Al-Qur'an dan Handphone

171 9 0
                                    

•••

👌Menyibukkan Diri dengan Sesuatu yang Bermanfaat👍

Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah SAW. Bersabda : "Diantara (tanda) kebaikan keislaman seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak berguna baginya."
(Hadist Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi & yang lainnya)

•••

Ada sesuatu yang terus menjadi pertanyaan dalam batinku selama ini. Ibuku kurang suka saat aku kerap kali memainkan handphoneku dengan asyiknya. Sudah beberapa kali ketika aku sudah mulai memiliki handphone dan asyik pada duniaku sendiri ibu sering kali memarahiku.

Semenjak saat itu aku mulai mengurangi memainkan handphoneku. Padahal yang aku tahu handphone itu dibelikan oleh ibuku sendiri, namun aku tidak tahu apa yang membuatnya marah kerap kali aku memainkan handphoneku.

Bahkan akupun mempunyai seorang kakak laki-laki dan diapun memiliki handphone sama sepertiku, ibuku kadang bersikap seolah-olah membiarkan aku dan kakak saat kami asyik dengan handphone masing-masing.

Sampai pada akhirnya aku meminta maaf dan menanyakan hal yang selama ini menjadi pertanyaanku sejak lama, namun ibu hanya terdiam dengan asyiknya menonton tv.

"Bu teteh minta maaf, karena telah menyakiti hati ibu atas perlakuan teteh. Bu kenapa setiap kali teteh memainkan handphone, ibu selalu saja marah?", ujarku pada ibu.

Aku hanya terdiam dan menunggu ibu menjawab pertanyaanku yang memang sudah lama aku ingin mengetahui apa jawaban ibu.
Kemudian ibu menjawabnya dengan perkataannya yang menjadikan aku sadar terhadap kesalahanku sendiri.

"Teh, ibu marah karena ibu sayang teteh, ibu tidak mau handphonemu memperbudak teteh, ibu membelikanmu handphone karena ibu ingin teteh menggunakannya dengan mencari berbagai ilmu pengetahuan, tapi teteh sepertinya telah diperbudak oleh benda itu, karena ibu melihat dinding keimananmu mulai melemah kerap kali teteh melalaikan waktu shalat demi asyiknya memainkan handphone. Dan ibu tidak suka ketika keluarga kita berkumpul saat itu hanya hampa, sepi yang terasa karena kamu dan kakak asyik dengan handphone kalian," ujar ibu.

Deg, rasa bersalahku muncul dan benar saja aku menyadarinya bahwa aku salah dan tak seharusnya lebih memilih benda yang nyatanya memang membuatku asyik dengan duniaku dan menghiraukan lingkunganku.

Sejak saat itu aku mulai mengerti kenapa ibu memarahiku saat aku memainkan handphoneku, karena ibu tidak ingin diriku ini diperbudak oleh handphoneku, ibu sangat cemas ketika aku mulai melalaikan shalatku karena aku lebih memilih memainkan handphoneku ketimbang panggilan dari sang Maha Pencipta.

Semenjak itu aku hanya memainkan handphoneku pada hal yang positif, misalnya mengecek grup kelas, untuk sekedar melihat apa ada tugas, dan mengecek apa ada pesan yang penting, mencari dan menambah ilmu di internet, berbagi ilmu pada teman, dan lainnya. Begitupun saat di rumah aku tidak memainkan handphoneku saat berkumpul bersama keluarga, aku lebih sering menghabiskan waktu sepulang sekolah untuk belajar bersama adik-adikku sekaligus membantu adik-adikku mengerjakan tugasnya.

Dan semenjak itu pula aku selalu memikirkan perkataan ibu yang membuatku tersadar akan kelalaianku selama ini, aku harus memperbaiki diri, aku harus lebih membentengi keimananku agar aku tak meninggalkan kewajibanku sebagai seorang muslimah. Ibu selalu mengingatkanku untuk tidak lupa akan kewajibanku.

Aku sadar ternyata obat penenang hati sekaligus cara untuk memperkuat keimanan adalah membaca alqur'an. Karena dengan membaca alqur'an terasa ketenangan dalam hati, dan akupun mencoba untuk lebih sering mengecek hafalan surat dari pada pesan dihandphone namun kerap kali saat aku memilih memainkan handphoneku terkadang aku langsung teringat dengan semua perkataan ibu yang sangat menyadarkan aku bahwa kita harus benar-benar membentengi dinding keimanan kita dengan membaca alqur'an, menghafal bahkan mengamalkannya agar masa muda dan waktupun tidak terbuang sia-sia.

•••

Pesanku agar nantinya kita tidak menyesal atas perilaku kita yang harus dipertanggung jawabkan nantinya, dan agar kita tidak diperbudak oleh benda yang membuat kita lupa waktu bahkan melalaikannya. Maka pelajari Alqur'an, karena Alqur'an adalah petunjuk bagi kita, karena seringnya kita membaca alqur'an maka kegiatan negatifpun tidak akan ada pada diri kita. Menghafal dan membaca alqur'an juga dapat meninggikan derajat kita dan kedua orangtua dan keluarga.
jadikan Allah sebagai kekasih hidupmu, ikuti akhirat maka dunia akan mengikutimu.

•••

Bismillah.. Haii 👋 cerita ini saya tulis sesuai cerita hidup pribadi hehehe.. Dan juga terinspirasi dari buku Tauhid Hasan 2.. Sekedar ingin berbagi semoga cerita yang saya tulis ini bermanfaat, saling menasihati dalam kebaikan dan tentunya menjadikan nasihat untuk diri pribadi dan untuk pembaca ya,, 💞

Ig@anisaokta_14

Keberanian itu kunci KeberhasilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang