8

32 3 0
                                    


Oke, gua malah ketemu si kepala kecil.

"Loh."

"Rey?"Akhirnya, kami masuk kedalam bus. Dan duduk bersebelahan. Jinyoung, ah dia lagi menaruh plastik belanjaannya. 

"Habis darimana?" Gua otomatis noleh ke dia. Dia lagi buka permen. 

"Ah, dari perpus."Dia ngangguk - ngangguk lalu menyodorkan permen. 

Gua natap ya, gua kan enggak mau langsung ambil. "Untuk lu." Iya, gua langsung ambil enggak mau jual mahal hehe. Rejeki enggak boleh di tolak. 

"Lo anak rajin ya, Rey. Ke perpus enggak kayak gua males." Sebenarnya, gua juga malas demi mimpi itu gua ke perpustakaan. Gua hanya bisa nyengir doang. 

Dia nyodorin earphone, mau gua tolak tapi dia langsung masangin ke telinga kanan gua. Dia sepertinya enggak menerima penolakan. Lama - lama, gua larut dalam musiknya. 

Dan tertidur. 

***

*Mimpi Rey*

Gua enggak tahu, kenapa rasanya gua nyaman banget. Seperti di jaga, gua membuka kelopak mata. Sekarang, gua berada di sebuah kamar. Gua segera mengucek mata, melihat sekeliling. 

Dikamar siapa sih gua?

"Lo di kamar gua, Reyana."Gua noleh ke pintu kamar, ada seseorang dengan tinggi sekitar 179 cm. Ia, tersenyum sambil membawa dua mug. Lalu, duduk di kasur. Ia menyodorkan mug itu kepada gua yang langsung spontan mengambilnya. 

"Baejin?"Lah, LOH. 

KENAPA BAE JIN YOUNG HADIR DISINI WOY. Dia membelai rambut gua,lalu dia tersenyum manis. Anjir, meleleh gua. "Untung, gua cepet - cepet bawa lo ke sini."

Gua mengernyitkan dahi, "Gua kenapa emang?" 

"Lo, pingsan di taman. Gua tahu lo capek banget kabur dari penjara sialan itu." Penjara? Gua ingat. 

"Lo..."

"Hmm?" Dia menatap gua dengan intens nya. Tiba - tiba, bibir ini ngilu.

"Gajadi." Dia menaruh mugnya lalu berdiri. Dia tetap tidak melepaskan kontak mata dari gua. Gua kuat gaes. 

"Gua ke dapur dulu ya, lo istirahat dulu ya." Gua cuma bisa ngangguk. Dia pergi kemudian menutup pintu. Gua melihat sekeliling, hingga ada satu bingkai foto di meja. Gua mengambilnya. 

Baejin ganteng hehe, duh gua mikir apa sih. Gua lihat orang yang disebelahnya. 

LAH GUA? 

Mereka kelihatan bahagia banget, gua lihat lagi bingkai foto yang kedua. Makin bikin gua spot jantung mendadak.

BAEJIN DAN GUA PELUKAN ERAT BANGET. Oke, gua calm down, tarik napas hembuskan. 

Eh,tapi mengapa dia muncul di mimpi gua? Apa dia orang yang sangat berarti? 

Tiba - tiba, ada yang mengetuk pintu, gua langsung menaruh bingkai foto itu kembali ke tempatnya. Baejin, menampilkan sosoknya, ia mendekati gua. Lalu, menggenggam tangan gua, otomatis gua berdiri pelan, sekarang dia berada dihadapan gua. 

Lalu, kepalanya mendekati gua dan dahi gua di cium...

DIA CIUM GUA YOROBUN! 

Oke, REPEAT. 

DIA

CIUM

GUA.


Kemudian ia mengacak rambut gua dengan gemas. "Lucu." lalu ia menarik tangan gua dengan santainya. Otomatis, gua mengikutinya. Kami, berada di perpustakaan. Ia, menarik sebuah buku yang berada di rak itu. 

"Gua rindu sama lo. dan, setiap saat gua membaca buku ini untuk mengurangi rasa rindu gua ke lo." Ia memberikan buku itu kepada gua. 

Gua menerimanya, walaupun masih bertanya - tanya dengan kejadian yang barusan terjadi. Gua membolak - balik cover novel itu. Kembali menatap dia yang sedang berada dirak sebelah dan mengambil buku lagi, lalu membacanya. 

Cahaya matahari menerangi siluet wajahnya, ia yang terlihat fokus dengan buku itu membuat jantung sialan ini berdebar dengan  kencang. Dia terlihat sangat tampan sekarang, gua tahu dia selalu tampan. Tapi, ini lebih tampan. Gua kembali memerhatikan novel yang ia berikan kepadaku, aku membacanya pelan - pelan. 

Kami terlarut dengan bacaan. 

Langit sudah menunjukkan malam hari. Woah, ini pertama kali sepanjang gua bermimpi tidak pernah terasa menjalani seharian di dalam mimpi. Biasanya, malam hari terus terbangun lagi. Sekarang,gua berada di kamar yang ku tempati sebelumnya. Jinyoung? Gua lebih suka manggil dia Baejin enggak apa - apa ya? 

Sepertinya, dikamarnya. Gua menutup novel yang dia berikan kepada gua. Lalu, keluar dari kamar jam sudah menunjukkan 23.47 dan gua masih berkeliaran ingin mengambil air mineral. Tenggorokkanku sangat kering, gua perlu membasahinya dengan air. Gua sudah mengisi teko dengan air, sekalian gua mengamati semua sisi yang ada di rumah ini. 

Gua melihat semua foto yang berada di ruang keluarga. Fotonya dan fotoku. Benakku selalu berpikir bahwa hubungan kami sepertinya sangat dekat terlihat dari foto - foto. Dan gua yang di foto ini, terlihat bahagia sekali. 

Kembali, gua menaiki tangga. Hingga, suara nyanyian yang asing menembus gendang telinga. 

Gua mengikuti suara itu, gua tahu itu suara siapa kalau bukan Baejin. Kami hanya tinggal berdua disini dan selain dia siapa lagi. 

Waking up in a cold sweat
Someone else in this cold bed
I'd do anything to not be alone
All alone with the ceiling
All alone with this feeling
And I wonder if I'll ever let go
I tried spending my nights under
Someone new
But the truth is
I could spend my whole life getting over you
Yeah yeah yeah
Getting over you
Getting over you

( Lauv - Getting Over You.)

Suaranya bagus, dia bisa menyanyi juga? Wah, tapi Baejin di dunia nyata bisa juga enggak ya? Kenapa gua jadi mikirin dia? Gua menggelengkan kepala melenyapkan pikiran tentang Baejin. Gua mau mendekatkan telinga lagi di pintu. Tetapi...

Pintu terbuka dan gua hampir terjatuh. Gua memegang lengan orang. 

"Lo, kenapa belum tidur?"

Gua mendongak menatap kedua mata lebarnya itu, hampir saja terhipnotis. Kemudian segera melepaskan lengannya. 

Mata gua hanya menatap lantai, lalu menggaruk tengkuk. "Gua tadi ambil air minum, ini mau ke kamar." Gua segera jalan ke kamar, tiba - tiba lenganku dipegang. 

"Hmm, Reyana." Gua memutar badan kembali menghadapnya. Ia, menatap balik. 

"Ya?" Dia hanya menggaruk tengkuknya sambil menatap gua. 

"Tidur yang nyenyak ya?"Ini perintah apa pertanyaan? Gua cuma ngangguk kemudian masuk ke kamar. 

Dia? Masih diluar. Gua kembali ke kasur dan menyelimuti diri. 

Gua berusaha buat tidur, tetapi yang ada gua malah guling - guling enggak jelas. Hanya menatap langit - langit kamar, lalu kembali memikirkan Baejin di dunia nyata. Apa dia sama sepertiku? Apa kalau gua menutup mata sekarang, apa gua akan bangun ke dunia nyata? 

Atau di dunia mimpi ini? 

Lalu, lama - lama kedua mata ini mengabur.

***

Aku sekarang pakai kata - kata gua ya gapapa kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Philos --- bae jin youngTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang