5

26 4 2
                                    


Kembaliku memetik senar secara perlahan, aku sedang berada di balkon. Aku sedang menikmati angin malam, kesunyian yang menenangkan hati. 

Drrt..Drrttt... suara ponsel mengganggu pendengaranku, aku menghentikan jemariku yang ingin memetik senar demi senar. Aku mengambil ponselku dan melirik siapa yang memanggilku di malam yang dingin ini. 

Mama. 

Tumben, biasanya ia takkan menelponku. Sibuklah alasannya. Aku mengangkatnya, lalu menaruh ponsel itu di meja dan tak lupa ku loud speaker. "Kamu, sudah makan?" Aku menghirup angin malam dengan berat, lalu menjawabnya. 

"Langsung, intinya saja." Aku mendengar helaan nafas di seberang sana. aku kembali memetik gitarku lagi. 

"Sepupumu, akan datang besok. Ia akan tinggal denganmu." Aku menghentikan jemariku. 

"Siapa?"

"Taehyung." Senyuman kembali kutampakkan. Taehyung, adalah sepupuku yang paling bawel tapi dia selalu ada untukku. Saat ini, ia sibuk dengan urusan kuliahnya di bidang bisnis, ya biasa ia akan meneruskan perusahaan papanya. 

"Berapa lama?"

"Belum tahu. Jaga kesehatanmu, enggak usah sering - sering main gitar di balkon."ucapnya. 

"Ya." Aku lanjut memainkan gitar kesayanganku. 

Tiba - tiba, suasana kembali sunyi. Aku melirik ponselku, masih. 

"Kamu kenal Daniel dan Baejin?"Dahiku berkerut. 

"Kenapa?" 

"Enggak apa - apa." 

"Apakah, aku bakal di jodohin sama mereka berdua seperti di drama - drama gitu? Haha, hell no. Sudah pasti kutolak."Mama terdiam, lalu kembali berbicara. 

"Enggak, kamu enggak dijodohin. Hanya, mereka akan bekerja sama dengan perusahaan papa. Tapi, salah satu dari mereka masih terlibat dengan perusahaan musuh kita."Oh, perusahaan Chaelin maksudnya? Memang sih, perusahaan Chaelin itu terkenal dengan kelicikannya. Dan, sepertinya perusahaan salah satu dari mereka itu dipaksa oleh ancaman dari perusahaan tersebut. 

Pemiliknya aja sudah licik, apakabar anaknya? Sama - sama liciknya. 

"Perusahaan Bae yang terlibat dengan perusahaan musuh. Mereka sedang berusaha untuk keluar dari sana." Oke, jadi Jinyoung maksudku Baejin adalah bagian dari membantu perusahaan licik itu? 

Pasti ada alasan di balik semua itu. 

"Kalau gitu, mama tutup ya?" 

"Ya."

***

Baejinyoung POV. 

Aku tak tahu, aku dimana sekarang? Aku diposisi memerhatikan orang - orang yang berlalu lalang dengan tergesa - gesa. Aku mengikuti mereka. Mereka menghadapku lalu membungkuk memberi hormat. Aku sudah sangat terbiasa dengan hal itu, namun disini tampak asing bagiku. 

Kaki ini terus berjalan, aku merasa sedih, gelisah dan marah. Lama - lama, aku berlari. Hujan, dan aku berlari tanpa peduli dengan hujan yang sangat deras itu, aku berhenti disalah satu tempat yang terlihat dijaga beberapa orang. Mereka menunduk memberi hormat kepadaku. Aku terus berusaha memasukinya. Namun, mereka menghalangiku. 

"Biarkan aku masuk, ini perintah!"perintahku. 

"Tapi, tuan muda. Kami tidak mengijinkan masuk, ini perintah dari Raja." Mereka menyilangkan tongkat mereka, menghalangiku masuk. 

Philos --- bae jin youngTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang