Bab 3 (Perpisahan dan Sang Pelatih)

21 2 0
                                    

"Edward terkena serangan tepat di organ vitalnya dan sedikit lagi akan mengenai jantungnya. Ini benar-benar mijizat dia bisa bertahan. Tapi yang saya takut kan adalah Edward akan mengalami trauma. Karena dari pengamatan saya hampir saja paru-paru Edward tidak bisa diselamatkan" jelas Kevin
"Lalu apa yang harus kami lakukan?" tanya Elishabet
"Saya akan menghapus ingatannya" kata kevin
"Apa tidak ada cara lain" tanya Rose
"Maaf hanya ini satu-satunya cara" jawab Kevin
"Baiklah lakukan yang terbaik" kata Michael

"Michael apa tidak sebaiknya kita pisahkan Edward dengan Andrew. Sekaligus mamah aku melatih Andrew agar dapat mengendalikan kekuatan nya?" saran Elishabet
"ya mamah ada benarnya juga. Untuk berjaga-jaga juga agar Andrew tidak lepas kendali lagi" jawab Michael
"Tapi apa kita dapat menjenguk Andrew mah.." kata Rose sedih ketika tahu ia akan berpisah dari Andrew
"Tentu saja kapan pun kalian mau bertemu dengan Andrew kalian boleh datang kesini dan mamah saran jangan sampai Edward tahu" jelas Elishabet
"Baiklah mah aku yang akan menjelaskannya pada Andrew" kata Michael

#Dalam mimpi Edward
"Aku di mana kenapa gelap sekali... Mamah! Papah! Andrew! Kalian dimana?" teriak Edward. Tak lama ia melihat sebuah cahaya. Ia pun berlari menuju cahaya itu dan ketika ia sampai di depan cahaya itu. Ia melihat sebuah pemandangan yang sangat indah ia melihat. Sebuah tempat yang hijau dengan banyak pohon dan bunga di sana, ada juga sebuah sungai kecil lengkap dengan air terjunnya. Tiba-tiba ia mendengar ada yang memanggilnya dari dalam cermin.
"Edward kemarilah... Datang lah kemari" kata seseorang dari dalam cahaya.
"Siapa kau?" tanya Edward
"Kau akan tahu kalau kau kemari"
"Bagaimana caranya aku kesana?"
"Masuklah kedalam cahaya di depanmu" Edward pun langsung memasuki cahaya itu dan bertemu seorang dengan berambut putih jabrik dan menggunakan masker.
"Siapa kah kau?" tanya Edward
"Aku adalah gurumu kau bisa memanggilku guru Yato. Aku akan mengajari berbagai ilmu kamu mau?" tanya gru Yato
"Apakah aku akan menjadi kuat seperti power rangers?" kata Edward semangat
"Hahaha tentu saja bahkan kau akan lebih kuat dari mereka. Mau?"
"Mau mau"
"Tapi ada syaratnya. Saat kamu bangun nanti kamu harus pura-pura lupa ingatan dan ikuti apa yang mamah sama papah kamu katakan ok"
"Tapi kenapa aku harus berpura-pura lupa ingatan"
"Suatu saat nanti kamu akan tahu"
"Huh udah nyuruh, gak jelas lagi alesannya. Ya udah deh gak papa aku mau"
"Ok mulai besok kamu harus latihan ok"
"Ok... Tapi sekarang aku mau ketemu papah sama mamah boleh"
"Boleh... Tapi jangan bilang ya kalo kamu mau berlatih disini... Terus kalo kamu mau kesini lebih baik waktu kamu mau tidur. Sebelum kamu tidur kamu sebutin kata gluais sambil banyangin tempat ini ok"
"Ok"
"Sekarang pejamkan matamu" kata guru Yato

Setelah Edward memejamkan matanya, timbul sebuah lubang tepat dibawah kakinya. Tak lama ia pun terjatuh kedalam lubang itu.

#Kehidupan Nyata
Edward mencoba membuka matanya perlahan. Ketika membuka matanya hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit kamarnya. Dan ketika ia menoleh ke samping kanan ada ayah dan ibunya.
"Akhirnya kau sadar nak" kata Rose sambil memeluk Edward
'O iya aku harus berpura-pura' batin Edward
"Em... Kalian siapa?" Tanya Edward kepada Rose dan Michael.
"Oh... Maaf. Aku adalah mamahmu dan ini adalah papahmu" jelas Rose.
"Apa yang kamu rasakan? Apa kamu merasa kesakitan?" tanya Michael
"Em... Sepertinya tidak hanya saja aku merasa ada yang ganjel dibagian sini" jawab Edward sambil memegang bagian dada kiri hingga ke letiak.
"Em... Ini boleh dilepas gak? Gak nyaman" Tanya Edward
"Nanti ya kalo lukanya udah kering baru dilepas" kata Michael. Edward pun hanya bisa mengangguk-angguk.
"Ya sudah sekarang Edward istirahat dulu ya" ujar Rose
"Em... Tapi aku lapar.." kata Edward
"Hahaha.... Baik lah mamah akan buatkan makanan" jawab Rose

Setelah Rose dan Michael keluar mereka membicarakan tentang Andrew.
"Mic apakah keputusan kita sudah tepat?" tanya Rose
"Maksudmu apa Rose?" tanya Michael
"Em... Apakah tepat memisahkan antara adik dan kakak yang sejak bayi tidak pernah dipisahkan" jelas Rose
"Aku rasa ini yang terbaik untuk mereka. Karena jika dibiarkan akan berbahaya untuk mereka berdua jika salah satu dari mereka lepas kendali lagi." kata Michael dan Rose hanya bisa menghela napas.
"Sudahlah dalam seminggu kita bergantian akan menginap di rumah mamah agar Andrew tidak merasa tersisihkan" kata Michael. Tanpa mereka sadari Edward mendengar apa yang mereka bicarakan.
'Ternyata kaka baik-baik saja, berarti sekarang kaka ada di rumah nenek dong' batin Edward

Pada malam harinya sebelum tidur, setelah berbaring saat akan memejamkan mata Edward mengucapakan mantra yang telah diajarkan guru Yato dan membanyangkan tempat itu. Tak lama ia merakan udara yang sejuk.
"Bukalah matamu Edward" kata guru Yato
"Guru..." seru Edward
"Baiklah sekarang kita ke suatu tempat" kata guru Yato
"Kemana? Dan ngapain guru?" tanya Edward
"Ketempat dimana kamu bisa mengetahui elemen apa saja yang dapat kamu kuasai" jawab guru Yato sambil menggandeng tangan Edward.
"Elmen?? Apa itu guru Yato?" tanya Edward
"Elemen Edward. Elemen adalah unsur alam. Elemen ada 3 macam. Ada elemen inti, elemen penguasaan dan elemen pengembangan. Elemen inti ada 2 macam yaitu cahaya dan kegelapan. Elemen penguasaan ada 4 macam yaitu 4 elemen alam. Coba Edward tebak apa aja" kata Guru Yato
"Em.. Angin, tanah, api, sama air ya guru" jawab Edward
"Benar dari mana kamu tau Edward?" tanya guru Yato
"Em... Aku pernah denger mamah ama papah ngomong kaya gitu" jawab Edward
"Ok guru lanjutin ya. Dan elemen pengembangan ada beberapa macam contohnya tumbuhan dan lumpur tapi ada 2 elemen istimewa yaitu kilat dan metal kalo kamu mau menguasai ke dua elemen itu kamu harus bisa menguasai semua elemen yang ada. apa kamu mengerti Edward?" jelas guru Yato
"Ya aku mengerti guru" jawab Edward

TBC...
Huft... Bab selanjutnya tunggu aku seselein bab 5 ok... Jangan lupa vote dan saran nya ya makasih...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The TwisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang