Prolog

180 18 7
                                    

"
Apa aku harus mengubur harapanku?
Apa aku tidak boleh berharap kamu akan disisiku lagi disaat sudah ada dia yang sekarang sedang berada disamping kamu?

Aku tidak mau menghancurkan ataupun merusak hubungan kalian.
tapi,
aku juga ingin bahagia seperti kalian.
Apa aku tidak berhak untuk bahagia seperti kalian.?

Aku lelah seperti ini.
selalu tersakiti, tersakiti, dan terus tersakiti.

Aku hanya lelah.
Hatiku ingin berontak tapi aku tidak mempunyai keberanian yang cukup untuk melakukannya.

Aku merindukanmu.
sangat merindukanmu, sampai - sampai aku disini sekarang.

Dibukit ini, dimana kita pernah menghabiskan waktu bersama, membolos sekolah bersama.
Aku tidak akan bisa semudah itu bisa melupakanmu.
melupakan saat - saat kita bersama. saat - saat kita tertawa, bersedau gurau bersama, hanya berdua. Yah, aku merindukan itu semua.

Disaat kita berteriak dibukit ini, dan berakhir dengan para pengunjung bukit ini marah - marah. aku hanya bisa tertawa pilu saat mengingat masa itu.

Dan satu lagi dimana saat kita sedang jalan bersama diarea perumahan disekitaran alun - alun kota.
apa kau ingat?
Kita dulu tertawa dengan keras dan berakhir juga kena marah pihak security yang sedang bertugas.
dan lebih parahnya lagi kita sampai dikejar anjing penjaga rumah dikomplek tersebut.
apa kamu mengingatnya?

Apa kamu tidak merindukan saat itu?
sepertinya tidak.
Mana mungkin kamu merindukan masa itu.
kamu kan sedang berbahagia disana dengan dia, aku bodoh sekali bisa melupakan hal sepenting itu.

Tetapi,
Apa aku tidak boleh merindukan pasangan orang lain.
Apa merindukan pasangan orang lain adalah hal yang paling berdosa?
jika iya, aku akan mencoba melupakannya mulai sekarang.

baiklah aku harus mencoba melupakannya mulai sekarang!!
Aku pasti bisa..

Anggap saja aku mulai dari nol saja.
yah seperti itu—."

"Hei, ternyata kamu disini."

•••••••••••••••••

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang