Hijalif

5.2K 407 46
                                    

"Tahan, Mba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tahan, Mba... iya, begitu... tiga... dua... satu!"

Ckrekkkk!

"Oke, udah Mba. Nanti hasilnya kita kirim ke Mas Bian buat editing."

Perempuan itu mengangkat kedua jempolnya, berjalan sambil mengusap peluhnya dan duduk di hadapanku.

"Capek?"

"Menurut kamu!?" kesalnya.

"Biasa aja dong!"

Ia menyeruput kopi hitam pahit yang sebenarnya jatahku pagi ini. Tapi... sudahlah. "Itu kan punya aku."

"Aku tuh ngantuk, Lif! Kamu sih ada-ada aja, nyuruh photoshoot pagi-pagi begini! Emangnya buat foto KTP apa!"

Aku tertawa pelan. "Buat buku Yasin."

"Alif!"

"Ganteng!" Ia mendengus, aku tertawa.

Dan akhirnya kopi hitam pahit itu tandas diminumnya, tersisa air jahe yang masih utuh sejak tadi. "Kamu lagian tuh aneh, laki-laki kok jualan kerudung!"

"Ini namanya emansipasi!"

"Emansipasi apa!?"

"Emansipasi laki-laki lah!"

Sekarang masih jam sembilan pagi, harusnya kami berada di kampus untuk belajar. Tapi alhamdulillah, Allah Maha Baik. Do'a anak ganteng kaya Alif dikabulin supaya dosennya nggak masuk gara-gara kehabisan bensin di tengah jalan.

Maaf ya Pak Dosen, soalnya anak ganteng ini punya kerjaan yang lebih penting daripada dengerin ceramah tentang travel umrohnya Bapak.

"Lif, kamu jadi kadoin Shafa kerudung yang bakal pertama kita produksi?" Aku mengangguk. Ya jadilah, masa enggak. Alif kan gak pernah PHP. "Emang dia bakal suka?"

"Suka, dong! Apalagi Alif yang kasih, cowok terganteng di ITB."

"Bodo! Eh, nama brandnya emang harus Hijalif banget? Alay tau gak?" ujarnya sambil mengamati hasil bordir yang bertuliskan nama brand dan logo.

"Alay apanya, sih?"

Ia mengamati kembali bordiran tersebut. "Jangan Hijalif! Hijchalif aja!"

"Ribeeeet! Bacanya gimana?"

"Ya Hijchalif, lah! Kalo Hijalif gak ada sumbangan dari nama Acha! Gak mauuu! Acha juga kan ikutan di sini!" Aduuh, ini kenapa suaranya nyaring banget sih kaya buntut kucing kejepit besi jemuran.

"Kamu gak liat? Dari Hijalif ini ada nama kamunya. Tuh huruf A!" Aku menunjuk huruf A yang diapit huruf J dan L.

Mata Acha memicing, persis orang minus yang ketinggalan kacamatanya. "Apaan nih! Masa cuma huruf A! Aku gak terima!"

"Aku kan belum ngelamar kamu, Cha," ujarku santai. Mata Acha langsung membulat.

"Alif!"

"Ganteng!"

Haiii! Ini buat yang request sequelnya Alif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii! Ini buat yang request sequelnya Alif. Yang pengen Syafza, in shaa allah habis Alif tamat ya>< (baru juga mulai)

Aku pake bahasa yang santai aja ya. Karena udah nyoba pake bahasa baku buat narasinya, tapi gak cocok buat Alif. Jadi mungkin sedikit nyampur nyesuain kondisi.

Selamat menikmati❤️

CinTasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang