Detik ituu
Tepat saat senja datang
Mengapa ku melewatinya
Kaki enggan tuk mendekat
Ragu akan hadir ku mengganggumu
Mulut ingin memanggil
Tapi enggan tuk terbukaDetik itu
Hanya beberapa detik ku melihat
Melihat seseorang yang nyata
Saat itu aku tidak bermimpi
Benar-benar dirimu ada disanaNamun...
Tiba-tiba kau menghilang
Menghilang tanpa jejak
Mengapa aku tidak mendekat saja saat itu
Mengapa aku lebih memilih hati ini tergores
Terlalu banyak
Terlalu sakit
Terlalu pedih
Retak sebanyak mungkinApa ini tanda dari Rabbku
Aku harus pergi
Pergi dari kebohongan ini
Pergi menghilang
Untuk selamanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bungkam
PoésieTerinspirasi melalui indahnya sang jingga, senja yang selalu menemani sore hari. Semoga kalian suka :)