Bab 2 (Masa Kecil)

24 5 0
                                    

10 Tahun kemudian

"Andrew Edward kemarilah. Ayah membawakan kalian hadiah." kata Michael
"Wah mana ayah?" kata Andrew
"Ini buat Andrew yang ini buat Edward"
"Asik" kata mereka serempak

Mereka pun langsung membuka hadiah yang diberikan oleh ayah mereka. Andrew mendapatkan pesawat remot kontrol sedangkan Edward mendapatkan mobil remot kontrol.

" Ayah kenapa aku selalu mobil aku juga ingin sekali-kali dibelikan pesawat" kata Edward.
"Loh kan biasanya Edward sukanya mobil, jadi ayah belikan mobil"
"Tapi Edward maunya pesawat ayah"
"Ya sudah lain kali ayah belikan pesawat"
"Tapi Edward maunya sekarang Ayah"
"Ya sudah Edward untuk kali ini kamu berbagi dulu sama kakamu nanti kalo ayah ada waktu lagi ayah akan belikan Edward pesawat. Dan lagi kaka pasti mau kan berbagi dan bermain bersama Edward" kata Rose menengahi.
"Iya mau Andrew mau" balas Andrew
"Hm.. Ya sudah lah... Em... ka ayo main" ajak Edward
"Ayo..." seru Andrew

Mereka pun pergi ke taman belakang untuk bermain. Tak lama Elishabet datang dengan membawa sekeranjang kue.

"Wah.. Wah.. Ada apa ini kelihatannya seru sekali" kata Elishabet
"Eh mamah engga ko mah. Ini anak-anak baru saja mendapatkan mainan baru dari Papa nya" kata Rose
"Oh begitu mana bagian mama Michael?" kata Elishabet
"Ih.. Mamah datang-datang udah nagih oleh-oleh aja. Iya itu di mobil. Ngomong-ngomong mamah kesini sama siapa terus itu di keranjang sepertinya enak" kata Michael
"Hus.. Kamu ini liat makanan aja langsung gak nahan, mamah sama supir"
"Biasa mah... Kan gak beda jauh sama mamahnya bedanya kalo anak mamah ini sama makanan kalo mamah sama oleh-oleh" kata Rose
"APA, AKU MAMAH GAK BEGITU" teriak Michael dan Elishabet bersama dan tak lama kemudian mereka tertawa bersama-sama.

"Sudah-sudah lebih baik kita masuk udah sore nih." kata Michael
"Aku panggil anak-anak dulu" kata Rose
"Ya sudah kita tunggu di dalam" kata Elishabet

#Di dalam rumah
"Mic bagaimana keadaan anak-anak? Apakah mereka sudah menunjukan tanda-tanda bahwa sihir mereka sudah mulai keluar?" tanya Elishabet
"Sejauh ini belum mah. Tapi menurutku lebih baik setelah mereka mengetahui bahwa mereka memiliki kekuatan, kita langsung melatih mereka. Gimana menurit mamah?" jelas Michael
"Ya mamah setuju saja. Oh ya mic mamah gak bisa lama-lama mamah mau langsung pulang ada masih ada urusan" pamit Elishabet
"Ya udah hati-hati ya mah."

Tak lama kemudia Rose bersama anak-anak datang.
"Loh mamah mana?" tanya Rose
"Mamah baru aja pulang. Ada urusan kata nya" jawab Michael
"Oh... Anak-anak sekarang kalian mandi terus belajar dulu ok" kata Rose
"Ok mah" jawab anak-anak serempak

Merekapun langsung menuju kamar mereka masing-masing. Sebelum Edward masuk ke kamar ia meminjam pesawat Andrew untuk di mainkan nanti malam.

Pada malam hari sebelum tidur Edward memainkan pesawat yang dipinjam dari Andrew.
"Ah... Bosan. Huft... Mending tidur aja udah ngantuk pula. Hoam..." batin Edward sambil menguap. Tanpa sengaja Edward menginjak pesawat Andrew

Krek...

"Ups... Yah rusak. Udah lah Andrew kan punya banyak. Besok aku minta maaf aja. Lagian juga gak senganja" Edward langsung mencuci muka dan menggosok gigi lalu tidur.

Keesokan paginya

"Edward pesawat ku mana?" tanya Andrew
"Hoam... Itu di kamar" jawab Edward. Andrew pun langsung menuju kamar Edward. Dan menemukan bahwa pesawat nya telah rusak. Ia menjadi sangat marah.
"Oh iya aku lupa" Edward pun langsung melesat menuju kamar nya.
"Em.. Kak maaf kemarin aku gak sengaja ngerusak pesawat kamu" sesal Edward
Tapi tidak ada respon dari Andrew sehingga Edward maju dan memegang pundak Andrew, namun langsung ditepis oleh Andrew. Edward kaget dengan perilaku Andrew dan ketakutan ketika melihat Andrew marah.
"Ka...kak aku minta maaf aku gak sengaja ngerusaknya jangan marah ya. Aku takut nih...." kata Edward
"Terus kalo aku maafin kamu pesawat aku bakalan balik ke semula iya" bentak Andrew
"Ya engga sih.. Terus aku harus gimana aku juga kan gak sengaja ngerusaknya" jawab Edward sambil ketakutan. Karena Andrew sudah kehabisan kesabaran. Tanpa di sadari Ia kenyerang Edward dengan sihirnya dan tepat mengenai organ vitalnya.

Brak... Edward terlempat hingga menabrak dinding dekat pintu. Saat Andrew melihat Edward memuntahkan darah baru lah ia tersadar, bahwa ia telah melukai adiknya. Ia pun langsung menuju adiknya.
"Edward maafin kaka. Kaka gak sadar udah ngelukain kamu. Bangun Edward bangun..." kata Andrew sambil menepuk-nepuk pipi Edward pelan
"Mamah papah.." teriak Edward memanggil Rose dan Michael

Mendengar teriakan Edward. Rose dan Michael pun langsung menuju ke kamar anak-anak. Sesampainya mereka di kamar Edward mareka terkejut melihat kondisi Edward.
"Ya Ampun Edward... Apa yang terjadi Andrew?" tanya Rose kepada Andrew.
"Hiks... Kemarin kan Edward pinjam pesawat kaka hiks... Terus tadi pagi waktu aku mau ambil pesawat nya udah rusak. Aku marah sama Andrew terus gak tau aku kaya ngelemparin bola ke  Andrew terus Andrew jadi begini" jelas Edward
"Ya ampun.. Ya udah kita bawa Edward ke rumah nenek. Km juga ikut Andrew" kata Michael

Mereka pun langsung pergi ke rumah Elishabet.
"Ya ampun kenapa dengan Edward?" tanya Elishabet panik
"Ceritanya nanti aja mah yang penting sekarang obati dulu Edward" kata Michael
"Ok kamu baringkan Edward di kamar mamah panggil Kevin untuk mengobati Edward" kata Elishabet

Tak lama Kevin pun datang dan langsung memeriksa Edward.

TBC....
Segini dulu ya sampai ketemu di chap depan...

The TwisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang