Kemunculan Pelangi kali ini akan menjawab pertanyaan Langit yang kebingungan, kali ini Awan ingin kejelasan Mentari terkait membawakanya Pelangi yang malah menjadi masalah kesetiaan baginya dan Langit.
Pelangi yang tiba tiba muncul saat itu terkejut melihat adanya Langit, Awan dan Mentari saat itu.
'Kubawakan kau bencana, Maka mari kita selesaikan!' Seru Mentari kepada Awan.
Setelah Menangis hanya untuk mengeluarkan Pelangi, Awan perlahan-lahan menghentikan tangisannya.
Awan : 'Akhirnya, Mengapa kau disini? Tanya Awan pada Pelangi'.
Pelangi : 'Aku dibiaskan Mentari, Mengapa?'
Awan : 'Oh? Dan?'
Pelangi : 'Dan? Air?!'
Awan : 'Air itu berasal dari Awan yang gelap ini bodoh!'
'Mengapa kau mendekati Langit?!'
'Kau menyukainya?!'
Awan saat itu dikuasai emosi membuat tangisanya tidak terhentikan, ia tidak ingin kehilangan Langit.
Pelangi yang saat itu kebingungan, memanglah ia menyukai Langit, tapi Ia tidak ingin membuat dirinya malu di depan Mentari dan Langit.
Lalu Awan meluapkan semuanya, ia ingin terang-terangan mencurahkanya.
Awan : 'Aku melihat yang terjadi antara kau dan langit'.
'Kau menyukai Langit bukan?'
Pelangi : 'Sejujurnya aku menyukainya, Maafkan aku'.
Awan : 'Tidak, kau boleh menyukainya, Kau pantas menjadi pendamping Langit'.
'Aku tidak ingin Langit bersamaku'.
'Lebih baik Langit bersamamu'.
Tangisan yang ia keluarkan tidak dapat membohongi dirinya, ia benar benar mencintai Langit.
Sambil tersenyum, sekaligus menangis, Awan merelakan Langit.
Disamping itu Pelangi merasa senang.
Namun saat ia berdekatan dengan Langit.
Langit mengacuhkannya.
Kesedihan Langit semakin menjadi jadi.
Langit semakin membenci manusia.
Dengan berat, Awan meninggalkan Langit, semuanya dilakukan Awan hanya untuk memberikan yang terbaik bagi kekasihnya.
'Terimakasih Langit, Maafkan Awan yang buruk ini, aku bahkan tidak bisa menjadi Kekasihmu'.
'Mungkin kau tau..'
'Meski sakit, tapi percayalah ini yang terbaik'.
Perpisahan singkat Awan itu menutupi semuanya, bahkan Awan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal pada Bulan dan Mentari, ia benar-benar kecewa pada dirinya sendiri.
Ia tidak menyalahi Manusia, ia sangat mencintai Manusia, bahkan ia rela menutupi panasnya sinar mentari.
Tapi apa yang kita balas padanya? Kita memberinya Wujud Gelap dari asap pembakaran Hutan, Asap Pabrik hingga menangis dan mengeluarkan Pelangi yang indah bagi Kita, namun Masalah bagi Langit dan Awan saat itu.
'Tetaplah indah Langit!'.
Awan, 25 Desember 2017 - 6 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Unacceptable World
FantasyStory ringan tentang kehidupan cinta yang dikhususkan untuk alam, jangan terpaku sama kehidupan percintaan manusia aja, yuk baca! Slow story kok!!