Amanda sedang merapikan kerudungnya di depan cermin berukuran sedang yang terpajang di kelasnya. Cermin itu letaknya dekat pintu kelasnya tepatnya di samping pintu. Kebetulan pintu kelas itu terbuka, terlihat Alvin berjalan menuju arah kelasnya. Amanda yang melihat Alvin hendak berjalan ke arah kelasnya dan menatapnya, ia langsung berlari dan langsung duduk di tempat duduknya sementara Nadia teman sebangkunya sedang asik mencoret-coret agendanya.
Nadia yang sedang mencoret-coret agenda ia melihat Alvin dari arah pintu kelas berjalan ke arah kelasnya. Kemudian Nadia langsung menundukan pandangannya, karena Nadia merasakan Alvin sedang melihat ke arahnya. Namun ia bingung melihat Amanda yang sedang berdiri di depan cermin merapikan kerudungnya itu langsung terbirit-birit berlari dan duduk di sampingnya. Nadia pun menertawakan sahabatnya itu sehingga ia mendapatkan cubitan di pipi chubby nya oleh Amanda.
Sekarang jam terakhir pelajaran kosong yakni pelajaran sejarah karena tidak ada gurunya, gurunya hanya memberikan mereka tugas. Dan tugas yang berupa lima soal pertanyaan esai pun sudah selesai di kerjakan oleh Amanda dan Nadia. Makanya mereka sekarang freeclass. Namun tidak dengan Aqilla ia sedang sibuk dengan aktivitas merekap buku tabungan siswa. Amanda dan Nadia hendak menawarkan bantuan, Akan tetapi Aqilla menolak bantuan mereka karena tidak ingin merepotkan.
"Nad, dipanggil tuh sama Rayan!" ucap Lala kepada Nadia. Nadia pun tersenyum kepada Lala dan menghampiri Rayan ketua kelas XII-IPA 1 dengan muka kesal.
Oh ya, Rayan Maulana itu dia ketua kelas sekaligus sahabat cowok Nadia dari kelas delapan SMP. Mereka satu kelas terus dari kelas delapan SMP sampai sekarang kelas XII SMA. Akhir-akhir ini Nadia ingin menjauhi Rayan. Karena Rayan yang dulu berbeda dengan Rayan sekarang. Sekarang Rayan jadi lebih genit kepada cewek, sehingga membuat Nadia ilfeel dan tidak ingin dekat lagi dengannya. Semenjak Rayan selalu mengirimkan pesan-pesan kepada Nadia dengan kata-kata gombalan yang membuat Nadia risih.
"Ngapain lo manggil gue?" ucap Nadia kesal.
"Beb anter gue ke kantor yuk, ngumpulin tugas anak-anak!" ucap Rayan sembari menggoda Nadia.
"Gak mau! Minta antar aja tuh sama si Dina!"
"Gue pengennya sama lo beb!"
"Stop! manggil gue beb bab beb bob apapun itu, gue risi dengernya! Dan ingat gue bukan siapa-siapa lo!" ucap Nadia kesal. Benar-benar kesal karena Rayan, memanggil Nadia dengan sebutan itu sehingga teman sekelasnya mengira kalau mereka pacaran. Padahal Nadia sendiri anti dengan yang namanya Pacaran.
Kemudian Amanda memisahkan keributan Nadia dengan Rayan. Amanda mengetahui kalau Rayan menyukai Nadia, dan ia tidak setuju kalau Rayan mendekati sahabatnya itu. Bukan karena hal apa, tapi karena Amanda tidak menyukai sikap Rayan yang genit ke semua cewek.
Aqilla yang sudah beres merekap buku tabungan itu menghampiri keributan Nadia dan Rayan. Aqilla benar-benar kesal pada Rayan udah tau Nadia tidak mau menemaninya, dia terus-terusan maksa Nadia. Dengan terpaksa Aqilla yang mengantar Rayan, karena dia juga mau ketemu Pak Dedi untuk menyetorkan hasil rekapan uang tabungan.
※※※
Alvin dan Devan sedang duduk di bangku panjang depan kelasnya. Devan tidak habis pikir dengan sikap sahabatnya itu yang suka baperin cewek. Ternyata benar kata Alvin, cewek itu mudah dibaperin, namun Devan merasa tidak dengan Aqilla. Gadis itu malah seperti benci melihat Devan yang ada kalau ketemu saling meledek. Secara Devan selalu senang meledek Aqilla, karena bagi Devan membuat Aqilla marah tentu sangat menggemaskan melihat bibir tipis nya mengerucut maju kedepan dan melihat muka bete nya itu yang ia selalu kangenin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Until Jannah (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction|ADA DI APLIKASI DREAME| "Sahabat jika hari ini aku kehilangan semangatku, Tolong! Ingatkan aku, bahwa kita punya mimpi yang harus diwujudkan. Bersama memasuki pintu jannah." -Nadia Alyssa Azzahra- - Amanda Rafania Zharifa adalah seorang remaja yang...