1.Renandra Wulandari

32 10 4
                                    

"Ren,kita harus putus"ujar sang cowok yang kini telah berada di hadapan Rena.

"Yang sekarang alasannya apa lagi?"Tanya Rena dengan cepat.Selingkuh.Rena sudah bisa menebak alasan pacar nya itu memutuskan nya.

"Gue gak mau terus terusan nyakitin lo"Rena sudah menulikan telinganya,enggan mendengarkan apa alasan sang pacar.Bukan Rena egois karena tak mendengarkan sang kekasih,namun Rena telah hafal betul apa alasan utama sang kekasih memutuskannya.

"Selingkuh lagi?"Tembakan Rena tepat sasaran.Mulut Reno bungkam mendengar pertanyaan dari Rena,pertanyaan yang seolah olah ini hal biasa dan ia sudah lelah.

"Awal nya sih gitu Ren,tapi-"Reno menggantungkan ucapaan-nya karena sebuah tangan lembut telah mengenai permukaan pipi nya.

plak

"Segitu gak berartinya gue di hidup lo no.Sampai sampai kesabaran gue loe anggap sebagai izin untuk lo bebas selingkuh.Dari dulu gue tau lo selingkuh.tapi apa?loe yang dari dulu gak mau mutusin gue,dan dengan bodohnya gue percaya dengan kata maaf lo,dan juga janji lo buat berubah.Basi tau gak!"Air mata Rena sudah mengalir deras sepanjang kata yang Rena ucapkan.

Kesabaran Rena kini talah habis.Harga diri nya telah di injak injak oleh Reno.Berkali kali Reno selingkuh entah itu di depan atau pun di belakang,Rena tau itu semua.Maaf dan sabar Rena ternyata di anggap salah oleh Reno.Maaf dan sabar Rena bagi Reno bak sebuah izin untuk melakukan hal tersebut.Rena Lelah akan itu semua.Berkali kali Rena meminta Reno mengakhiri hubungan mereka saja,namun Reno selalu kekeh untuk melanjutkan hubungan mereka.

"Oke.Gue turutin mau lo.Asal nanti jangan pernah lo cari gue lagi saat selingkuhan lo udah nyampakin lo!"Tanpa mendengar jawaban dari Reno,Rena pergi meninggalkan taman yang menjadi awal dan akhir kisahnya dengan Reno.

***

"Udah lah Ren.Cowok bangsat modelan Reno gitu masih aja lo tangisin."Shasa geram melihat sahabatnya ini kembali menangisi mantan pacar yang telah berjuta kali menyakitinya.

"Gue gak nangis gara gara Reno.Tapi gue menangisi kebodohan gue,karena masih aja percaya sama Reno.Gue gagal jadi pacar yang baik buat Reno."Shasa tak habis fikir dengan sahabatnya ini.

"Baik yang kaya gimana lagi maksud lo?.Ren,lo tuh udah jadi yang terbaik.Cuma ya Reno nya aja yang memang tukang selingkuh."Tangisan Rena berhenti karena ucapan Shasa yang menurutnya menyadarkan dirinya akan suatu hal.

"Rena.dengerin gue,loe itu cantik.loe baik,masih banyak cowok baik di luar sana yang mau jadi pacar lo.Oke lah sekarang lo nangis gara gara si Reno.Tapi buat besok gak ada lagi Rena yang nangis Bombay kayak gini.okey?"Rena hanya mengangguk.

"Bangun dong.Rena yang gue kenal itu,Rena yang galak,yang suka marah marah sama anak yang gak disiplin.Bukan nangis di sini,ketika kelas kita hampir hancur gara gara Zahran and the geng."

"Astaga gue lupa"Rena lupa kalua hari ini guru guru masih ada rapat,jadi semua kelas free.

Dengan kalang kabut Rena dan Shasa lari turu dari Rooftop.Banyak siswa yang protes karena dirinya tertabrak Rena maupun Shasa.Rena dan Shasa tak mempedulikan itu,karena yang sekarang ada dalam pikiran mereka hanya lah kelas mereka yang mungkin sudah hancur gara gara Zahran and the geng .

"Lah kok kelas tutupan sih Ren?.Bukannya tadi pagi udah di buka ya sama pak bon"Saat Rena dan Shasa sampai di depan kelas mereka,pintu kelas tertutup dan suasana nya sepi.

"Bego.ya di buka lah pintunya biar kita tau ada orang atau gak di dalam.Bego di pelihara."Rena tak mempedulikan Shasa yang tengah kesal di belakangnya.

Mata Rena terbelalak saat ia membuka pintu dan menemukan Zahran bersimpuh sambal memegang bunga,dan di belakang Zahra ada semua anak kelas nya yang memegang spanduk bertuliskan will you be mine

"Masuk gih Re-WHATT"Lengkingan panjang Shasa membuyarkan lamunan Rena.

"Apa apaan nih?!"Bukan Rena namanya kalua tak mengeluarkan suara judesnya di depan orang banyak.

"Jawab"Hanya satu kata yang terucap dari mulut Zahran,yang membuat Rena kebingungan menjawabnya.

"Itu?"Rena menunjuk spanduk yang di bawa oleh teman teman kelasnya.

"Iya.Gak ada penolakan."Bunga yang tadi bawa Zahran telah pindah ke tangan Rena.

"Mulai sekarang.Renandra Wulandari adalah pacar gue"Bak proklamasi Zahran mengumumkan itu dengan lantang.

Hari ini 18 Januari 2017 pukul 10.30 dengan saksi semuaanak kelas XI IPS 2.dan di depan pintu kelas XI IPS 2.Rena resmimenjadi milik Zahran.

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi.Setelah kejadian tadi Rena lebih banyak melamun.Tak seperti biasanya.Bahkan Rena mengacuhkan Shasa yang heboh karena kejadian tadi.Kini dua gadis cantik itu tengah berjalan menuju tempat parkir.

"Ren,lo gak pulang bareng pacar lo?"Shasa ini memang orang nya kepo akut.Tak bisa membaca situasi teman lagi bimbang juga di tanyain kayak gitu.

"Pacar?,emang gue punya pacar?.Kan baru putus."Shasa hanya melongo mendengar jawaban dari sahabat nya itu.Shasa tak habis pikir tentang ingatan Rena itu.

"Heh Rena yang cantik.Loe itu pacarnya Zahran.Si Bad boy kelas kita.Lo lupa?"Rena tersentak.Ia baru ingat.Bahwa kini statusnya adalah pacar dari seorang Bad boy di sekolah mereka.Pacar Zahran yang baru beberapa jam yang lalu di resmikan.

Benar kata Shasa.Kemana Zahran?.Setelah acara tembak menebak tadi Zahran dan teman teman nya tak terlihat di kelas hingga jam pulang.Biasanya walau pun dari pagi tak ke kelas,tas Zahran dan teman teman nya ada di kelas dan nanti saat bel pulang mereka akan mengambilnya.Tapi hari ini tas mereka saja bahkan tak ada di dalam kelas.

"RENA.Diajak ngomong juga,diem aja dari tadi."Rena baru sadar bahwa ia dan Shasa kini telah sampai di parkiran.Rena tak pernah membawa motor ke sekolah,namun Shasa yang membawanya dan Rena menumpang untuk pulang.Saat pagi biasanya Rena berangkat bersama Ayah nya atau kalau tidak ia berangkat naik bis.

"Eh iya.Maaf deh,gue tunggu sini aja ya Sha"Shasa hanya memberi anggukan dan berlalu meninggalkan Rena untuk mengambil motornya.

"Rena"Tepukan pelan di bahunya menyadarkan Rena dari lamunan nya.Ia kira tadi Shasa namun saat ia mengangkat kepalanya.Rena hanya bisa diam.Seseorang yang menepuknya adalah Zahran-pacar barunya.

"Balik sama gue."Baru kali ini Rena mendengar nada lembut dalam ucapan Zahran.

"Tapi gue sama Shasa."Kekehan pelan terdengar dari mulut Zahran.Rena benar benar menikmati ini.Ternyata musuhnya ini sedikit tampan saat tersenyum.Perlu di catat sedikit tampan,bukan berarti Rena mengakui sepenuhnya kalau Zahran itu tampan.

"Shasa udah pulang dari tadi kali Ren.Makanya jangan ngelamun mulu."Kini tangan Zahran tengah mengacak acak rambut Rena.

"Udah ayo"Kini Zahranmengandeng tangan Rena menuju tempat motor kesayangan nya di parkir.

***

"Makasih Ran."Zahran dan Rena kini berada di depan rumah Rena.Tdi Zahran sempat menawari Rena untuk makan di cafe atau sekedar pergi ke Bioskop untuk menonton film terbaru,namun Rena tak mau dengan alasan ia ingin beristirahat.

"Gak di suruh masuk dulu gitu Ren.Gue kan pacar lo.Minta minum sekalian kenalan sama camer."Zahran terkekeh geli melihat Rena yang memelototi dirinya karena menggodanya.

"Apa sih Zahran.Gak ada mampir mampiran.Pulang sana lo"Rena mencoba menguasai rasa senang nya dengan kata kata ketus itu.Tapi menurut Zahran kalimat itu adalah kalimat manis yang pernah ia dengar dari mulut Rena.

"Iye deh iye.Gue pulang.Ntar malam gue telfon.Jangan di tolak.Bye pacar."Demi nenek mimper,Rasanya Rena ingin teriak dengan sekencang kencangnya.Dua kali Zahran mengacak acak rambutnya.

Motor Zahran sudah melaju meninggalkan rumah Rena.Rena hanya diam mematung sambil menepuk nepuk pipinya yang chubby.

"Hih apaan sih gue.Akh udah lah,capek."Rena berlalu memasuki rumahnya dengan senyum merekah di bibirnya.Semburat merah di pipinya masih kentara sampai saat dia masuk ke dalam rumah.

Hari ini,Awal dari kisahRena dan Zahran.Awal dari sebuah perasaan yang mampu merubah segala segikehidupan dan segala isi hati keduanya.

Salam Manis

07 Januari 2018

W U N D H E I L E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang