Nihan merasa waktu terhenti seketika saat netranya mendapati kehadiran Chanyeol. Apalagi saat ini, pria itu tengah menatapnya intens, mengintimidasi. Nihan merasa seakan tengah tertangkap basah berselingkuh. Nihan tertegun.
Wajah datar dengan rahang yang mengeras menyiratkan sebuah kemarahan yang tertahan tergambar pada wajah Chanyeol. Namun di sudut lain pikirannya, Nihan tak yakin jika pria itu marah dengan apa yang terjadi antara Nihan dan Luhan beberapa saat lalu. Bukankah pria itu tidak pernah perduli dengan Nihan sekalipun? Manamungkin pria itu marah? Apalagi mengenai hubungan Nihan dengan pria lain? Jadi untuk apa pria itu marah?
Nihan tersenyum kecut, itu adalah hal yang tidak mungkin. Tidak Mungkin! Nihan pun memilih membuang pandangannya seraya melepaskan pelukan Luhan pada tubuhnya perlahan.
"Lu, kau membuatku malu,"
"Maaf. Aku terlalu senang saat kau membalas pernyataan cintaku, Nihan," ucap Luhan.
"Tak apa," Nihan mengangguk.
Luhan sekilas mencium pucuk kepala Nihan lalu mengelus surai rambut Nihan lembut sebelum akhirnya kembali ke tempat duduknya yang bersebrangan dengan Nihan.
"Terima kasih, sayang."
Nihan hanya mengangguk menanggapi.
Setelah beberapa saat suasana pun kembali kondusif. Namun, disaat itu pulalah, sosok Chanyeol muncul kehadapan Nihan dan Luhan bersama dengan wanita yang tidak lain adalah Seohyun. Nihan hanya menelan ludah kasar saat dua sejoli itu mendekat.Suasana mendadak canggung. Karena kondisi yang tidak lagi sama. waktu dan keadaan yang mengharuskan mereka berpisah membuat Nihan hanya bisa bungkam, tak bisa melepas belenggu dan membiarkan luka terus menerus menari dalam dadanya. Sakit yang menjalar, lelah yang semakin mengakar kala menatap dua sejoli yang menjadi pemeran utama atas lukanya.
"Wah, kau benar-benar romantis, Lu. Aku kagum padamu. Kau tidak malu-malu mengucapkan kata cinta pada Nihan dihadapan semua orang," ujar Seohyun kagum.
Luhan hanya tersenyum membalas.
Suasana mendadak canggung. Karena kondisi yang tidak lagi sama. waktu dan keadaan yang mengharuskan mereka berpisah membuat Nihan hanya bisa bungkam, tak bisa melepas belenggu dan membiarkan luka terus menerus menari dalam dadanya. Sakit yang menjalar, lelah yang semakin mengakar kala menatap dua sejoli yang menjadi pemeran utama atas lukanya.
"Kau beruntung Nihan. Telah mendapatkan pria seperti Luhan. Selain baik sepertinya ia sangat mencintaimu. Tidak seperti Chanyeol yang tak pernah mengungkapkan rasa cintanya seperti Luhan. Chanyeol lebih sering mendengar aku yang mengucapkan kata cinta padanya. Rasanya aku benar-benar iri padamu, Nihan. Kau wanita yang beruntung," Nihan hanya tersenyum kecil membalas ucapan Seohyun.
"Jadi, kau menyesal mencintaiku, Seohyun-a" Chanyeol bersuara membuat Luhan, Nihan dan Seohyun sontak menoleh, menatap Chanyeol dengan wajah datarnya.
Namun ucapan Chanyeol dibalas tawa kecil oleh Seohyun. Seohyun mencubit pinggang Chanyeol kecil, merasa gemas. Mengira bahwa pria itu sedang bergurau. Namun, yang di tangkap netra Nihan dari wajah Chanyeol tak ada guratan tanda gurauan disana. Wajah Chanyeol yang datar meyakinkan Nihan jika pria itu serius mengucapkan kalimat itu.
"Tentu saja tidak, sayang. Aku tidak pernah sekalipun menyesal mencintaimu," ujar Seohyun setelah ia mampu meredam tawanya.
"Kau ini sensitif sekali, Yeol. Tidak biasanya kau bersikap seperti itu," imbuh Luhan.
Chanyeol hanya diam saja tanpa membalas dan memilih membuang pandangannya kearah lain.
"Oh ya, boleh kami bergabung? Aku rasa akan lebih baik jika kita duduk di meja bersama-sama. Anggap saja seperti double date," kata Seohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stagnant in You • Chanyeol park
FanfictionBercerita tentang kisah cinta yang belum usai (PRIVATE START IN PART 4-END. Di sarankan untuk follow terlebih dahulu) Sekali. Sekali lagi dalam hidupnya ia harus menelan pil pahit. Ia harus menerima segala hal yang menyakitkan dalam hidupnya. Dia ad...