Bab 1

14.9K 174 7
                                    

Nama gue Benny, gue itu orangnya cupu, lemah dalam olah raga, enggak terkenal lagi, tapi kalau dalam pelajaran gue bisa mendapat kedudukan di tiga besar, dan sekarang gua udah kelas dua SMA. Gue biasanya cuman di kos-kosan dari pulang sekolah sampai masuk sekolah lagi. Di kosan ini ada seseorang yang sekolah bareng sama gue, sekelas pula. Namanya Budi anaknya terkenal banget karna dia anak basket, udah gitu dia anak orang kaya lagi, tapi kenapa dia mau tinggal di kos-kosan yang kecil kaya gini secara kan dia anak orang kaya.

Gue itu selalu pingin kenalan sama dia, tapi emang dia mau kenalan sama gue, yang membuat gue mengurungkan niat untuk berkenlan sama dia. Sampai di hari itu semuanya mulai berubah.

"Aaaaaa... KECOA TERBANG" Dengan kagetnya gua langsung keluar kamar sambil membawa laptop gue karna tugas sekolah yang minta ampun banyak banget.

Sontak gue pun langsung ke kamar sebelah karna gue ketakutan. Tapi kenpa gue masuk ke kamar Budi yang belum pernah kenalan sama gue.

Kenapa gue masuk ke kamar Budi segala kan masih ada kamar orang lain, dan kenapa gue ga sadar pas waktu masuk kekamar dia sih.

"Eh... Eh... I-ini bukan yang seperti loe lihat"

"Oh kirain apa-an, cuma coli toh lanjutin aja jangan peduliin gue. Anggep aja gue gak ada" Walaupun rasanya agak canggung sih, kan mergoki teman sendiri yang sedang coli itu pasti dia malu dang a mau kenal sama gue, tapi mau gimana lagi udah terlanjur. Dengan perasaan gugup gue pun duduk di bangku tempat dia belajar.

"Eh... Bisa ambilin tisu itu ga" Dengan nada sok akrabnya dia.

Sontak gue pun terkejut dengan suara dia yang meminta tolong kepada gue.

"Eh... I-iya..... Ya-yang ini kan" Jawab gue dengan penuh rasa gugup.

"Iya cepetan dong keburu tumpah kemana-mana nih" Dengan nada yang agak membentak dan membut gue menjadi semakin gugup.

Dengan tidak sengaja dan entah kenapa gue tidak sadar, ketika gue melirik ke barangnya dia. [Yah tau lah apa itu]

"Wah punyamu besar juga ya" Dengan ekspresi terkejutku.

"Apa loe bilang tadi, gue ga dengar" Masa sih ga denger.

"Ah.... Bu-bukan apa-apa kok hehehe" Gue yang sangat gugup itu pun langsung kembali ke meja belajar tadi sambil gugup.

Kenapa tadi dia ngomongin itu, emang ia ya punya gue besar "Hehehe" Dengan ekspresi bodohnya dan tertawa sambil berkata dalam hati. [Lah dia baru sadar punya dia besar]

Kenapa dia ketwa sih, emang ada yang salah apa sama gue. Di dalam hati gue bertanya-tanya.

"Eh... Kenapa loe kesini, udah ga ketok pintu dulu lagi" Dengan nada ketusnya.

"Eh.... Ma-maaf ya, ta-tadi ga ketuk pintu dulu, loe sih kenapa ga dikunci pintunya"

"Yah..... Kalau pintu ga di kunci itu emang udah biasa, lagian siapa juga yang mau masuk ke kamar orang sembarangn kaya loe"

"Hehehehe... Maaf deh sorry sorry. Soalnya tadi di kamar gue ada kecoa terbang, karna gue terlalu ketakutan, gue langsung aja masuk ke kamar loe. Maaf ya jadi ga sopan" Dengan nada yang malu dan canggung.

"Oh.... Tapi, kenapa loe masuk ke kamar gue kan masih ada kamar yang lain?"

"Emmmm.... Enggak tau, kenapa ya? Mungkin karena takut jadi asal masuk aja deh hehe" Dengan nada yang cukup genitnya.

Gue pun kebingungan harus ngomomg apa lagi buat bisa tidur di sini untuk sementara.

"Emmm... Gue boleh ga tidur di sini dulu, plis... Plis... Tidur di lantai pun gapapa yang penting bisa tidur plis.." Dengan nada genit gue yang lebih menggoda.

Crazy Neighbour SexWhere stories live. Discover now