Di lounge alias basecamp tercinta para member Alter. Terdapat beberapa member yang asyik dengan dunianya sendiri.
Ada yang cuman rebahan di sofa. Main mobel lejen bareng. Nonton anime di laptop spek seadanya udah gitu minjem pula. Makan ciki. Nyari asupan kokoro. Melototin roti sobek dua dimensi. Dan masih banyak lagi.
Lalu tiba-tiba, Shun memasang pose andalannya. Yaitu berdiri tegak sambil megang toa. Tidak lupa dengan kapak yang hampir selalu setiap saat ada di tangan kirinya. Yang entah untuk apa kapak tersebut. Mungkin buat motongin kayu.
"Perhatian semuanya!" pekik Shun menggunakan toa biar suaranya menggelegar ke seluruh penjuru kota—eh, lounge maksudnya.
Catonecca yang lagi asyik nonton anime di laptop spek seadanya dan hasil minjem abangnya itu menoleh ke arah Shun dan bertanya, "Hm? Kenapa, Onii-chan?"
"Iya. Kenapa, Oni?" tanya Justice yang selalu reflek mengucapkan kata oni yang berarti setan (kalau gak salah) setiap Catonecca memanggil Shun dengan panggilan Onii-chan.
Dengan wajah sumringah dan lampu yang menyala terang di atas kepala, Shun menjawab pertanyaan kedua temannya itu, "Gue ada ide yang menurut gue cukup briliant. Tapi kira-kira kalian setuju gak nih?"
"Apa tuh, Shun-nii?" tanya Ruka.
Gabby pun ikut penasaran, "Wah, ide apa ya kira-kira?"
"Penasaran nih," ucap Reka.
Shun menyeringai dengan bangganya, "Fufu. Kalian pasti akan terkejut! Karena ide gue adalah... membuat cafe."
"HEEEEEEEEEEEE?!" pekik semua member yang ada di lounge secara bersamaan.
Para member Alter terkejut dengan ide yang diucapkan Shun itu. Tapi di sisi lain, Catonecca malah terlihat begitu bersemangat.
"He? Cafe? Cafe apa, Onii-chan? Maid cafe, kah? Digabung dengan butler cafe juga? Kyaaaaaah~! Aku dari dulu kepengen banget pake baju maid!" pekik Catonecca over excited. Kalau digambarkan mungkin meteran semangatnya hampir mencapai 200%.
Gazali langsung trigerred mendengar kata 'maid', "Wah, maid ya. Alangkah bahagianya kalau aku punya maid pribadi di rumah."
"Gue mau maid yang loli. Gak mau tau. Yah... yang mode imouto juga boleh," gumam Nata yang demen koleksi imouto.
Musu gak mau kalah, dia juga ikutan berimajinasi maid idamannya bareng Nata dan Gazali, "Gua mau yang kayak kapal-kapalan cewek di anime sebelah."
Catonecca sweat dropped mendengar perkataan Musu, "Maksudnya maid yang kayak kapal-kapalan cewek itu gimana?"
"Lah, kalian itu aneh-aneh deh. Maid idaman itu yang kayak Mai—piip di anime Ble—piip," ucap Syad yang daritadi anteng main mobel lejen. "Tapi, no trap."
Dan karena meleng (?) sedikit, char Syad pun meninggal, "Ah, sial! Kalian sih! Jadi mati gue."
Maksudnya yang mati itu char dia di mobel lejen, ya. Kan dia lagi asyik main mobel lejen tadi sebelum nimbrung.
"Butler... ikemen... yang ada roti sobeknya! Boleh juga tuh!" pekik Ginko yang imajinasinya mulai kemana-mana.
"Gue setuju, Gin," ucap Bet yang udah sebelas dua belas imajinasinya sama Ginko.
"Kalau Ruka mau butler yang kayak Seb—piip di anime Bla—piip," Ruka memulai mode fangirlingnya. Tapi anime yang dia sebutkan terpaksa penulis sensor biar gak disangka iklan. Tapi... you know what, lha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nakama Cafe
HumorJudul: Nakama Cafe Genre: Slice of Life, Comedy Sinopsis: Ketika para member Alter lagi nongkrong dan ber-malas-ria di lounge alias basecamp tercinta mereka. Tiba-tiba Shun terpikirkan sebuah ide yang bisa dibilang 'wow' karena sukses membuat semua...