bab 4

33 1 0
                                    

kembali kecerita sebelumnya...

Verel semakin mendekatkan wajahnya ke Almira. dan bibirnya hampir memyentuh bibir Almira. tapi...

SPLASH!!

almira mendorong Verel dengan keras.

"LO NGGAK PUNYA AKAL YA?! GUE MASIH SMA TAU!" teriak Almira pada Verel.

"APA HUBUNGANNYA SAMA SMA?! GUE CUMA MAU NGAMBIL BULU MATA LO NIH JATOH!" Verel mengambil bulu mata Almira yang jatuh dipipinya.

"terus kenapa lo nutup mata lo?!"Almira masih tidak percaya pada kata-kata Verel.

"gue... gue cuma... gue cuma mau lo lihat wajah tampan gue aja!" Verel berkata dengan terbata-bata.

"DASAR LO TUH MESUM!" seru Almira.

"idih geer banget sih. lo pikir gue mau ngapain? lo pikir gue mau cium lo gitu. idih nggak banget" Verel tertawa mengejek Almira.

"udah ayo turun" Verel menarik tangan Almira yang sedang malu saat ini.

"gue bilang gue mau lihat sunset!" rengek Almira memohon pada Verel.

"gue bakal ajak lo ngelihat sunset yang lebih indah daripada disini. gue janji. sekarang ayo turun" Verel kembali menarik tangan Almira dan mengajaknya turun.

kali ini Almira menurut dan ikut turun dari rooftop bersama Verel.

*****

Almira dan Verel berjalan berdampingan. tapi jarak mereka sangat jauh. mereka bahkan sama sekali tidak bicara.

suasana diantara mereka sangat canggung. bahkan mereka sangat sulit untuk sekedar menengok satu sama lain.

"jernihkan pikiranmu Almira. kenapa kau berpikir Verel akan menciummu tadi. betapa malunya dirimu jika Verel tau kau berharap tentang ciuman itu"
kata Almira dalam hati. dia benar-benar malu saat ini.

"Percy apa kau sudah gila? kenapa kau mempunyai ide untuk mencium gadis itu. kau bahkan tidak diperbolehkan untuk jatuh cinta. kenapa kau malah akan menciumnya?" kata hati Verel. Verel sedari tadi juga memikirkan kejadian itu.

Almira terus berjalan bersama Verel padahal rumahnya sudah terlewat jauh. dia masih saja menunduk dan tidak memperhatikan sekelilingnya.

sebenarnya Verel terus ingin mengatakan kalau rumah Almira sudah terlewat, tapi suasananya sangat canggung diantara mereka.

"kenapa kaki gue pegel banget sih" Almira mengawali percakapan dengan Verel.

"Almira..." Verel belum selesai bicara, tapi Almira langsung memotongnya.

"kayaknya gue perlu olahraga pagi biar tambah kuat kaki gue"

"kayaknya lo..."

"iya gue tau gue tambah gendut. tapi lo mggak harus bilang itu dihadapan gue" Almira kembali menyelat omongan Verel.

"kenapa gue mggak kenal sama jalan ini yah?" Almira mrngamati daerah sekitar seperti orang linglung.

"ITU KARENA RUMAH LO UDAH KELEWAT JAUH!" Verel akhirnya berhasil meluapkan omongannya pada Almira.

"serius? kenapa lo nggak ngomin dari tadi sih!" Almira juga terlihat sama kesalnya

"siapa suruh lo nyelat omongan gue terus!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

so that I LOVE YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang