17. Last

2.9K 342 26
                                    

Disinilah aku berdiri, menatap sendu wanita yang ada disana dengan senyuman indah yang menghiasi wajahnya itu. Hatiku begitu mencelos saat melihat wanita itu kini telah bersanding dengan pria yang bukan diriku. Mereka adalah Nihan dan Luhan.

Cukup mengejutkan bukan. Bahkan aku juga tak kalah terkejut dengan kenyataan yang ada. Kenyataan dimana mengharuskan diriku dan Nihan berpisah dalam sebuah persimpangan. Dan mungkin takkan pernah bisa menemukan jalan yang sama.
Hatiku terus bertanya-tanya apakah ia  benar-benar telah melupakan cinta kami? Apa ia benar-benar telah bahagia dengan kehidupan barunya tanpa diriku? Apakah ia—entahlah, aku tak tahu itu.

Dan disini, aku berdiri layaknya orang bodoh yang berharap untuk sekali saja ia melihatku dan mengulas senyum manisnya padaku. Barang sekali saja.
Hatiku begitu bergemuruh kala mendapati mereka tengah berciuman disana sebagai salah satu prasyarat ikrar pernikahan yang mereka lakukan. Tanpa sadar air mata menjatuhi pipiku. Dan kini, aku menyadari betapa sakitnya yang di rasakan oleh Nihan saat itu. dan aku menyesal...

.

.

.

.

.

Ketukan palu dari sang hakim akhirnya meresmikan perceraian antara Chanyeol dan Seohyun. Tak seperti harapan dan bayangan Seohyun waktu lalu, pada akhirnya pernikahan ia dan Chanyeol akan berakhir di meja hijau.

Seohyun menyerah dengan seluruh cintanya. Dan Seohyun telah menyerah untuk mempertahankan Chanyeol dan hubungan pernikahan mereka yang telah mereka jalani selama 2 tahun.

Semenjak 2 tahun yang lalu usai kejadian kecelakaan yang menimpa Nihan dan membuat wanita itu koma untuk sekian lama. Tak pernah sekalipun Chanyeol menatap ke arahnya. Tak pernah sekalipun pria itu pria itu perduli padanya. Bahkan ketika mereka kehilangan calon buah hati mereka tak sekalipun membuat membuat pria itu menyesal.

Pria itu, Park Chanyeol hanya perduli pada cintanya yang tidak lain adalah Nihan. Hingga disuatu hari wanita itu sadar dari tidur panjangnya sontak membuat Chanyeol begitu senang bukan kepalang.

Tapi, yang menyakitkan adalah Nihan telah melupakan segalanya. Wanita itu telah melupakan seluruh masa lalunya. Chanyeol, dirinya dan masa lalu yang mengikat ketiganya.

Nihan di vonis oleh dokter mengalami Amnesia Retrograde, dimana penderita kehilangan memori masa lalunya secara permanen dan ia mengalami kesulitan dalam mengingat masa lalunya itu seketika membuat Chanyeol frustasi.

Tapi, pria itu, Tidak pernah sekalipun ia menyerah dengan perasaannya. Meski Nihan telah menempuh jalan yang baru, Chanyeol tetaplah akan menjadi bayangan Nihan. Seohyun yakini itu.

Hingga pada akhirnya Seohyun benar-benar menyerah. Dan memilih untuk mengakhiri segalanya.

.

.

.

.

.

Nihan berdiri di balkon kamarnya atau lebih tepatnya kamar dirinya dan suaminya, Luhan. wanita itu menatap ke arah langit malam bertabur bintang disana. Pikirannya terus saja hanyut pada sebuah kejadian dimana ia mendapati seorang pria berdiri cukup jauh dari pintu altar tengah menatapnya dengan tatapan sendu. Bahkan Nihan ingat betul bahwa pria itu menangis disana.

Entah apa, hatinya merasa tergelitik. Tiba-tiba rasa penasaran melingkupinya. Ia terus bertanya-tanya siapakah gerangan pria itu? apa alasan pria itu menangis saat menatapnya? Apakah pria itu merupakan salah satu dari kepingan masa lalunya?

Pikiran Nihan seketika buyar kala sebuah tangan melingkar di pinggangnya.

"Kau memikirkan apa, istriku?" bisik Luhan sambil memeluk erat Nihan yang kini telah resmi menjadi istrinya.

"Tidak ada,"

"Kau yakin?"

Nihan mengangguk.

"Baiklah. Hmm, Nihan.."

"Apa?"

"Apa kau tidak merasa kedinginan berada di balkon sedari tadi, hm?. Aku saja menggigil kedinginan disini, sayangku." Kata Luhan sambil menaruh kepalanya di pundak Nihan.

"Kalau begitu, kau masuk saja sana. Nanti kau sakit,"

Luhan menggeleng.

"Kenapa? Tidak mau? tadi kau kan mengeluh kedinginan."

"Aku membutuhkanmu untuk menghangatku sayang. Jadi, kita masuk sama-sama ya." Ujar Luhan berbisik, "Aku rasa adikku butuh pelukan darimu,"

Nihan yang mendengar itu seketika ternganga disana. Sedangkan Luhan terkekeh disana sambil melepaskan pelukannya. Lalu seketika mengangkat tubuh Nihan, menggendong wanita itu.

"Aku rasa kali ini aku tidak bisa menahan diri. Jadi, jangan salahkan aku," ujar Luhan sambil memberikan senyum menggoda.

Nihan yang ada disana hanya memukul dada bidang Luhan untuk menyalurkan rasa malunya. Namun, disudut hatinya masih memikirkan siapa gerangan pria itu.

.

.

.

.

END

Oke. Akhirnya buku pertama sudah tamat. Dan bakal menuju buku kedua.
Mungkin beberapa dari kalian penasaran atau lagi menerka-nerka nih bagaimana kelanjutan kisahnya dari part ini.
Kalo gitu selamat membayangkan semuanya, wkwk.

Dan gue mau mengakui sesuatu bahwa sejujurnya, ini adalah spoiler dari kelanjutan stagnant in you di buku kedua asal kalian tahu.

Makin penasaran gak?
Wajib dong penasaran.

Dan buat kalian yang menebak Nihan bakal Amnesia adalah benar. Selamat yang telah menebak. Kalian hebat. Tepuk tangannya mana 👏👏👏
Tapi kayaknya gak ada yang bisa baca dan menebak isi pikiran gue selain Tuhan khususnya untuk kelanjutan cerita ini. Wkwk.

Okedeh.

Sekalian di lapak ininih. Gue mau minta maaf sebanyak-banyaknya kalo cerita gue dari hasil khayalan tingkat tinggi gue ini tidak sesuai dengan ekspektasi kalian. Gue berharap kalian akan terus setia dengan cerita-cerita gue.

Dan gue minta tolong dengan sangat nih buat kalian untuk ngasih pendapat, kritik atau saran atas kepenulisan gue yang masih cetek dibandingkan penulis lain 

Kalian bisa komentar di kolom dibawah ini

YOUR IMPRESSION FOR ME

Sekian untuk kali ini. Sampai jumpa di buku selanjutnya. Bye-bye

Anggap aja muka kak gitasav itu mukanya gue. Wkwk

Stagnant in You • Chanyeol parkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang