About You '3

61 21 8
                                    

"Nadaaaaaaaaaaa, bangun naakkkkkkk, sudah jam 06.30 pagii, Ayah harus berangkatt, kamu naik ojegreb aja yaa" Teriak ayah Nadinda yang sudah terburu buru pergi ke halaman rumah untuk menaiki mobilnya dan pergi ke kantor.

Dikasur, Nadinda masih menggeliat dan masih menutup matanya, dan tentunya masih membayangkan mimpi indahnya, tapi saat mendengar ayahnya dia langsung bangun, membuka mata indahnya dan mengambil handuk.

Di kamar mandi ia berpikir, 'Hadu belum beresin buku pelajaran lagi, seragam gueeee yaampun belum disetrika, udah jam 7 kurang lagi dan abang cogan ojegreb belum tentu datang tepat waktu.'

Nadinda mempercepat mandi lalu memakai seragam yang masih kusut bodoamat deh yang penting bisa dipake dan segera membereskan buku dengan cepat, menyisir dan langsung memesan ojegreb, dan parahnya TIDAK ADA SINYAL SEKARANGGGG!GIMANA INIIII!

Dia tidak memikirkan sarapan yang sudah tersedia dimeja makan, ia langsung menyambar kunci rumah lalu mengunci rumah dan pagarnya.

Ditepi jalan terdapat motor, dia seperti mengenalnya, itu....itu kan motornya ka cogan eh Ka Aryaa!!!

Arya menoleh ke belakang,
"Nadinda, kamu lama banget, kaka udah nungguin kamu dari jam 06.10 pagi loh, kamu telat bangun ya? haha baju seragam kamu masih kusut gituu"

Pikir-pikir,Nadinda berpikir.
haa? dia nungguin gue? sekarang udah jam berapa? hah jam 06.45? dia nungguin gue 35 menit, gila kasian banget dia, maaf ya kaka gebetan😢😆

"Tapi kaa, aku jadi gaenak nih, kaka mau nganterin aku?"

"Iyaaa, tadi malem kaka kepikiran pipi gemesin punya kamu, (WTF!PIPI MERAH JANGAN DATANG PADAKU SEKARANG!) jadi kaka niat pagi ini kaka mau jemput kamu kita barengan ke sekolah, tapi kaka gapunya nomor kamu, jadi kaka nekat aja deh, dan kamu cantik pagi ini😄 (TABOK JANGAN?)"

Haaa? dia mau bikin gue salting lagii? ini gabakalan terjadiii, garagara dia gue kesiangan!

"Tapi kaa, beneran deh gausah, aku naik angkot aja kaaa.." Ucapnya memaksa.

Tapi percuma Arya terus memegang tangan dirinya agar Nadinda menerima helm yang ada ditangan Arya saat ini.
(Maaf ya, Arya lagi pengen megang tangan Nadinda mulu nih, jadi malu:v)

"Udahlah dee, nih berangkat bareng gapapa kali de sekali-kali, toh rumah kita deketan, kita ternyata tetangga tau de."

'Haa? demi sempak kuda?beneran? hah? rumah dia dimana anjir? yakin ini! ah tau gue lagi halusinasi kayanya.' ucap Nadinda terus menerus dalam hatinya. (Kebanyakan salting jadi bego😑)

"Udah buruan naik, atau kaka tinggal? Tega aja gitu kaka udah ganteng gini nungguin kamu lama, tapi kamu lebih rela milih abang abang angkot" ucapnya sambil memasang muka imut bak pengen ditabok eh pengen di elus deng hwhwhwhw.

"Iyaiya deh ikut" ucapnya daripada dia harus telat dan menerima hukuman dari guru nya disekolahnya (bukan karena pengen dibonceng kaka gebetan ya😛) .

Sesampai sekolah, Pak Somat sudah bersiap untuk menutup gerbang, dengan cepat Arya mengebut hingga lolos di perhimpitan pagar sekolah (Drama banget anjir😂), membuat Nadinda refleks memegangi pinggang Arya kuat-kuat.

"Din?kamu betah banget ya pegangin kaka sampe segitunya?udah nyampe nih."

Nadinda memandangi sekitar sekolah, dan Boom! sepasang mata tajam milik teman-teman nya telah siap menerkam ke arah tangan Nadinda yang sedang memegangi pinggang Arya saat ini.

"Eh, maaf kaa, aku refleks, yaudah makasih banyak ya kaaa, aku duluan, permisi kaa!"ucap Nadinda setelah turun dari motor Arya sekaligus melepaskan helm yang langsung diberikan kepada Arya sambil berlari kecil. (Pasti pada ngiranya Nadinda lupa lepas helm ya haha? Eh enggak ya? malu bwank:")

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang