Bersama

810 52 5
                                    

  Yuri bermain bersama Daemin dan Kyuhyun bertiga di pantai. Cuaca hari ini tidak terlalu terik dan juga salju sudah mulai turun beberapa saat yang lalu.

  "Mommy, ayo masuk ke dalam saja. Daemin kedinginan," kata anak itu pelan sambil menggigil. Yuri melepaskan jaketnya dan memakaikannya di tubuh Daemin. "Masuklah ke dalam kalau begitu. Biar mommy yang membereskan mainanmu," ucap Yuri. Tangannya mulai mengambil mainan di atas pasir dan memasukkannya ke tas kecil. Kini, tubuhnya yang kedinginan.

  Sebuah jaket tebal menutupi punggungnya. Yuri menoleh dan menunduk malu melihat Kyuhyun melepas jaketnya demi Yuri. "Kesehatanmu harus tetap dijaga, Yuri. Ayo, kita masuk," ucap Kyuhyun sambil memeluk Yuri yang kedinginan masuk. Senyum terpancar di wajahnya. Yuri merasa sangat nyaman, namun keraguan masih hinggap di hatinya.

  Keduanya masuk ke dalam villa dan menutup pintu rapat - rapat. Kyuhyun menyalakan penghangat ruangan sedangkan Yuri menyiapkan coklat panas untuk mereka minum bertiga sambil bermain.

  "Karena diluar dingin dan bersalju, mau menonton film ?" usul Kyuhyun. Yuri tersenyum dan Daemin mengangguk semangat. "Film apa, daddy ?" tanya Daemin. Kyuhyun mencari film yang tersedia. "Hm.. kalau menonton Avengers bagaimana ?" tanya Kyuhyun. "Ayo daddy !" serunya. Keduanya duduk di sofa panjang dan menjulurkan kaki mereka. Yuri meletakkan tiga gelas berisi coklat panas dan duduk di antara Kyuhyun dan Daemin.

  Ketiganya memakai selimut tebal untuk menghangatkan diri. Daemin asyik menonton dan mengobrol bersama sang ayah sedangkan Yuri hanya diam menonton film tersebut. Ketika acara berakhir, Daemin berteriak senang.

  "Daddy ! Lihat Avengers mena-"

  Ia melihat Kyuhyun tertidur dan ibunya terlihat membenamkan wajahnya di dada bidang Kyuhyun. Keduanya terlihat sangat serasi. Daemin yang tak ingin mengganggu mematikan televisi dan lampu ruang tamu itu sebelum ia sibuk bermain PSP di kamarnya. PSP pemberian sang ayah, tentunya.

  Setelah dua jam tertidur pulas di sofa, Kyuhyun terbangun dan mendapati Yuri masih tertidur pulas. Khawatir, ia memeriksa suhu tubuh Yuri dan juga denyut nadinya yang terlihat normal. Tangannya mengusap kepala Yuri lembut sampai akhirnya wanita tiga puluh lima tahun itu terbangun.

  "Filmnya sudah selesai ?" tanya Yuri pelan. Kyuhyun mengangguk. Tersadar dengan posisinya, Yuri segera berdiri dan merapikan selimut dan gelas yang sudah habis itu. Kyuhyun kini menemani  Daemin bermain di kamar dan mengajarkan putranya itu trik dalam bermain game - game yang ada.

  "Yuri,"

  "Hm ?"

  Kyuhyun memanggil Yuri yang lewat di depannya itu. "Aku perlu bicara denganmu," ucap Kyuhyun sambil tersenyum. "Daemin-ah, daddy dan mommy akan berada di kamar sebelah. Jangan ganggu, ne ? Ada hal penting yang harus dibicarakan dan akan memakan waktu yang sangat lama," ucap pria itu.

  Daemin mengangguk. Kyuhyun menarik tangan Yuri lembut menuju kamarnya. Dikuncinya pintu itu dan dirapatkan tirai kamar, agar tidak bisa diintip sama sekali dari luar.

  "Kau mau berbicara tentang apa denganku, Kyu ?" tanya Yuri lembut. Kyuhyun memeluk Yuri erat dan mencium bibirnya lembut. "Bisakah kita kembali, Yuri ? Aku tahu kau memilih Donghae dulu karena takut denganku yang kasar, bukan ?" tanya Kyuhyun serak. Yuri menundukkan kepalanya.

  "Yuri, kita sudah mempunyai Daemin. Mau sampai kapan seperti ini ? Ia juga malu memiliki ibu dan ayah yang tak pernah menikah secara resmi. Pikirkan lagi itu," ucapnya penuh harap. "Kyu.. aku tidak bisa. Aku.. aku takut," jawab Yuri ragu.

  Kyuhyun menggenggam kedua tangan Yuri dan mencium bibirnya lagi. Disandarkannya wanita itu pada kasur. Awalnya, Yuri tak membalas. Namun, persetan dengan semuanya, bibir itu membalas ciuman Kyuhyun yang lembut, yang semakin lama berubah panas.

  "Sebelum aku melanjutkan-"

  "Iya, Kyu. Aku setuju kita kembali bersama seperti dulu,"

  Jawaban itu tentu membuat Kyuhyun bahagia. Ia sangat bersyukur dengan apa yang baru saja dikatakan Yuri. Benarkah wanita ini kembali kepadanya ? Menjadi miliknya seperti dahulu ? Kini mereka akan resmi menjadi sepasang suami dan istri seperti apa yang mereka bayangkan saat masih berkencan dulu ?

  Kyuhyun benar - benar mencintai Yuri. Sepuluh tahun mengasingkan diri dari wanita itu membuatnya nyaris gila di London sana. Bayangannya muncul setaip hari, membuat Kyuhyun mustahil untuk melupakan seorang Kwon Yuri yang merupakan sosok cerdas, penyayang, dan juga sangat lembut.

***

  "Aish.. daddy, mommy, lama sekali bicaranya. Daemin sudah bosan," protes anak itu sambil memukul tangan Yuri kesal.

  Yuri tertawa kecil. "Mianhae, Daemin-ah," ucap Yuri. "Daddy dan mommy ada urusan penting untuk adikmu," Kyuhyun menanggapi, membuat Yuri memukul pria itu keras dan mengomelinya dengan bisikan.

  "Adik.. ?" tanya Daemin tidak paham. "Ah, jangan dengarkan apa kata daddymu. Daddymu sudah gila," komentar Yuri cepat sambil melemparkan tatapan tajam ke pria disampingnya saat ini. "Tetapi, ada kabar gembira untuk Daemin," ucap Kyuhyun cepat, membuat anaknya itu terlihat begitu bersemangat.

  "Mommy dan Daddy akan menikah. Nanti, Daemin tidak perlu setiap minggu berpindah - pindah. Kita akan menjadi satu keluarga," kata Kyuhyun sambil tersenyum. Daemin tersenyum bahagia mendengarnya. Ia langsung memeluk Yuri yang memangkunya sejak tadi. "Mommy, Daemin senang mendengarnya. Tidak akan ada yang memukuli mommy lagi dan memarhi mommy setiap pulang lagi," ucap putranya.

  Yuri menghapus airmata yang jatuh di pipinya. "Ah.. Daemin-ah. Jangan berkata seperti itu. Walaupun begitu, itu juga appamu. Dia sudah merawatmu sepuluh tahun ini," ujar Yuri sambil memeluk Yuri. Kyuhyun lalu bergabung memeluk Yuri dan Daemin, merasakan kehangatan sebagai keluarga yang sejak dulu ia impikan.

  "Saranghae,"

The End.

When We Were YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang