chapter 3

28 8 0
                                    

Seminggu kemudian

Setelah bram meninggalkan kami semua,lisa masih merasa berduka atas kehilangan suaminya.
Aku masih merasa terganggu dengan perkataan ara, kalau ibu angkatnya masih hidup padahal kata masyarakat sekitar yang mengetahui cerita ara dan keluarga angkatnya kalau mereka semua meninggal.

"apa itu benar?" tanyaku dalam hati.

Aku yang sedang memandangi foto keluarga tersebut.

"lebih baik aku melihat keadaan lisa" sambil menyimpan foto keluarga itu ke dalam laci dan beranjak keluar.

Aku melihat lisa yang sedang duduk di ruang tamu.sendirian.

"lisa,kamu ngapain?"tanyaku.
Lisa menoleh kearahku.

"aku lagi ngeliat foto brahma"jawabnya.

"Oohh."

Aku sebenarnya ingin bertanya ke lisa, tetapi dia masih berduka,lain kali aja nanyanya.

"kamu kenapa rim?" katanya sambil memegang tanganku.

"gak papa kok."ujarku sambil tersenyum tipis melihatnya.

"aku mau kekamar dulu ya" kata lisa sambil bangun dari tempat duduknya dan membawa album foto keluarganya.

"kenapa dia datang kemari?" kataku dalam hati.

Aku tersentak ketika lisa memegang bahuku.

"kamu kenapa?"

"gak papa kok"

"yaudah...aku mau kekamar dulu".

"hmmm..."jawabku singkat.

Aku kembali memikirkan pertanyaanku tadi.

"sebelum Dia datang ke kehidupanku, Aku merasa tidak ada beban sama sekali" kataku di dalam hati.

Aku beranjak dari tempat dudukku dan menuju ke gudang tempat pertama kali aku bertemu dengannya.

Ketika aku hampir mendekati gudang,suara itu muncul lagi.

"perasaan ketika ara disini suara itu tidak muncul lagi?" kataku dengan perasaan bingung dan takut yang menjadi satu itu yang membuat kaki ku tidak bisa untuk melangkah kedepannya.

Aku memutarkan badanku dan berlari kekamar tetapi suara itu seperti mengikutiku,aku bersembunyi di bawah tempat tidur.

Krieet... Pintu kamar terbuka,aku menutup mulut supaya tidak mengeluarkan suaraku.Dia hampir mendekatiku, tiba-tiba ada yang menyentuh punggungku.Aku berteriak.

"rima...rima sadar!!"lisa berusaha menyadarkanku dari rasa takut ini.

"lisa..." kataku terengah-engah.

"kamu kenapa?!" tanyanya penuh khawatir.

Lisa memandangku khawatir.

Apa yang terjadi padaku?.

"Nggak apa-apa kok" kataku sambil memegang tangannya.

"seriusan" tanyanya sekali lagi.

"beneran kok" jawabku.

"yaudah kalo gitu, sekarang tidur" katanya beranjak meninggalkanku sendirian dikamar.

"apa yang terjadi padaku?kenapa suara itu muncul lagi?Kenapa ketika ara disini suara itu menghilang?"

Semua pertanyaan yang terlintas di pikiranku.

Aku menghela napas"lebih baik aku istirahat".

Satu jam lebih aku beristirahat, untung saja aku tidak bermimpi yang aneh-aneh. Aku beranjak bangun Dari template tidur ku,aku terkejut melihat ara disampingku.

"ara!!??"kejutku.

Dia hanya membalas dengan senyum tipisnya itu. Aku muak dengan senyumnya itu. Ngapain dia kemari? Apa dia mau minta maaf kepadaku? Tidak mungkin liat saja senyum licik itu, pasti dia mau melakukan sesuatu yang berkaitan denganku.

Life is changing [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang