Karena dia adalah aku.
Enggak mungkin kan, kalau reinkarnasi? Aku enggak pernah percaya akan hal itu.
"Tapi, Rey. Di robekan ini dia lagi gandeng siapa?" Astagfirullah, seketika bulu kudukku menaik.
"Tangan orang lahhh."Taehyung sudah mengangguk mengerti. Pertanyaannya yang ada di benakku, aku genggam tangan siapa?
"Jangan - jangan setan lagi."Reflek,ku menabok bahu Taehyung dan dia hanya menampilkan senyuman kotaknya dengan cengiran khasnya.
Aku dan Taehyung kembali ke ruang tv, sambil membawa buku itu dan juga foto. Taehyung sudah membersihkan debu yang melekat di buku itu. Lalu, ia membukanya. Tulisan latin, untunglah kami masih bisa membacanya.
Taehyung masih sibuk dengan buku itu sedangkan aku segera mengambil air. Aku melihat buku itu dengan seksama. Tulisannya terlihat sangat lama, seperti berabad - abad sih.
"Ini, sebuah pertanyaan pada benakku dan keyakinanku. Kalau kita memang di takdirkan untuk saling bertemu lagi di tempat yang berbeda dengan perasaan yang sama atau kisah kita yang berbeda dengan saat ini. Ketahuilah, kamu wahai gadis yang berhasil mendapatkan hatiku. Bahwa, perasaan ini tetap sama. Meski, aku dan kamu nanti belum merasakan perasaan ini satu sama lain." baca Taehyung
"-Perasaan itu akan datang. Dengan cerita yang mungkin berbeda." lanjutku. Kami terdiam, hanya bunyi jarum jam. Aku tidak tahu, apa yang dipikirkan sepupuku yang sekarang sudah meminum airnya.
Dan aku yang masih berusaha mencari tahu, apakah reikranasi itu benar - benar terjadi? Siapakah penulis buku itu? Apa gadis itu yang ada di foto? Apakah, ini ada hubungannya dengan sebuah mimpi yang selalu bergentayangan di setiap malamku? Cerita yang berbeda? Maksudnya apa?
Ayolah, aku bukanlah seorang peneliti. Aku masih seorang murid sekolah yang masih belum lancar berkuda. Kenapa ini sangat membingungkan kepalaku?
Ini lebih sulit di bandingkan sejarah.
Sejarah masa lampau di keluarga lebih memusingkan kenyataannya.
"Sepertinya, buku ini harus gua teliti lagi. Dan sangkut pautkan dengan mimpimu, Rey. Bisa saja, reinkarnasi itu terjadi pada dirimu. Setelah, gua membaca sepotong tulisan ini, di buku ini menunjukkan. kalau mereka belum menemukan titik penyelesaian." jelas Taehyung, aku mengangguk sembari memainkan jariku.
Taehyung sudah menaruh buku itu ke kamarnya, ia akan menelitinya lagi dengan buku - buku keluarga yang dia dapatkan di rumahnya. Aku mendongak ke atas, menerawang langit - langit.
Teka - teki, masa lalu, masa kini. Ini semua bermain dengan perjalanan waktu, aku bertanya kepada diriku sendiri, apakah aku adalah seseorang yang berada di masa lalu itu? Kalaupun memang aku adalah dia. Aku belum tahu siapa penulis itu atau pria itu.
Apakah kami sudah saling menemukan satu sama lain? Kalau kami sudah saling bertemu, bagaimana kami mengetahui tentang masa lalu ini? Enggak logis, kalau misalnya kami saling mengingat satu sama lain? Aku saja lahir di era yang berbeda. Tapi, mungkin saja ini enggak mustahil. Mungkin, kami akan saling mengingat.
Mungkin.
Ah, pusing kepalaku mendingan aku makan cemilan sambil nonton drama korea.
***
Aku sedang di perpustakaan kota, mencari buku tentang reinkranasi. Mataku melihat buku itu tapi ia berada di rak yang paling atas. Aku berjinjit, resiko pendek. Tiba - tiba sebuah tangan mengambilkan buku itu, lantas aku berbalik.
Timingnya enggak bagus.
Jarakku dengan pengambil sangat berdekatan. Ia memberikan buku itu padaku setelah ia membaca judulnya. Sepertinya, wajahnya juga enggak asing di mataku. Ia tersenyum menampilkan giginya. Oh, Daniel!