01 ■ All Day

2.2K 234 229
                                    

Siang ini, tiga orang dari Comberan Sq. duduk termangu di teras.

Yang paling tinggi bengong aja.

Yang paling pendek marathon nonton mv sistar.

Yang paling tua pake kacamata bacanya sambil baca koran tahun lalu.

Sampai akhirnya si pendek menyenggol si tua, barulah terdengar sebuah percakapan. Jika ditanya mengapa si pendek tidak nyenggol si tinggi saja. Jawabannya, karna si tinggi kalo diajak ngomong jawabnya pake titik tiga (...).

Yaudah lah, sebut nama aja sekarang. Cape saya si pendek tinggi normal. Nambah dosa ntar.

"Eh, Bang Dong, si Bora waktu itu dating kan? Kabarnya gimana ya sekarang?" Tanya si Gwangsuk aka Feeldog itu. Nama lokalnya Pildok aja.

Donghyun mengendikkan bahunya. "Mana gua tau. Paling juga cowonya udah ilang tenggelem ditelen bumi. Kependekan sih," katanya menyayat hati.

Membuat Feeldog jadi mengumpat kasar. "Yeu iler lo! Orang ganteng kek gitu mana bisa ditelen bumi! Ye gak, sol?" Kali ini dia menyenggol Hansol di sebelahnya.

Membuat yang disenggol jadi melirik.

"Ih heran dah gue. Lo pernah ngomong gak sih??"

Donghyun menaboknya keras. "Lo kira dia bisu?"

"Hooh."

Setelah Feeldog ngomong begitu, Hansolnya langsung masuk ke dalem tanpa bersuara. Membuatnya malah jadi bergidik ngeri.

"Pst, kok gue jadi kasian sama semenya ya?" bisiknya ke Donghyun. "Eh dia uke atau seme sih?"

Donghyun mengernyit. "Kenapa?"

"Soalnya gue mikir kalau tu anak ena-ena ntar gak berdesah. Ya ga nikmat dong," katanya polos minta dipolosin saat itu juga.

"Serah lo, anying," kata Donghyun akhirnya.

Feeldog mencibir. "Dih kasar. Inget sama anak kecil gak boleh kasar."

"Tau dah yang boncel."

Feeldog mengumpat. "Tau dah yang doinya bongsor. Pedo mah beda."

Kali ini Donghyun mengumpat. Tak setuju dibilang pedo. Padahal kan cuman beda 12 tahun doang. "Daripada lo sama bini orang!"

"Yeu gua mah godain lakinya!"

"Sama aja anying. PHO lo mah!"

"Yang penting ada yang nempel. Lah elo? Dianggep aja kaga!"

Donghyun ngumpat lagi, lebih kasar.

Sampe akhirnya Hangyeol keluar dengan muka ngantuknya abis ketiduran pas lagi berak. Fyi, dari tadi pagi kerjaannya berak terus. Heran.

"Apasih ini dua aki-aki ribut amat."

Dan kedua orang itu kompak mengumpat.

Baru saja mereka akan masuk meninggalkan bocah unfaedah itu, suaranya kembali terdengar.

"–eh bang, kalian ngerasa gak sih, itu kulit telornya kok nambah banyak?"

◇◆◆◆◆◆◆◆◆


"Ya udahlah, Bang Tae. Toh‚ cuman tipi juga. Suruh aja Seungjun yang beli, beres!"

Jadi niatnya, Si Rubin sama Sungho lagi hiburin Taewoon—bapak geng mereka—yang lagi bersedih atas kepergian satu-satunya tipi di kosan itu. Ya gimana gak sedih? Ntar kalau mau nonton bola gimana? Ya kali doi kudu streaming.

Kos-Kosan 9 [THE UNIT X MIXNINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang