4

980 76 1
                                    

Ah, sorry for my long hiatus. The problem is my phone, and i was so mad of that. Sorry ^/\^

     Minggu pagi datang, tadi malam saat sampai rumah Wonwoo dan Mingyu disambut tatapan 5 watt dari Jungkook. Jungkook melempar bantal sofa pada kedua kakaknya itu dan pergi ke kamarnya untuk tidur dan mereka hanya mematung dan menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 12.03

Cacing di perut Mingyu meminta makan dan dengan manja ia meminta dibuatkan Ramyeon pada Wonwoo yang dengan malas memasak 2 porsi ramyeon, ternyata mereka sama-sama lapar

Tak lama mereka melahap habis ramyeon itu dengan dua gelas ice tea sebagai minuman malamnya, lalu setelah makan malam dadakan itu selesai mereka beranjak ke kamar

Mingyu yang pertama kali bangun, ia menatap wajah lelah Wonwoo yang terkena sinar matahari saat Mingyu membuka gorden jendela kamar mereka. Ia duduk disebelah Wonwoo dan menepuk-nepuk pipi Wonwoo membuat yang ditepuk terbangun

"Euh, jam berapa ini?" tanya Wonwoo setengah menguap

"Jam... setengah 8." jawab Mingyu sambil menatap jam weker digitalnya dan tiba-tiba Wonwoo sudah terduduk membuat Mingyu kaget. Wonwoo berlari mencuci mukanya dan pergi ke dapur melihat isi kulkas yang terisi banyak bahan masakan yang di sediakan Mamahnya

Mingyu sudah sampai di meja makan dan duduk melihat Wonwoo yang sibuk memasak sarapan, disebelah nya duduk Jungkook yang tersenyum sambil menatap hp ditangannya

"Kakak lo itu bisa masak?" tanya Mingyu masih menatap Wonwoo

"Bisa, bahkan kalo di bandingin sama masakan mamah, enakan masakan Kak Wonwoo." Jawab Jungkook bersemangat "Kak Mingyu gak salah milih Kak Wonwoo." Lanjutnya lagi membuat Mingyu tersenyum

Tiba-tiba Wonwoo berteriak dari dapur, Mingyu berlari dan melihat jari telunjuk kiri Wonwoo mengeluarkan darah

Ia menarik tangan Wonwoo ke wastafel dan mencuci tangan Wonwoo, Wonwoo meringis, darah segar masih keluar dari jari Wonwoo

"Kook, ambilin obat merah sama plester! Itu di kotak P3K!!" teriak Mingyu dan Jungkook buru-buru berlari mengambil semua yang dibutuhkan di kotak P3K

Mingyu yang panik memasukkan jari Wonwoo ke mulutnya dan menghisap nya pelan, Wonwoo terdiam, wajahnya memerah karena perlakuan Mingyu. Jungkook datang dan memberikan obat merah

Mingyu mengeluarkan jari Wonwoo dan meneteskan obat merah pada jari itu, lalu dibalut dengan plester dan penanganan yang terakhir jari itu dicium dengan manis oleh Mingyu

Mereka semua menghela napas lega, Mingyu menarik tangan Wonwoo dan memeluknya, Wonwoo hanya bisa diam dan tersenyum, ia selalu nyaman di pelukan Mingyu

"Ga mau jadi nyamuk!!" teriak Jungkook kembali ke meja makan dan melanjutkan chatting nya yang tertunda

Mingyu melepaskan pelukannya dan menatap lekat-lekat wajah cantik Wonwoo

"Gua bantuin ya?" dan Wonwoo mengangguk

"Lo mau masak apa sih?" tanya Mingyu yang sedang dipakaikan celemek berwarna hitam milik ayahnya

"Pasta Seafood makanan kesukaan lo!!" pekik Wonwoo dan Mingyu tersenyum, lalu tiba-tiba Wonwoo diam dan menundukkan kepalanya

"Kenapa gua selalu nostalgia di depan lo?" tanya Wonwoo sangat pelan tapi tetap terdengar di telinga kelinci milik Mingyu

"Karena lu masih cinta sama gua," Mingyu mengangkat kepala Wonwoo dan mengacak-acak rambut orang yang paling ia sayang itu "Ayo cacing peliharaan gua udah nungguin masakan enak buatan lo."

Wonwoo tersenyum dan mereka melanjutkan memasak sarapannya

•~°~•

Pukul 8 p.m

Hari Minggu memang selalu cepat, tak tau kenapa, padahal semua bersenang-senang pada hari ini

Dan itu membuat Mingyu kesal, besok ia harus sekolah, berkutat dengan rumus-rumus yang bahkan ia tidak ingat. Ia kini duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton sebuah variety show di TV dengan sekaleng soda di tangannya

Mingyu terus menatap jengkel pada TV itu, bahkan saat host acara itu sedang melucu ia tetap menatap dengan kesal

Wonwoo yang melihat Mingyu seperti itu membuatnya mendekati Mingyu dan duduk di sampinya sambil memakan lasagna yang baru ia hangatkan

"Lo kenapa gyu?" Tanya Wonwoo sambil menatap wajah Mingyu, yang dipanggil mendengus kesal dan balik menatap Wonwoo

"Besok Senin." Singkat, padat, tidak jelas, itu yang Wonwoo simpulkan dari jawaban Mingyu

"Terus kenapa?"

"Ah, Wonie, gua males belajar, gua males ketemu sama guru-guru yang galaknya minta ampun." Wonwoo tertawa "Apanya yang lucu?"

"Lo gyu, lo lucu." Mingyu menyernyit kesal dan membuang mukanya

"Oke oke, gua bercanda doang gyu."

"Ga lucu!" Sentak Mingyu, Wonwoo mendecih, ia berdiri di depan wajah Mingyu dan menangkup wajah itu dengan kedua tangannya

"Gua harus ngapain biar lo mau sekolah dan ga ngambek lagi kayak gini, hm?" Mingyu tersenyum

"Lo harus mau berangkat dan pulang bareng sama gua, setiap hari." Pinta Mingyu dan Wonwoo membulatkan matanya

"Lo gila? Semua orang bisa liat nanti!"

"Yaudah, gamau mah." Mingyu kembali mengerucutkan bibirnya

"Iya deh iya, gua mau." Pasrah Wonwoo dan Mingyu tersenyum lebar

"Gitu kek dari tadi, oke yang kedua."

"Ada la-"

"Cium gua."

"Hah?"

"Cepetan, atau gua yang cium lo?"

"Gyu, gaada yang lain gitu? Yang lebih bermutu kek? Beliin apa gitu?"

"Ga ada, cepetan Wonie... moodboster gua tuh cuman lo doang."

Wonwoo menggeleng dan tiba-tiba Mingyu menarik paksa tangan Wonwoo membuat Wonwoo tersentak dan maju kedepan, dan tepat bibirnya bertemu bibir Mingyu

Mata Wonwoo membesar dan menatap kaku mata Mingyu yang terpejam, pada akhirnya Wonwoo melemah, matanya mulai terpejam, bibirnya menikmati bibir yang pernah merebut first kiss nya

Mingyu tersenyum saat tangan Wonwoo memeluk lehernya, ia berdiri dan menggendong Wonwoo ke kamar mereka, tanpa sedikit pun melepaskan ciuman mereka

Sampai dikamar Mingyu melepaskan ciuman mereka dan mendudukan Wonwoo dikasur lalu mengunci pintu

Saat berbalik ditatapnya Wonwoo yang membuang muka dengan pipi memerah, Mingyu mendekatkan tubuhnya dan ditahan oleh Wonwoo

"Kenapa lagi, Wonie?" Wonwoo menggeleng

"G-gua, gua t-takut."

"Takut apaan?"

"Takut cinta ini tumbuh lagi." Mingyu tersenyum

"Kenapa harus takut?"

"Karena Mamah sama Papah udah nikah, kita gak akan bisa sama-sama lagi kayak dulu." Mingyu menyipitkan matanya lalu mendecih

"Mulai sekarang kita backstreet." Putus Mingyu yang langsung mencium bibir Wonwoo dengan halus, Wonwoo mencium balik dan melingkarkan tangannya di leher Mingyu

Mingyu menaruh tangannya disamping paha Wonwoo dan Wonwoo makin mempererat pelukannya, Mamah aku tetap mencintai Mingyu, maafkan aku

Tiba-tiba Mingyu menyudahi sesi panas itu dengan tersenyum dan mengelus lembut pipi Wonwoo

"Udah malem, lo gaboleh kurang tidur, besok gua anter-jemput ya? Good night, Wonie."

Mingyu berdiri dan keluar menuju dapur, Wonwoo tersenyum dan dengan segera tidur dan menarik selimut. Mingyu menyenderkan kepalanya di kulkas dan menutup wajahnya yang memerah

"Pah, maaf, Mingyu tetep suka sama Wonie, anak tiri Papah."

Brother Complex [Meanie] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang