Namanya Almira Natasya Ananda. Atau biasanya dipanggil Almira. dia adalah gadis cantik yang berusia 17 tahun.
Almira adalah gadis yang baik hati dan periang. rambutnya panjang dan lurus. dia sangat periang, tapi tidak di dalam hatinya.
keberuntungan tidak selalu menyertainya. ayah dan ibunya telah bercerai sejak dia berusia 12 tahun.
Sejak saat itu dia tinggal dengan ayahnya
tapi tidak lama setelah itu, ayahnya mulai terlilit banyak hutang dengan para rentenir.Dan pada usianya yang ke 15 tahun, ayahnya menitipkannya pada bibinya. Dengan alasan akan pergi ke Amerika Serikat untuk mencari pinjaman uang kepada kerabat mereka yang ada di sana.
Tapi sampai saat ini tidak ada kabar tentang keberadaan ayahnya karena itu para rentenir yang terlibat hutang dengan ayahnya sering menagih hutang pada Almira. Bibinya juga tidak terlalu peduli tentang hidupnya. Almira malah lebih sering dijadika pembantu daripada keponakannya sendiri.
*****
kali ini Almira terburu-buru keluar rumah. Dia menenteng tas sekolahnyadan berlari keluar dengan kecepatan penuh. Sesekali dia melihat ke arah jam tangannya.
Dengan nafas yang ngos-ngosan, dia tiba di halte tempatnya menunggu bis. Tapi tak lama setelah itu bis yang dia nanti akhirnya tiba. Almira mencari tempat duduk yang kosong dan mendaratkan tubuhnya di bangku itu.
Selama perjalanan ke sekolah, dia sangat cemas karena sudah hampir jam 7. Biasanya gerbang masuk sekolah sudah ditutup jam segini.
Almira akhirnya tiba di pintu gerbang depan sekolah. dia sangat berharap kalau gerbangnya masih dibuka. Tapi nyatanya gerbang itu sudah tertutup rapat.
"pak, bukain gerbangnya dong!" Almira memohon pada pak satpam yang tengah berjaga di pintu gerbang
"bakal saya bukain kok, tapi setelah masuk kamu udah ditunggu sama bu Elen di kantor guru" kata pak satpam dengan santai
"kali ini aja pak! jangan laporin saya ke bu Elen kalau saya telat! pak saya mohon. bapak kan orangnya baik" Almira memohon dengan nada lembut
"boleh, tapi kamu harus nunggu disini sampai nanti pulang sekolah. gimana? masih mau nggak?" wajah riang yang tadi ada di wajah Almira langsung hilang karena kata-kata pak satpam tadi.
"yaudah deh saya bakalan masuk" kata Almira dengan malas
satpam membukakan gerbang masuk. Dan Almira berjalan masuk dengan kesal. Dia bahkan sempat mengejek satpam itu dengan menjulurkan lidahnya.
keadaan ruang guru lumayan sepi, karena sebagian guru sedang mengajar. Kali ini Almira berhadapan dengan bu Elen, wali kelasnya yang terkenal killer di SMA Nusa Bangsa.
Dan Almira hanya bisa menunduk setiap kali bu Elen sedang mengomelinya.
"saya tau kamu pintar! apa karena itu kamu terus berangkat terlambat dan berharap agar saya memakluminya?! jawab!" suara bu Elen mulai menggelegar ke seluruh ruang guru.
"saya tidak ada maksud seperti itu. saya cuma...." Sebelum Almira menyelesaikan perkataannya, bu Elen sudah lebih dulu menyelatnya.
"kamu sudah lebih dari tiga kali terlambat! kali ini saya tidak mau mengurus urusan ini. saya capek terus-terusan ngomelin kamu setiap hari" Kata bu Elen sambil memberi isyarat menyuruh Almira pergi.
Almira sudah pergi meninggalkan kantor guru. Dia berjalan ke kelas dengan tatapan menunduk. Dia terlalu kesal dengan sikap wali kelasnya itu.
"siapa juga yang nyuruh buat manggil siswa yang telat ke kantor guru. makanya lain kali nggak usah repot-repot buat ngomel sama siswa yang telat" gumamnya sambil masuk ke kelasnya yaitu kelas XI IPA.
KAMU SEDANG MEMBACA
so that I LOVE YOU
Fantasybercerita tentang seorang malaikat pelindung yang turun kebumi karena telah melakukan dosa besar. hukuman itu menjadi awal dari kisah cintanya dengan seorang gadis bumi biasa. hukuman itu juga menjadi awal dari fakta baru yang muncul dalam hidup mal...