Follow:nisasaniunuy1
Happy New Year 2018
👑ALARDO👑
Aku berjalan memasuki kelas, walaupun masih pagi, kelas terlihat ramai. Beberapa dari mereka membaca buku, mengobrol, dan ada pula yang berkumpul di barisan paling belakang. Jangan heran, itulah kebiasaan mereka. Apalagi dengan tidak adanya murid perempuan di sekolah ini, jadi mereka lebih leluasa menonton video yang tak pantas ditonton itu bersama.
Sekolah ku ini termasuk sekolah terkenal di negara ini, sekolah ini sengaja tidak ada murid perempuan. Katanya, sekolah ini dulu pernah ada seorang anak perempuan kutu buku dengan kacamata tebalnya, dia diperkosa oleh temannya sendiri dan kemudian ia bunuh diri. Dan semenjak saat itu, tidak ada lagi anak perempuan di sekolah ini. Aku tak begitu percaya dengan rumor yang beredar itu.
Sekolah ku ini mempunyai tiga buah gedung yang berdekatan. Gedung pertama, untuk kegiatan belajar-mengajar. Gedung kedua, tempat untuk membantu kegiatan belajar-mengajar, seperti laboratorium, ruang serba guna, ruang musik, ruang teater, infirmary, kolam renang, lapangan indoor untuk basket, bola pimpong, bola voli, futsal, dan lainnya. Dan gedung ketiga adalah asrama bagi beberapa murid yang ingin menginap. Setiap murid biasanya memiki sebuah kamar di asrama itu, ada yang berdua, maupun sendiri. Aku juga punya, aku memilih yang berdua, karena selain jarangnya aku menginap disana, aku juga tak suka kalau tak memiliki teman untuk mengobrol bersama. Ya, walaupun yang satu kamar denganku adalah Adelino.
Aku duduk dikursi, tak lama Alardo datang dan duduk disebelahku. Keberuntungan bukan? Aku jadi bisa leluasa dengan Alardo.
Tanpa menengok ke arahku, Alardo duduk begitu saja, dengan rubik dikedua tangannya.
Bel masuk berbunyi, murid-murid segera duduk di kursinya masing-masing. Mrs. Shei datang dengan buku-buku tebal ditangannya .
"Ok, hari ini saya akan memberikan kelompok untuk kalian, dan setiap kelompok berisi empat orang." Katanya, kemudian ia mengambil kertas yang terselip di antara bukunya. Dan mulai membacakan masing-masing kelompok.
Keberuntungan kali ini berpihak padaku lagi, aku satu kelompok dengan Alardo, dan juga kedua temanku -Adalvino dan Adelino- ini.
"Ok, setiap kelompok bebas berkeliaran dimana saja, asalkan kalian bisa menyelesaikan tugas yang saya berikan secara cepat, tepat, dan tak ada yang salah sedikitpun. " Jelasnya, awalnya terdengar riuh dari murid-murid karena mereka bisa bebas, tetapi ketika mereka tahu kalau akan ada tugas, mereka seketika berhenti.
Mrs. Shei memberikan sebuah kertas yang berisi lima nomor, aku dan yang lain langsung belenggu membuat satu bulatan.
"Biar Ghais yang bacakan soalnya," kataku, kulirik Adelino dan Adalvino memutar bola mata malas, sedangkan Alardo menatap datar.
"Nomor satu. Makhluk hidup apakah yang menjadi menyumbang oksigen terbesar?" kataku, membaca soal yang terdapat dikertas ini.
"Soal macam apa ini? Tentu saja jawabannya pohon," jawab Adalvino.
Aku mengangguk mengiyakan perkataan Adalvino, baru saja aku ingin menulis jawabannya, Alardo mencegahnya, dia memegang tanganku. Seketika pipi ku menjadi merona, apa-apaan Alardo ini, kalau aku mengajaknya bicara, ia tak menghiraukan nya, tetapi ternyata ia malah pegang-pegang.
"Jangan ditulis dulu, jawaban kalian salah." Kata Alardo datar, semua yang ada didalam kelompok ini menengok kearahnya.
"Terus apa? Hah, kenapa tidak diperbolehkan membuka buku sih!," kesalku.
"Jawabannya adalah plankton," jawab Alardo datar.
"Plankton?/maksud lo?/hah?," kata ku, lalu Adelino, selanjutnya Adalvino.
Alardo menarik nafasnya, lalu mengucapkan sesuatu.
"Ya, jawabannya plankton. Plankton, khususnya adalah Fitoplankton, yaitu sebagai penyumbang oksigen terbesar bagi bumi. Plankton dapat didefinisikan sebagai organisme hanyut yang hidup dalam zona pelagik -bagian atas- samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas, plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting didunia, karena menjadi sumber makanan untuk kehidupan akuatik didunia." Jelasnya.
Aku menatapnya tak percaya, dengan mata berbinar-binar, dia hebat, dia pintar, dia my prince ku, terbaiklah pokoknya."Ok, kita lanjutkan kesoal yang kedua." kata Adalvino, ia mengambil kertas nya dan mulai membacakan soalnya.
"Mengapa pohon Krumholtz bentuknya kesamping?, soal macam apa ini?"
"Mungkin dia lelah," jawab ku polos. Sebenarnya aku tahu, tetapi aku ingin melihat reaksi dari mereka. Kulihat Adalvino dan Adelino tertawa, tetapi tidak dengan Alardo, ia menatapku datar.
"Karena arah angin," jawab Alardo.
"Coba jelaskan!," suruh Adalvino.
"Gak usah, biar aku aja yang jelaskan," kataku.
"Angin yang berhembus secara terus-menerus telah menyebabkan pohon Krumholtz tumbuh kesamping mengikuti arah hembusan angin," lanjutku santai.
"Baiklah, kita lanjut ke soal nomor tiga. Goresan kertas lebih menyakitkan dibandingkan dengan goresan pisau. Kenapa seperti itu?," Adalvino melanjutkan membaca pertanyaan nya.
"Kini giliran aku yang jawab," kata Adelino.
"Saat terkena kertas hanya ada sedikit darah, atau darah tidak keluar sama sekali, yang membuat ujung saraf yang terbuka jadi terganggu. Menurut penelitian para ilmuan, luka tergores kertas itu sebenarnya hanya sobekan kecil seperti yang terlihat. Tetapi luka bergerigi yang memotong tepat melalui kumpulan sel-sel saraf yang paling sensitif," jelasnya.
Adalvino mengangguk, kemudian ia membaca soal nomor selanjutnya.
"Apa ini? Kenapa nyambungnya ke psikologi, tapi aku jagonya," kata Adalvino, dihadiahi jitakan dari ku dan Adelino.
"Langsung baca aja!," suruhku.
"Jelaskan apa yang dimaksud dengan bipolar disorder !. Langsung saja, bipolar disorder merupakan gejala psikologi dimana seseorang dengan gejala ini mengalami sebuah fase perubahan mood yang sangat ekstrim, antara depresi dan mania, " jelasnya.
Semua hanya mengangguk saja, begitupun denganku. Selanjutnya aku kembali membacakan soalnya, karena Adalvino sudah ngos-ngosan gara-gara menjelaskan bipolar disorder.
"Hewan apa yang melakukan pemakaman jika anggotanya mati? Dan jawabannya adalah lebah, " kataku.
Kulihat Adelino dan Adalvino menatapku dengan pandangan bertanya, sedangkan Alardo menatap datar.
"Hufft. P Kirk Visscher sudah melakukan penelitian terhadap lebah sejak lama. Menurut beliau, lebah termasuk hewan yang melakukan pemakaman pada anggotanya yang mati. Pemakaman dilakukan oleh lebah pekerja yang lebih tua diluar sarang. Seperti itu, "jelasku.
"Selesai," teriak Adalvino, membuat semua murid-murid dikelas menengok kearah nya.
"Sudah selesai?," tanya Mrs. Shei.
"Sudah" jawab kami serempak. Kulirik Alardo, tak lama ia melirik ku, hal itu membuat pipiku seketika merona.
👑ALARDO👑
To Be Continue
A/N: Up lagi nih.. Dipart ini ada 960+ word
Sumber(1):kumberter. com
Sumber(2):wowfakta
Sumber(3):tribunnews. com
Sumber(4):wikipedia.org
Sumber(5): bobo.grid.idDon't forget to vote and comment
NisaSaniUnuy
31.12.2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Alardo [BXB]
Roman d'amourDia adalah Alardo-ku, pangeran-ku. Aku begitu menyukainya, bahkan memuja dan menyembahnya. Dia seperti pangeran di mataku, gagah, hebat, dan tampan. Dia selalu bercahaya layaknya bintang di malam hari. Sama seperti namanya, Alardo Gamma Agnimaya. T...