Suara alarm hp ku berbunyi (lagu korea favoritku) tapi lagi-lagi kumatikan dengan jariku yang super lentik ini. Anehnya telingaku rasanya dipenuhi suara nyamuk. Oh ternyata bukan.. Itu suara tanteku yang membangunkanku. "Astaga sudah jam berapa ini?! Kenapa ngga dibangunin dari tadi sih!!" teriakku kesal. "Loh.. Mana aku tau. Kupikir kamu libur hari ini. Udah cepat sana siap-siap.." Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 06.45 sedangkan aku masuk jam 07.15. Benar-benar gila aku hampir telat setiap hari. Maklum kebiasaan begadangku belum hilang, entah kenapa aku senang menghabiskan waktuku secara percuma dengan nonton drama dan yang lainnya.
Dengan kecepatan motor Rossi tanteku mengantarku ke sekolah. Sebenarnya sudah terlambat, tapi tidak ada guru di meja piket jadi kali ini aku bisa lolos. Yes!
Saat masuk ke kelas pun untungnya guru belum masuk. Dengan santainya aku melangkah ke mejaku. Tapi tidak dapat dipungkiri mata ini terus curi-curi pandang ke arah Kevin dan bagusnya tidak pernah ketahuan.
Kevin.. orang yang selalu saja menjadi moodbooster. Aku selalu tertawa lepas. Jika bersama dia rasanya aku menjadi diriku sendiri. Leluconnya selalu berhasil mengocok perut dan membuat tertawa sampai-sampai mataku berair. Mungkin jika ada yang memperhatikan kurasa perasaanku padanya akan ketahuan karna pupil mataku selalu membesar jika melihatnya.
Dan ya.. Mata pelajaran kali ini seperti obat tidur. Geografi yang menurutku membosankan dan bikin ngantuk,mungkin karena guru yang mengajar sudah tidak muda lagi. Kamipun dibagi menjadi berkelompok. Akhirnya aku dan kelompokku (termasuk Kevin dan Ani) memilih duduk dibangku bagian belakang saja agar lebih enak 'mengobrol'nya.
Waktu rasanya benar-benar cepat berlalu karena kebanyakan ngobrol. Sampai suatu ketika Kevin meminjam buku paket geografiku. Dengan gesitnya kuserahkan buku geografiku. Bukkkk.. ada sesuatu yang terjatuh. "Apa ini..?? " kata Kevin. "Hah apa itu..?" gumamku. Dengan cepatnya kevin mengambil secarik kertas yang terlipat-lipat kecil tersebut. Langsung teringat dipikiranku, kertas itu adalah kenang-kenanganku waktu SMP dulu. Isinya ada 1000 nama Kevin Brastio yang kutulis disitu. Ya Tuhan!!! Harus segera kurenggut kertas itu dari tangan Kevin!. Akhirnya karena tidak ada pilihan, kurebut kertas itu dengan kasarnya dari genggaman Kevin tepat sebelum dia membukanya. "Astaga kasarnya!! Kenapa sih ris?! Kamu kan bisa santai aja. Perempuan bukan sih.." Teriak Kevin. Tapi aku tidak ada pilihan lain "Kevin maafkan aku", ucapku dalam hati.
Setelah itu akupun berlari ke toilet untuk mengahancurkan kertas itu. Kusiram dengan air hingga hancur lebur. Air mataku menetes perlahan hingga derasnya tak tertahan lagi. Hatiku rasanya sakit, ini bukan saat yang tepat Kevin tau perasaanku. Aku tidak mau merubah suasana menjadi canggung karena hal bodoh ini. Mungkin nanti, saat aku sudah bisa meyakinkan hatiku akan kuungkapkan semua padanya. Tapi kali ini semoga saja dia benar-benar tidak sempat melihatnya.
Drap..drap..drap..ada suara langkah kaki yang setengah berlari kearahku. Sahabatku Sari, ia menyusulku. Ternyata dari awal dia telah memperhatikan kami. Dia tau benar apa yang sedang kualami. Sebenarnya Sari juga telah mengetahui semua ceritaku karena kami dulu satu kelas saat SMP.
Akupun menumpahkan kesedihanku di depannya, tanganku gemetar. Aku bingung cara mengatasinya. Bagaimana aku bisa kembali lagi ke kelas dengan kondisi seperti ini. Air mataku tidak bisa berhenti, aku ketakutan, sangat takut. Dengan tenangnya Sari menepuk bahuku dan berkata "Sabar Ris... Aku yakin kok dia belum sempat melihatnya. Sekarang kita kembali aja ke kelas. Anggap ngga terjadi apa-apa. Soal Kevin kamu bersikap seperti biasa aja. Jadi dia bakal lupa sendiri kok. Tenang ya Ris.." Risa mencoba untuk menenangkanku. Akhirnya setelah butuh sedikit waktu aku kembali lagi dan bersikap biasa. Walaupun tidak bisa dibohongi 'mataku' yang bisa menjelaskan semuanya. Tapi kulihat Kevin juga tidak mau tau. Yasudah "Mungkin aman saja" pikirku.
Keesokan harinya, Risqi mendatangiku...
Jangan lupa Vote and Comment ya guys.. 🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Melawan Hati
Teen Fiction🌸 Risa..seorang gadis yang menginjak bangku SMA, mengalami fase kehidupan dimana bergelut tentang jati diri,persahabatan dan cinta yang membuat gelisah tak berujung.Setiap hari bagai duri kehidupan yang tentu sering menyakitkan perasaannya. Pilihan...