Kepada kamu yang mungkin saat aku menulis ini, kau sudah tuntas melupakan segala hal tentangku.
Kita sudah bertemu pada penghujung tahun, aku sudah tidak tahu lagi kabarmu, dan kamu tahu rasanya masih saja sulit untuk tidak terpikir tentangmu. Sebab luka itu tak kunjung sembuh.
Mengetahui kamu sudah memilih dan menemukan bahagia baru, dalam diri aku bertanya mengapa aku tak bisa berbuat demikian. Entah mengapa untuk merelakanmu begitu sulit, entah mengapa untuk memulai lagi terasa takut dan ragu.
Aku salah terlalu jauh menerka rasamu, aku pun salah terlalu jauh melibatkanmu dalam kisahku, dan menetapkanmu sebagai tokoh utama.
Bisakah aku kembali pada hari di mana kamu begitu mencintaiku?
-mungkin hanya perasaanku.
Hari di mana pertama kali kita saling menyapa?
Hari di mana semua terasa begitu baik-baik saja.
Aku merindukan leluconmu yang tak lucu itu.
Aku merindukan tingkah lakumu yang membuatku enggan untuk menahan tawaku
-bahkan membuat ku tersipu malu.
Aku merindukan waktu ketika aku bersamamu.
NR.
-Your pretty girl
