Ekspresiku biasa
Namun degup ini mengartikan segalanya
Responku sewajarnya
Ku tahan bahagia ini kala bersua
Sapa hanya tertahan di ujung lidah
Ternyata...
Rasa lebih mudah di ukir pena
dibanding harus mengungkapnya lewat kata
Assalamualaikum. Hai. Hello.
Perkenalkan saya Nanda Andriana (bukan saudara Raisa)
Puisi-puisi yang akan ada nantinya gaakan bisa dibandingkan dengan puisi Kahlil Gibran yang indah nan puitis nan menawan dan segala kelebihannya.
Puisi ini hanya kejujuran dari penulis untuk menangkap getar-getar inspirasi yang bisa hadir kapan aja. Waktu belajar, main, mandi, naik motor, bengong, bingung, galau, gelisah, gundah gulana.
Gak semua yang ditulis disini juga curhatan (BOHONG!) bener kok percaya aja ya. Oya, penulis ini juga penulis nekat yang cuma mau menuhin wattpad dengan kemampuan pas-pasan bahkan gak ada bakat tulis-menulis sama sekali jadi kritik dan saran sangat diharapkan.
Hope you enjoy it.

YOU ARE READING
Menanti Bintang Jatuh [Kumpulan Puisi]
PoesiaPuisi tentang lelahnya penantian, tentang harapan yang selalu ada, tentang kamu yang tidak juga teraba. Apakah aku harus menanti bintang jatuh agar bisa meminta permohonan untuk menjadikanmu sosok nyata yang mampu ku rengkuh?