2. tembakan pertama

150 39 12
                                    

chapter two : tembakan pertama
focus : the third person
warning : typo's

Bambam menarik tangan Rose menelusuri hutan yang terlihat sangat gelap karena tertutup oleh pohon pohon besar, "Engga usah di tarik tarik, bukan sapi"

"Diam, suara kamu bisa bangunin penjaga hutan ini, mau di usir?" Gadis itu menggeleng, Bambam kembali menarik Rose secara halus.

"Selamat datang!" Sambut Bambam dengan sedikit berteriak membuat Rose mencubit pinggangnya, "Katanya engga boleh ribut" cela Rose.

"Ini kan sudah bukan di hutan"

"Ini sekolah apasih? Kok mirip hogwarts?"

Rose menatap sekelilingnya dengan aneh sekaligus takjub. Bertanya tanya tempat apa ini sebenarnya.

"Gini, matanya tolong di gunakan untuk membaca papan itu" ucap Bambam sambil menunjuk ke arah papan kayu yang sudah di penuhi dengan lumut, "mana tulisannya,"

"Itu perhatiin baik baik ukirannya"

"Engga ada tulisan apa apa," Bambam lagi lagi menarik Rose, "udah mending masuk aja nanti juga tau sendiri kok"

Lelaki bersurai merah muda itu berjalan duluan berniat untuk membuka pintu bangunan tersebut, sedangkan Rose masih sibuk menatap papan kayu yang sudah kropos.

"Rose! Sini, jangan ngelamun disana"

"Iya iya tunggu" Rose mempercepat langkahnya mendekat ke arah Bambam yang badannya sudah setengah masuk ke dalam bangunan itu, "Sial" guman Bambam setelah melihat suasana yang menegang di dalam gedung sekolahnya.

"Rose, dalam hitungan ketiga, lari dan nyari sesuatu yang bisa kamu gunain buat ngelindungin diri, oke?" Rose tak mengerti, tapi ia hanya mengangguk angguk.

"1"

"2"

"3"

Mereka berdua lari ke arah yang berlawanan, Rose lari ke sebelah timur dan Bambam berlari ke sebelah barat. Bersembunyi di balik tembok dan tangan yang sedang sibuk meraba lantai untuk mencari benda untuk melindungi diri.

"Wajahmu cantik, tapi mungkin lebih cantik kalau di beri sedikit goresan" lelaki itu entah dari mana, tiba tiba berada di depan Rose dengan pisau yang mengarah ke wajah gadis itu lengkap dengan seringaian yang teroatri indah di wajahnya.

Rose refleks menendang perut lelaki itu, sebagai usaha pertahanan diri, berniat mencari Bambam untuk meminta penjelasan apa yang sebenarnya terjadi di sini.

Namun di tengah perjalanan, lengannya di tahan oleh seseorang, tetapi dengan cepat ia menepisnya.

"Tenanglah, aku tidak akan membunuhmu" suara itu membuat Rose berbalik, ia melihat seorang gadis dengan rambut yang di kepang dua dan wajahnya yang penuh dengan lebam yang mengeluarkan sedikit darah tersenyum manis kepadanya.

"Kamu ngapain lari larian di tengah sini, kenapa engga cari tempat aman saja?"

"Ah ituㅡ"

"Maaf, tapi sekarang bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan" potongnya, "tapi lo sendiri yang nanya" batin Rose.

Ia berjalan mengikuti kemana arah gadis itu pergi, tetapi di tengah jalan Ia teringat pada apa yang di katakan Bambam sewaktu mereka menuju ke sini "Don't trust anyone, Rose"

battleship • k. idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang