Part Sebelumnya
Tubuh Luhan hancur, ia telah melakukan sebuah dosa besar, Malaikat sepertinya tidak boleh membunuh. untuk alasan apapun. Yang kuasa pasti memberikan hukuman kepada Luhan. Butiran tubuh Luhan beterbangan di udara, menunggu hukuman yang akan ia terima. Hukuman karena membantu manusia yang ia cintai.
Di sebuah balkon apartement di kawasan elit kota Seoul, Terlihat seorang namja berparas tampan sedang menikmati secangkir kopi yang baru dibuatnya. Terlihat asap yang masih berlomba-lomba keluar dari permukaan cangkir yang berada di tangan kanannya, menunjukkan betapa kopi itu dapat memberinya kehangatan, sama seperti malam-malam sebelumnya.
Oh Sehun, Ia adalah seorang CEO dari Perusahaan yang ia warisi dari ayahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif itu merupakan salah satu perusahaan yang cukup memiliki nama di dunia bisnis dan para pecandunya. Tidak seorangpun yang menggeluti dunia bisnis tidak mengenal dirinya, sosok tampan, muda, dan cerdas menjelaskan seorang Oh Sehun secara keseluruhan. Di usianya yang menginjak 27 tahun itu, ia telah sukses menggantikan ayahnya memimpin perusahaan besar itu. Namanya disegani dan ditakuti secara bersamaan, karena perangainya yang dingin dan seakan sangat kejam. Ia tidak segan-segan menghukum karyawannya dengan sangat berat jika ia menemukan setitik kesalahan dalam pekerjaan maupun tingkah lakunya, Ia tidak segan-segan menghancurkan perusahaan yang menjadi lawan bisnisnya hingga hancur tak tersisa dalam artian bangkrut dan tak beroperasi lagi.
Itulah sosok Oh Sehun yang dikenal saat ini, Oh Sehun yang tidak sama dengan Oh Sehun benerapa tahun yang lalu. Kerasnya dunia membuat Sehun menjadi sosok yang lebih keras dan kejam, Itulah yang ia lihat dari cara manusia lain hidup. Ia belajar dari semua itu, jika kau lemah maka kau membiarkan orang lain menginjak dirimu.
Sehun meneguk kopinya yang sudah mulai mendingin, ia menghabiskannya dalam sekali teguk. Tangannya ia ulurkan saat butiran berwarna putih mulai berjatuhan dari langit, sensasi dingin mulai menjalari tangannya saat benda putih yang orang sebut sebagai salju itu mendarat di telapak tangannya. Matanya memandang lampu dari perkotaan yang berdiri kokoh di depannya, Pohon-pohon natal yang di bangun di sekitar taman dan jalan bersinar indah karena lampu yang dirangkai di pohon-pohon itu. Lonceng-lonceng di gereja berdentang menyambut datangnya hari besar mereka besok
Malam ini adalah malam natal, sekaligus malam di mana seorang Oh Sehun dilahirkan.
Sehun memasuki kamarnya dan menutup pintu balkonnya rapat saat angin dingin mulai menyapa kulit putih pucatnya. Ia masih belum merasakan kantuk padahal jam dindingnya sudah berdentang sebanyak 12 kali. Sama seperti malam natal yang sudah ia lewati di tahun-tahun sebelumnya, ia merasakan dirinya harus menunggu seseorang malam ini, atau mungkin bukan 'orang' yang ia tunggu. Ia merindukan sosok cantik yang telah merebut hatinya saat ia masih remaja dulu. sosok yang mungkin sedikit orang yang hanya percaya dengan keberadaanya. Ia menunggu sosok itu untuk merengkuhnya kembali dengan sayap indahnya, Ia rindu melihat wajah cantik sang malaikat, ia rindu tentang hal apapun mengenai Xi Luhan, Sehun akan terdiam di atas ranjang empuknya sampai kemudian tertidur karena lelah. Kemudian dirinya akan terbangun di pagi hari dengan kepala yang berdenyut sakit karena hanya tertidur selama 3 jam.
Sehun bisa saja memilih untuk mengunjungi rumah orang tuanya seperti orang lain yang memilih berkumpul di bersama keluarga besarnya dan menikmati natal dengan sukacita. Tapi memilih tidak, Ia memilih terdiam di kamar sendirian, dalam sebuah penantian yang panjang. Sehun berharap Malaikatnya akan terbang ke arahnya dan memeluknya erat sama seperti masa-masa kecilnya dulu.
***
Di waktu yang bersamaan namun di tempat yang sangat jauh, negara yang terkenal dengan menaranya yang indah, tujuan orang dari berbagai negara karena nuansanya yang sangat romantis, Pranciss. seorang yeoja- ah bukan, dia adalah seorang namja yang sangat cantik sedang berdesak-desakan untuk membeli sebuah permen kapas di sebuah stan. Ia sedang berjalan-jalan menikmati malam natal sambil melihat ramainya perayaan natal pada malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan ONESHOOT
FanfictionKumpulan FF OneShoot bisa Hunhan Chanbaek Kaisoo. dan lain lain