Asal Tangisan Sang Awan.

159 22 11
                                    

Saat itu Bulan menjadi saksi, sekaligus menyadari ada yang salah dengan bumi, disamping langit yang tertidur saat gelap, Bumi mengeluarkan asap dan itulah penyebab Sang Awan berubah membawa tangisan saat fajar, langit perlahan dibangunkan Peralihan Mentari-Bulan, Bulan menyampaikan beberapa kata sebelum di geserkan Mentari.
'Langit, lihat, Sang Pohon terluka'
Langit menyadari apa yang dikatan Bulan, lalu berkata :
'Mengapa ia mengeluarkan asap?'

Ternyata, bukan Pohon yang sengaja mengeluarkan asap tapi Manusia yang membuat Pohon mengeluarkan asap, Kesedihan yang diterima Awan yang bahkan tidak diharapkanya terpaksa harus diterima, akibat perbuatan manusia sendiri.

- Preview -

Kala itu Sang Pohon dalam keadaan tenang bersama Pohon lainya, menikmati suara burung yang sedang bernyanyi, namun setelah Hari gelap datang semuanya berubah, burung-burung tidak lagi bernyanyi merdu melainkan bernyanyi sangat keras apaboleh buat, Syair nya yang berbeda berteriak 'Tolong!' Membuat Sang Pohon panik namun tidak bisa bergerak, ia berkata 'Burung pergilah!
Sang burung menuruti apa yang dikatakan Pohon ia menghepaskan sayap nya tanpa ragu, Tak lama sampai, Dengan membawa perkakasnya Manusia siap untuk membantai pohon-pohon di bumi.

Kekejaman Penduduk Bumi yang hanya ingin memajukan prinsip ekonomi tanpa melihat dampak kedepanya.

Sehingga satu persatu pohon dibakar, Sang Langit yang telah mengetahui apa penyebab Sang Awan berubah, berbicara setelah Mentari menggantikan Bulan
'Mentari apakah ia akan menangis lagi?'
Mentari menjawab
'Awan? Tentu saja! lihat daratan'
Sang Awan menangis dengan Wujud gelapnya, perlahan menutupi mentari, membuat Bumi gelap tidak karuan, yang tidak dapat dipungkiri, Awan mengamuk membiarkan petirnya menghujani bumi, membiarkan badainya menyapu bumi, sampai Sang Awan tidak mengenali Sang Langit yang sedang bersamanya saat itu, dan tidak menginginkan keberadaan Langit hingga Langit yang begitu luas tertutupi Awan Gelap.

Unacceptable WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang