Typo everywhere...
Didalam sebuah ruangan yang cukup luas, terdapat 2 orang anak manusia. Terlihat seorang perempuan sedang menampakan wajah ketakutan, sementara seorang laki-laki di depannya sedang membujuk nya untuk makan.
"Ayo sayang, buka mulutmu. Jangan takut kepadaku. Kau harus makan makanan ini, setelah itu aku akan memakanmu dan menjadikan kau milikku seutuhnya" ucap Sehun
"Ti-tidak oppa,aku tidak ingin makan" ucap kyungsoo dengan suara bergetar
"Oh kau tidak ingin makan ini? Bilang saja kau ingin makan apa, maka aku akan mencarikanyaa untukmu" ucap Sehun. Kyungsoo memutar otak, mungkin ini satu-satunya kesempatan yang ia punya agar bisa terbebas dari ruangan ini.
"Oppa, bolehkah aku makan sendiri? Tolong lepaskan ikatan ini, aku berjanji aku akan makan" ucap kyungsoo
"Tidak tidak, aku tidak akan melepaskan mu, itu terlalu berbahaya. Bisa saja kau lari dariku sayang,"
"Kumohon.." ucap kyungsoo dengan wajah memelas. Sehun terdiam sejenak, dan akhirnya bergerak melepaskan ikatan di tangan kyungsoo.
"Terimakasih oppa" ucap Kyungsoo
"Sekarang makan yg banyak sayang, karena aku akan membuatmu bekerja keras malam ini" ucap Sehun sambil mengelus pipi kyungsoo
"Tapi oppa, bolehkah aku meminta telur mata sapi? Aku sangat menyukainya" kyungsoo menatap Sehun. Sehun tersenyum, lalu berkata
"Tentu saja sayang, tunggu disini" Sehun mengecup kening kyungsoo dan berlalu keluar dari ruangan itu. Tanpa melihat ekspresi kyungsoo yang jelas menggambarkan ketakutan ketika Sehun mengecup nya. Terdengar suara kunci di putar.Kyungsoo PoV
Setelah terdengar pintu terkunci, aku segera meletakkan makanan itu, dan merogoh saku hotpants ku untuk mengambil ponsel. Aku segera menekan beberapa tombol, dan langsung menempelkan ponsel di telingaku. Aku mencoba melakukan panggilan kepada papa ku yang berada di Manhattan. Namun panggilan tidak dijawab. Mungkin papa ku sedang sibuk. Aku berpikir, kepada siapa aku harus meminta tolong. Hanya ada satu nama yang terlintas di kepalaku. Aku tau, dia sama berbahayanya dengan Sehun oppa, tapi setidaknya dia tidak akan berani menyakitiku. Dengan terpaksa, aku pun melakukan panggilan kepada dia
Tuuuuttttt
"Astaga sayang, aku mencarimu. Kau ada dimana?" Ucap pria di sebrang sana
"Tolong aku, aku ketakutan, selamatkan aku" ucapku dengan suara bergetar
"Aku akan menolongmu, katakan kau berada dimana" ucapnya
"Aku akan mengirimkan lokasi ku, tolong secepatnya selamatkan aku, aku sangat takut." Aku mulai menangis
"Tentu sayang, aku akan segera menjemputmu. Kau jangan menangis. Ingat, aku akan selalu melindungimu" ucapnya
"Baiklah oppa, jangan lama-lama" aku pun segera memutuskan panggilan tersebut.Klek
Astaga itu pasti Sehun oppa. Aku pun segera mengambil kembali nampan yang berisi makanan dan meletakkannya di dipangkuan ku. Sehun oppa tersenyum dan menghampiriku dengan membawa piring yang berisi telur mata sapi.
"Ini sayang, ayo cepat makan, aku senang kau sekarang sudah tidak merengek minta dibebaskan" ucap Sehun oppa sambil mengelus rambutku. Aku hanya tersenyum, dan dengan enggan mulai memakan makanan ini.
10 menit kemudian
Aku pun memindahkan nampan itu ke atas nakas, aku hanya makan setengahnya. Sungguh, dalam keadaan seperti ini, bagaimana bisa aku makan dengan tenang? Apalagi dengan Sehun oppa yang terus memandangiku.
"Sayang, kenapa tidak dihabiskan?" Tanya Sehun oppa
"Tidak oppa, aku sudah kenyang" ucapku dengan senyum yg dipaksakan
"Baiklah tidak apa-apa, tunggu disini, aku akan menyimpan sisa makananmu keluar, lalu kita akan bersenang-senang." Sehun oppa pun melangkah keluar. Lalu terdengar kunci diputar. Klek.Aku segera meraih ponselku lagi, dan menghubungi orang yang sama.
Tuutt
"Yoboseo? Ini aku sedang dalam perjalanan sayang, 5 menit lagi aku sampai" ucap pria di sebrang sana
"Kumohon cepatlah" ucapku. Tapi tiba-tiba terdengar suara kunci diputar. Aku segera memutuskan sambungan telepon itu. Sehun oppa menyeringai, lalu berjalan mendekati ku.Normal POV
Sehun berjalan mendekati Kyungsoo. Lalu segera duduk dipinggir ranjang itu. Dan mulai menyentuh tangan Kyungsoo. Kyungsoo pun segera menghempaskan tangan Sehun. Sehun mengernyitkan dahinya, ia menyentuh kembali tangan kyungsoo, namun kyungsoo kembali menghempaskan tanganya
"Hei, kenapa kau menolak ku?" Tanya Sehun
"Oppa, kumohon jangan sentuh aku" ucap Kyungsoo dengan suara bergetar
"Kau sudah setuju untuk ku nikmati malam ini kyungsoo!"
"Aku tidak pernah berkata setuju oppa" kyungsoo mulai mundur menjauhi Sehun.
"Oh baiklah! Rupanya kau memang harus dipaksa" Sehun bergerak cepat meraih kyungsoo. Lalu menelentangkannya, kedua tangan kyungsoo di letakan di atas kepalanya dan di tahan oleh satu tangan Sehun sementara tangan yang lainya segera meraih tali dan mulai mengikat kedua tangan kyungsoo ke atas ranjang. Kaki kyungsoo meronta-ronta, mencoba untuk menghentikan Sehun untuk mengikatnya. Namun sudah jelas tenaga Sehun jauh lebih besar dari tenaganya. Sehun berhasil mengikat tangan kyungsoo, lalu ia berdiri"Astaga, kau terlihat benar-benar menggiurkan," ucap Sehun
"Oppa lepaskan aku!" Kyungsoo menangis. Sehun mulai menindih kyungsoo, dan mencoba mencium kyungsoo. Namun kyungsoo selalu mencoba menghindar, pada akhirnya Sehun mencengkram dagu kyungsoo, dan segera melumat bibirnya dengan kasar. Sebelah tangan Sehun tidak tinggal diam, tanganya mulai meraba-raba ke arah payudara kyungsoo, saat Sehun meremasnya dengan keras, dada kyungsoo membusung. Dan kyungsoo sekarang benar-benar menangis sejadinya meskipun ia tidak bisa mengeluarkan suaranya karena bibir Sehun yang masih menginvasi bibirnya. Tiba-tiba ponsel sehun berdering. Dan Sehun berdiri untuk mengeluarkan ponsel di saku celananya"Kenapa kau berani beraninya mengganggu aktifitas ku!" Ucap Sehun membentak
"Maaf tuan, kita sedang di serang oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai anak buah dari Mr.Kim, dan mereka menginginkan Nona Do" ucap pria di sebrang sana
"Sial! Tahan mereka! Jika mereka sampai bisa masuk ke kamarku, kau akan mendapatkan ganjarannya! Siapkan helikopter di atap!" Sehun memutuskan sambungan teleponya
"Ayo sayang, kita harus pergi dari sini" ucap Sehun sambil melangkah ke laci nakas dan mengeluarkan sebuah suntikan yang sudah berisi cairan
"Apa itu oppa? Lepaskan aku!" Kyungsoo memberontak
"Ini agar kau diam, maafkan aku" Sehun pun segera menancapkan jarum suntik itu di lengan kiri kyungsoo dan memasukkan cairan itu. Setelah kyungsoo mulai lemas, Sehun mengecup bibir kyungsoo dan melepaskan ikatan di tangannya. Dan segera menggendong kyungsoo di bahunya (semoga ngerti ya posisinya, hihi) dan berjalan ke luar ruangan menuju ke lift. Namun sebelum pintu lift tertutup, masuk seorang namja dengan senyum yg mengerikan. Pintu lift tertutup. Lalu ia berkata"Selamat malam Mr.Oh, bisa kau kembalikan Nona Do? Dia milikku" ucap pria itu
"Maaf Mr.Kim sekarang ia akan menjadi milikku" balas sehun
"Dalam mimpimu saja" pria itu --Kim Jongin-- segera melayangkan pukulannya ke atas perut Sehun. Sehun pun menggeram marah. Dan segera meletakan kyungsoo ke lantai untuk melawan Jongin. Duel diantara mereka pun terjadi. Dengan space yang sempit, dan jangan lupakan kyungsoo yang tergeletak dibawah, mereka pun harus berhati-hati jika tidak ingin melukai kyungsoo. Sehun akan memukul perut Jongin, namun segera di tepis oleh Jongin dengan cepat. Jongin pun melepaskan kembali pukulanya pada Sehun dengan bertubi-tubi. Sehun tidak dapat melepaskan diri dari pukulan Jongin, karena ia sudah tersudut. Tak lama kemudian, Sehun pun terkapar di lantai lift dengan darah yang mengucur di hidung dan pelipis kirinya. Jongin pun segera menyeret Sehun keluar dari lift. Setelah Sehun keluar, ia bergegas masuk kembali ke dalam lift. Namun belum sempat ia melangkah, tangan Sehun mencekal kaki nya dan berkata"Dia akan menjadi milikku, aku kan merebutnya kembali Mr.Kim" ucap Sehun
"Dan teruslah bermimpi. Kyungsoo akan selalu menjadi milikku, suka atau tidak, kyungsoo tidak bisa menolak untuk kumilikki" Jongin berdecih dan segera menghentakan kakinya agar lepas dari Sehun. Jongin pun segera masuk kembali kedalam lift, dan menekan tombol basemant. Setelah menekan tombol lift, ia segera menggendong Kyungsoo ala bridal.Dan pintu lift pun tertutup..
To Be Continue.
Annyeong!
Bubble datang membawa chapter 5, hihi. Semoga tidak mengecewakan yaaaa...
Terimakasih untuk yang udah vote dan comment. Maaf ga bisa balesin comment. Tapi percaya deh, comment kalian bikin semangat buat lanjutin ff ini.Mau tanya dong, menurut kalian ini alurnya kecepetan apa malah lambat? Mohon dijawab yaaa,
Sampe bertemu di chapter selanjutnya...
Pai pai~~