[03] Siluman Harimau

1.1K 134 14
                                    

------------------------------
PREMIER AMOUR
------------------------------

Pelajaran berjalan seperti biasa, Guru Kang berceramah panjang lebar tentang sejarah seluk beluk berdirinya Negri Gingseng ini.

Ada sebagian murid yang mendengarkan, bahkan sebagian murid beralibi meminta izin ke toilet yang pada nyatanya membolos pada jam pelajaran membosankan tersebut.

Tak jauh beda dengan Sinb sekarang, gadis itu tak bisa fokus mencerna apa yang sedang Guru Kang terapkan di depan.

Sedari tadi, otaknya hanya memikirkan pria berwajah kelinci yang baru saja menjadi penghuni baru di sekolah ini.

"Kok bisa? Kau sengaja?!" tuduh Sinb tanpa ba-bi-bu kepada gadis di sebelahnya yang tentunya tersentak kaget.

"Apa?" balasnya dengan raut tenang.

Jari telunjuk Sinb melayang lurus mengarah kepada pria yang sedang terfokus pada buku dihadapannya. Entah itu sungguhan atau pencitraan belaka, Sinb tak perduli.

"Jungkook?" tanya Yuju dengan polosnya. "Kali ini bukan bagian dari rencana, percayalah!" Sinb memicingkan mata menatap lekat manik kembar Yuju, ia yakin sahabatnya itu sedang bicara sungguhan dan tidak main-main.

Lalu atas dasar tujuan apakah pria itu pindah kemari?

"Untuk tugas kelompok Minggu depan, saya membutuhkan maksimal dalam satu kelompok berisi lima orang, saya yang buat atau kalian yang mempunyai pilihan sendiri?" Tanyanya dengan sorot mata serius. Suara Guru Kang menyita perhatian seluruh murid yang tadinya asik pada pemikiran masing-masing.

"Kang ssaem saja yang menentukan, biar adil untuk ke depannya juga." jawab lantang dari pria kalem berwajah tampan selaku Ketua Kelas. Mingyu.

"Baiklah kalau begitu," Guru Kang kemudian membalikkan badan membelakangi murid-muridnya dan menuliskan daftar kolom kelompok tugas pencaharian yang berhubungan dengan Sejarah Korea Selatan tersebut.

Sinb memicingkan mata ketika melihat namanya terpampang jelas dengan deretan nama di atas dan bawahnya.

"Baiklah sampai di sini pembelajaran bersama saya, Minggu depan saya tunggu hasil kerja kalian. Terimakasih." salam penutup Guru Kang yang langsung berlalu keluar kelas.

"Sinb! Kita sekelompok!" ucap Yuju antusias yang hanya direspon anggukan.

"Senang sekelompok denganmu, sepupu laknat!" suara bariton itu melantun hingga ketelinga Sinb.

"Jadi kita sekelompok dengannya?" tanya Sinb was-was karena memang ia belum sepenuhnya melihat tulisan dipapan tulis.

Yuju mengangguk, Sinb menelan susah payah salivanya, ia ingin memastikan sekali lagi.

Dan benar saja! Namanya sangat jelas tertera diurutan terakhir setelah Mingyu, Sinb, Bambam, Yuju dan barulah Jungkook.

Sinb menoleh pada Mingyu yang tengah tersenyum lembut ke arahnya, Sinb membalasnya dengan senyuman simpul.

"Sahabat, sepertinya kita memang berjodoh!" Mingyu mendongakkan wajahnya ke samping, mendapati Bambam yang sedang tersenyum lebar seusai mengucapkan kalimat menjijikan.

"Aku masih n-o-r-m-a-l." sedikit nada penekanan Mingyu berikan.

"Aku bercanda." balasnya tenang.

"Tapi aku ragu!" sergah Mingyu membuat Bambam membelalakkan mata sempurna.

"Ya! Kau tidak pernah tau menahu'kan soal mantan pacarku? Sebab kau tak pernah sekali saja mendengarkan curahan hati Bambam!" Mulut Bambam terbuka setengah melihat sahabat sedari kecilnya itu sedang mendengarkan lagu menggunakan headshet.

Premier Amour Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang