Derita anak kost kamar mandi di luar.
Bangun tidur perut mules, pengen buru-buru buang air besar eh di kamar mandinya malah ada yang nyuci, mana buanyak lagi cuciannya. Mau nggak mau gue tungguin sambil nahan-nahan mules dengan diiringi suara "preeeeeeeeet" yang entah dari mana.Awalnya sih gue bisa tahan tapi lama-lama perut gue nggak bisa diajak kompromi, makin lama makin melilit ni perut udah kaya renternir aja.
Kebayang gimana lamanya nyuci dengan cucian bejibun dan kayaknya gue harus extra waiting lagi untuk nahan serangan mules ini.Dari pada gue bengong nunggu kamar mandi yang entah sampai kapan selesainya mending gue siasati dengan main ludo.
Nggak kerasa 3 dari empat jagoan ludo gue udah finish tapi sayang wc masih belum bisa gue singgahi. "Sialaaaaan"Tiba-tiba ada anak kecil jalan menghampiri ibu-ibu yang sedang nyuci, anak itu bilang kalo anaknya ibu ngebeledak kepalanya. "Hah?" Gue kaget, gue kira kepalanya meledak ternyata kepalanya terbentur.
Nah kesempatan emas bagi gue untuk masuk kamar mandi, pasti si ibu ini bakal ngejar anaknya. Nggak mungkin dong ibunya lanjutin nyuci sedangkan anaknya sedang nangis bercucuran air mata dan ingus.
Gue siap-siap sambil sekalian bawa perlengkapan mandi dan berdiri. Baru aja gue mau melangkah dengan santainya si ibu nyuruh anaknya yang gede untuk bawa adiknya yang ngebeledak tadi.
"Sialaaaaaaan"Gue lanjut nunggu lagi tidak lupa suara "prat pret prooot" menemani gue. Kali ini suaranya lebih sering keluar dan cukup menimbulkan aroma tidak sedap.. "uekk"
Beberapa ratus detik kemudian kamar mandi kosong gue close ludo yang padahal sebentar lagi menang, gue kunci kamar dan langsung otw ke kamar mandi. Terlihatlah cucian yang direndam memenuhi lapak wc dan sekitarnya.
"Ah bodo amat gue masuk aja" belum juga langkah kaki gue menginjak kedalam kamar mandi suara ibu-ibu tadi terdengar dari kamarnya yang kebetulan dekat dengan kamar mandi tersebut.
"Mas jangan disitu, mau mandi yah? Disono aja" katanya sambil nunjuk ke arah timur, sambil menyusui anaknya. "Emang ada kamar mandi lain?" Tanya gue.
Ternyata ada, serius gue nggak tau. Ampuuun tau gitu gue kesini. Gue dari tadi nahan-nahan sampe ahh sudah lah.
Dan ternyata kamar mandi yang ini lebih buruk dari kamar mandi yang tadi. Nggak ada pintunya, banyak utek-utek atau benih nyamuknya. Ah mau gimana lagi akhirnya gue selesaikam semuanya disitu.
Gue nggak pikir panjang buat mandi disitu. Padahal segala kemungkinan bisa terjadi. Bisa aja ada yang ngintip gue, bahkan bisa aja ada bapak-bapak yang mau perkosa gue.
Gue sih siap-siap aja bela diri dan gue pun mandi dengan hati berdebar-debar, takut ada yang nyelonong gitu aja.
Pada akhirnya semua berjalan dengan lancar diluar rencana.
Hari-hari berikutnya kamar mandi kumuh itu jadi kamar mandi cadangan bagi gue, kalau-kalau gue lagi mules mendadak sambil kentut beruntun dan kamar mandi utama penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derita Anak kost
Humorkisah kehidupan anak kost, suka duka pasti sudah ada. Yang nggak ada itu tukang bubur naik haji, disini.