidungnya yang terasa gatal. Tempat yang menjadi 'rumah'nya itu telah sepi, mungkin semua penghuninya sedang tertidur pulas di balik selimut tebal dan hangat di kamarnya.

Sehun hendak menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya, namun kemudian ia merasakan sesuatu yang terasa mengawasinya dari tadi. Sehun menolehkan kepalanya ke belakang, berharap melihat seseorang yang mengawasinya, Karena tidak menemukan apapun, anak kecil itu kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga. Namun lagi-lagi ia merasakan angin menerpa punggungnya pelan membuat sensasi dingin dirasakan oleh Sehun.

Sehun kecil bukanlah seorang yang penakut, tidak pernah sekalipun ia berfikir tentang hantu dan semacamnya. 'mungkin Santa Claus ingin menemuiku'-itulah yang berada di fikiran Sehun, sehingga dengan cepat ia kembali menuruni tangga dan berlari ke arah jendela, khawatir santa clausnya akan segera pergi, namun saat dia menyingkap tirai yang menutupi jendela kaca itu, hanya terdapat keheningan malam dan butiran salju yang turun dengan perlahan. Sehun mendesah kecewa. Lagi-lagi ia gagal menemui santa claus-nya

"Sehun-ah, kenapa belum tidur"-Seorang wanita paruh baya keluar dari sebuah pintu yang berada tak jauh dari tempat Sehun berdiri.

"Eomma, tadi aku hampir bertemu dengan santa claus"-Sehun berkata dengan sangat antusias

"Sehun-ah, Santa claus tidak datang saat ada yang masih bangun, kau lihat kertas permohonan di pohon natal itu kan?? masih ada di sana. Jadi cepatlah tidur"-Balas wanita yang dipanggil eomma itu sambil tersenyum lembut.

"Tapi eomma, aku tadi-"

"Sehun-ah, kau tau kan santa tidak menyukai anak yang nakal dan suka membantah. Dan Santa hanya datang di malam natal"-Potong wanita ltu sebelum Sehun selesai mengatakan kalimatnya

"Baik eomma, Sehun akan tidur. Tapi jika Santa claus menemui eomma, katakan jika Sehun tidak nakal dan selalu menurut ya, Selamat malam eomma"-Ucap Sehun lirih kemudian ia benar-benar kembali ke kamarnya dan tidur, sesuai perintah eommanya.

Wanita bernama Kim So Ah itu tersenyum melihat tingkah Sehun, matanya melirik jam dinding tak jauh dari tempatnya. Masih jam 01.00am, ia kemudian memutuskan untuk kembali masuk ke dalam kamarnya.

Kumpulan ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang