For Life | Chansoo Birthday Festival

3.7K 369 70
                                    

Vote before read.

-
-

Present :FOR LIFE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Present :
FOR LIFE

Pairing :
Park Chanyeol - Do Kyungsoo

Genre :
BL - Romance - Comfort

Rate :
NC - M

Original idea by :
KyuMIn_ChanSoo

***

[Kyungsoo Pov]

Langit mulai menggelap ketika aku keluar dari Antrhacite Coffee Roasters, sebuah kedai kopi terkenal dimana aku menghabiskan kurang lebih delapan jam waktuku setiap harinya sebagai seorang barista. Ya, sudah hampir dua tahun kedai milik Lay Hyung ini menjadi tempat penghasil won-ku.

Beruntung, ketika aku melamar pekerjaan dulu, namja tampan berdarah Tiongkok itu tidak mempermasalahkan perihal ketidak handalanku dalam meramu kopi. Dia hanya menyukaiku dari awal, menyukai yang bukan dalam konteks tertarik untuk mengajak berkencan. Tapi lebih pada memposisikanku seperti seorang adik. Dan berkat 'suka'nya itu, aku bertahan bekerja padanya hingga sekarang.

Aku menutup pintu kaca Antrhacite tidak sabar. Melangkahkan kakiku lebih cepat untuk bisa sampai dirumah lantaran udara yang semakin dingin membuatku tidak sanggup berada terlalu lama diluar ruangan. Namun belum jauh aku beranjak, aku terkejut ketika sepasang lengan besar dengan tiba-tiba memelukku erat dari belakang.

"Aku sudah menunggumu dari tadi chagiya. Tapi kau meninggalkanku begitu saja."

Aku tersenyum, terlampau manis ketika suara berat yang sangat aku kenal itu mengalun merdu menyapa indra pendengarku. Dalam sekali bergerak, aku berhasil membalikkan tubuh kecilku menghadapnya. Dihadapanku minus jarak sekarang, sosok pria tinggi dengan daun telinga serupa alien sedang mendekapku hangat. Iris hitamnya memandangiku lembut namun dalam. Juga senyum megawatt yang terukir dibibir penuhnya menyambutku dengan menawan.

"Yaa... Park Yoda, kau mengagetkanku. Aku tidak melihatmu, dimana kau menyembunyikan tubuh raksasamu ini?"

Bukan merespon, dia justru mendekapku semakin rapat. Dari jarak seintim ini, aku dapat membaui tubuhnya yang maskulin dan selalu berhasil membuatku pusing namun candu.

"Aku merindukanmu, Chagi. Sangat merindukanmu."

Ucapnya lirih di telingaku.
Ku lerai pelukan kami, kemudian menangkupkan kedua tanganku pada sisi wajahnya yang tegas.

12 in LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang